Bagaimana cara mengurangi jejak karbon? Jika kamu ingin tahu cara menguranginya, silahkan simak artikel ini sampai selesai.
Jejak karbon adalah sebuah akumulasi jumlah gas-gas yang dihasilkan oleh berbagai kegiatan manusia. Baik itu individu, keluarga, atau kelompok manusia yang lebih besar.
Jika diingat, beberapa aktivitas manusia seperti pembakaran gas, minyak, dan batu bara yang melepaskan emisi karbon dioksida (CO2) ke atmosfer.
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk setiap tahunnya, membuat setiap sektor rumah tangga ikut berkontribusi besar dalam menyumbang emisi karbon.
Nah untuk mengatasi hal tersebut, kita harus mengetahui cara mengurangi jejak karbon. Kali ini Ilmuteknik akan memberikan kalian beberapa tips bagaimana cara mengurangi jejak karbon.
Cara Mengurangi Jejak Karbon
Berikut beberapa cara mengurangi jejak karbon yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Bijak Dalam Penggunaan Listrik
Cara pertama yang dapat diambil untuk mengurangi jejak karbon pribadi adalah dengan menjadi bijak dalam penggunaan listrik sehari-hari.
Listrik merupakan salah satu sumber emisi karbon yang signifikan, dan langkah-langkah kecil dapat membantu mengurangi dampaknya pada lingkungan.
Salah satu cara efektif adalah dengan beralih ke lampu LED yang hemat energi, mengurangi konsumsi daya dan, pada gilirannya, mengurangi emisi karbon.
Selain itu, matikan peralatan elektronik yang tidak sedang digunakan, seperti televisi, laptop, dan charger handphone.
Peralatan-peralatan ini, meskipun dalam keadaan standby, masih menggunakan daya listrik yang dapat menyumbang pada jejak karbon secara keseluruhan.
2. Mulai Menggunakan Transportasi Umum
Menjauhi penggunaan kendaraan pribadi, terutama yang bergantung pada bahan bakar fosil, merupakan tindakan yang signifikan dalam upaya mengurangi emisi karbon.
Kendaraan pribadi, seperti mobil berbahan bakar bensin atau diesel, secara umum berkontribusi pada polusi udara dan perubahan iklim.
Salah satu langkah penting yang dapat diambil adalah mengurangi ketergantungan pada mobil pribadi dengan mencoba alternatif transportasi yang lebih ramah lingkungan.
Transportasi umum, seperti bus, kereta, atau metro, menjadi pilihan yang lebih berkelanjutan karena dapat mengangkut sejumlah besar orang dengan emisi per penumpang yang lebih rendah dibandingkan mobil pribadi.
Selain itu, bersepeda atau berjalan kaki adalah opsi transportasi tanpa emisi yang tidak hanya mendukung kesehatan individu, tetapi juga membantu mengurangi jejak karbon.
3. Menggunakan Barang Berkualitas
Membeli barang dengan bijak merupakan langkah penting dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan.
Dalam memilih barang, utamakan kualitas dan ketahanan agar barang tersebut memiliki umur pakai yang lebih lama.
Memilih barang yang tahan lama bukan hanya berarti mendapatkan nilai lebih untuk uang kamu, tetapi juga memberikan dampak positif pada lingkungan.
Seiring dengan pertumbuhan industri dan konsumen, produksi barang-barang murah yang cenderung mudah rusak telah meningkatkan jumlah limbah dan emisi karbon dari kegiatan produksi.
Sebaliknya, ketika kita memilih untuk membeli barang dengan kualitas yang baik, kita dapat meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.
4. Gunakan Air Secukupnya
Mengurangi penggunaan air dapat menjadi langkah praktis dalam mengurangi jejak karbon dan mendukung keberlanjutan sumber daya air.
Penggunaan air yang berlebihan, terutama jika air dipanaskan menggunakan energi listrik atau bahan bakar fosil, dapat menyumbang pada emisi karbon yang signifikan.
Salah satu tindakan yang dapat diambil adalah memperbaiki keran yang bocor di rumah. Keran yang bocor tidak hanya menyia-nyiakan air, tetapi juga menyebabkan penggunaan energi tambahan untuk memompanya.
Dengan memperbaiki keran yang bocor, kita dapat mengurangi kehilangan air yang tidak perlu dan mengurangi konsumsi energi yang terlibat dalam proses penyediaan air.
5. Mengurangi Penggunaan Plastik
Upaya mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai, seperti botol plastik, kantong plastik, dan kemasan makanan, memiliki dampak besar dalam mengelola sampah dan mengurangi emisi karbon.
Kemasan sekali pakai seringkali berkontribusi pada penumpukan sampah dan memerlukan sumber daya tambahan dalam produksinya, termasuk energi dan bahan baku.
Sebagai langkah praktis, kita dapat meminimalkan penggunaan kemasan sekali pakai dengan membawa botol minum dan tas belanja pribadi.
Dengan membiasakan diri untuk membawa peralatan ini, kita dapat mengurangi kebutuhan terhadap botol air plastik dan kantong belanja plastik yang sering kali berakhir sebagai limbah yang sulit diuraikan.
6. Mengurangi Penggunaan Bahan Bakar Fosil
Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil adalah langkah kritis dalam upaya mengurangi emisi karbon dan menanggapi perubahan iklim.
Bahan bakar fosil, seperti bensin dan gas, menjadi sumber utama emisi karbon dioksida yang berkontribusi pada efek rumah kaca dan pemanasan global.
Salah satu cara yang efektif untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil adalah beralih ke sumber energi alternatif yang lebih bersih.
Pemanfaatan tenaga matahari dan tenaga angin sebagai sumber energi terbarukan dapat membantu mengurangi dampak negatif dari bahan bakar fosil.
Energi matahari dapat diubah menjadi listrik melalui panel surya, sedangkan tenaga angin dapat diambil melalui turbin angin.
7. Membiasakan Gaya Hidup Sehat
Menciptakan kebiasaan berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari adalah langkah proaktif menuju pemeliharaan lingkungan dan pengurangan jejak karbon individu.
Beberapa praktik hijau yang dapat diintegrasikan dalam rutinitas sehari-hari mencakup penggunaan lampu hemat energi, pengelolaan peralatan elektronik, pengurangan penggunaan kendaraan pribadi, dan pemilihan produk yang ramah lingkungan.
Itulah penjelasan mengenai cara mengurangi jejak karbon. Dengan membaca penjelasan diatas, maka kamu akan tahu bagaimana cara menguranginya.