ILMU TEKNIK : 6 PENYEBAB LAMPU BOHLAM CEPAT MATI

Diposting pada
Lampu bohlam tidak bisa selamanya hidup, dan pada kenyataannya lampu bohlam hanya dapat berpijar sekitar 900 jam. Berdasarkan penggunaan delapan jam sehari, bohlam dapat bertahan sekitar empat bulan. Namun jika Anda memasang bohlam baru namun umurnya tidak sampai 900 jam bisa jadi penyebabnyaada pada fitting lampu itu sendiri atau di tempat lain di sirkuit.

1. Tengangan Terlalu Tinggi

Jika tegangan suplai yang masuk terlalu besar, bohlam umumnya akan menyala lebih terang dan terbakar lebih cepat. Anda dapat menguji voltase pada outlet listrik standar (220 volt), menggunakan multimeter atau tester voltase; pastikan Anda tahu cara melakukan ini dengan aman karena daya akan menyala. Jika suatu tes menunjukkan tegangan yang lebih tinggi dari 220 volt, mintalah tukang listrik untuk melihat masalahnya, atau hubungi penyedia utilitas listrik Anda (PLN).

2. Adanya getaran berlebih

Penyebab lain dari lampu yang padam adalah getaran perlengkapan yang berlebihan. Contohnya adalah kipas di langit-langit dengan lampu. Ketika bilah kipas menjadi tidak seimbang, kipas akan mulai bergetar, dan getarannya menggoyangkan filamen pada bohlam sehingga memperpendek umurnya. 

3. Celah pada socket

Logam kecil di bagian bawah soket bohlam lampu adalah koneksi “panas” yang memberikan arus listrik ke bohlam lampu. Jika soket di bagian bawah terdorong ke bawah terlalu jauh, maka tidak dapat menyentuh bohlam lampu. Masalahnya di sini bukanlah bohlam telah padam, tetapi bohlam itu tidak lagi melakukan kontak listrik dengan soket.

Untuk mengatasinya, cabut steker lampu atau matikan daya ke fitting, kemudian gunakan tespen atau alat congkel lainnya untuk menekuk logam soket tersebut sekitar 0.3mm – 0.5mm. Kemudian pasang kembali bohlam dan lihat apakah berhasil.

4. Pemilihan jenis bohlam yang salah

Lampu neon spiral (CFL) terkenal karena disebut-sebut memiliki masa hidup sekitar 10.000 jam, tetapi jumlah ini terlalu dibesar-besarkan dalam banyak kasus. Umunya umur lampu CFL juga akan lebih pendek jika lampu terlalu sering dinyalakan dan dimatikan. Bola lampu yang diberi nilai 10.000 jam mungkin hanya bertahan 3.000 jam jika dinyalakan dan dimatikan beberapa kali sehari selama beberapa menit setiap kali. Namun saat ini telah muncul jenis bohlam LED (light-emitting diode). Lampu Bohlam LED ini lebih efisien, bertahan lebih lama, dan tidak mengandung merkuri seperti bohlam CFL.

5. Korsleting

Jika bohlam lampu yang tiba-tiba menjadi mati, bisa jadi terjadi korsleting. Hubung singkat pada kabel sirkuit dapat menyebabkan lampu ataupun semua perangkat lain di sirkuit tiba-tiba menjadi mati. Definisi resmi dari hubung singkat (korsleting) adalah kondisi di mana arus listrik mengalir di luar jalur kabel yang ditetapkan. Situasi ini menyebabkan resistensi berkurang, sehingga meningkatkan aliran arus melalui rangkaian. Peningkatan arus arus yang tiba-tiba ini menyebabkan pemutus sirkuit trip dan menghentikan aliran arus. 

Sebelum mengasumsikan bahwa bohlam lampu mati adalah bola lampu yang terbakar, periksa dahulu  MCB untuk memastikan adanya korsleting atau tidak.

6. Tipe sakelar dimmer yang tidak sesuai

 Jika bohlam lampu yang dikendalikan oleh sakelar dimmer mati lebih cepat, maka ada kemungkinan sakelar dinding menggunakan jenis dimmer yang salah. Sakelar redup tipe lama dirancang untuk digunakan hanya dengan lampu pijar standar, dan jika Anda menggunakan lampu CFL atau LED pada lampu, dimmer standar dapat merusak sirkuit di bagian bawah bohlam dan menyebabkannya cepat terbakar.

Untungnya, sekarang sudah ada sakelar dimmer yang dirancang untuk lampu CFL atau bohlam lampu LED, dan mengganti dimmer lama biasanya dapat menyelesaikan masalah tersebut.

3 komentar

  1. pantas saja lampu kamar saya selalu ganti tiap minggu, ternyata masang bolham nya gak benar saya, mungkin soket nya kegedean, thanks gan info nya sangat membantu sekali jadi saya gak beli lampu terus tiap minggu XD

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *