Apa yang dimaksud dengan kapasitor? Buat kalian yang penaasaran dengan kapasitor baik itu dari fungsi dan jenisnya, kalian bisa menyimak artikel berikut ini sampai selesai.
Kapasitor atau juga bisa dikenal dengan kondensator merupakan sebuah komponen listrik yang biasa digunakan untuk menyimpan muatan listrik. Bentuk dari kapasitor ini bermacam-macam seperti bulat tipis, persegi empat berwarna-warni merah, hijau, coklat, dan lainnya.
Selain itu ketika pemasangan kapasitor juga bisa dibolak-balik, karena kapasitor tidak memiliki kaki positif dan negatif. Bahan kapasitor sendiri terdiri dari dua keping atau dua lembaran penghantar listrik yang dipisahkan menggunakan isolator listrik berupa bahan dielektrik.
Setiap keping atau lembaran penghantar listrik diberi muatan listrik dengan jumlah yang sama namun berlainan jenis, yaitu muatan positif dan muatan negatif.
Lalu apa yang dimaksud dengan kapasitor sendiri? Bagaimana cara kerja dan fungsinya? Nah kali ini Ilmuteknik akan menjelaskan dalam penjelasan berikut ini.
Apa yang Dimaksud dengan Kapasitor
Kapasitor, atau yang lebih dikenal sebagai kondensator, merupakan suatu perangkat yang mampu menyimpan energi atau muatan listrik dalam medan listrik dengan mengakumulasi ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Dalam konteks rangkaian elektronika, kapasitor sering dilambangkan dengan huruf C.
Michael Faraday adalah tokoh yang menemukan kapasitor pada periode 1791-1867. Satuan kapasitor disebut farad (F), di mana satu farad setara dengan 9 x 10^11 cm persegi, mencakup luas permukaan kedua plat kapasitor.
Struktur dasar kapasitor terdiri dari dua plat logam yang dipisahkan oleh bahan dielektrik seperti udara vakum, keramik, gelas, dan bahan sejenis.
Apabila tegangan listrik diberikan pada kedua ujung plat logam, muatan positif akan terakumulasi pada salah satu elektroda metal. Pada saat yang bersamaan, muatan negatif akan terkumpul pada ujung metal yang berlawanan arah.
Perlu dicatat bahwa muatan positif tidak dapat mengalir ke kutub negatif, begitu pula sebaliknya muatan negatif tidak dapat menuju kutub positif. Muatan listrik ini tetap tersimpan selama tidak ada konduksi yang terjadi pada kedua ujungnya.
Lalu Apa Fungsi Kapasitor?
Kapasitor memiliki berbagai fungsi penting dalam suatu rangkaian elektronika, memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja dan karakteristik operasional.
Berikut adalah beberapa fungsi utama penggunaan kapasitor dalam suatu rangkaian:
1. Kopling Antara Rangkaian (Pada Power Supply)
Kapasitor dapat digunakan sebagai kopling antara rangkaian satu dengan rangkaian lain, terutama pada sirkuit catu daya (Power Supply/PS). Hal ini memungkinkan transfer sinyal atau daya tanpa mengganggu stabilitas atau respons rangkaian yang berbeda.
2. Filter pada Power Supply
Dalam rangkaian catu daya, kapasitor berperan sebagai filter untuk menyaring noise atau gangguan frekuensi yang tidak diinginkan. Ini membantu menjaga kestabilan tegangan dan arus, meningkatkan kualitas daya yang disediakan.
3. Pembangkit Frekuensi pada Rangkaian Antena
Kapasitor dapat berfungsi sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian antena. Penggunaannya dalam konteks ini membantu mengoptimalkan transmisi dan penerimaan sinyal radiofrekuensi.
4. Penghematan Daya pada Lampu Neon
Dalam rangkaian lampu neon, kapasitor dapat digunakan untuk menghemat daya listrik. Kapasitor membantu mengatur arus yang diperlukan untuk mempertahankan pendaran lampu neon tanpa membuang energi yang berlebihan.
5. Menghilangkan Bouncing pada Saklar
Kapasitor dapat menghilangkan fenomena bouncing atau loncatan api yang terjadi pada saklar. Dengan memasang kapasitor secara strategis, perpindahan kontak saklar dapat diperhalus dan diatur dengan lebih baik.
6. Penyimpanan Muatan Listrik
Fungsi utama kapasitor adalah menyimpan muatan listrik. Ketika diberikan tegangan, kapasitor dapat menyimpan energi listrik dan melepaskannya saat dibutuhkan, seperti pada sirkuit penyimpan daya atau sirkuit penundaan.
7. Kopling Antara Rangkaian Lainnya
Poin ini menekankan lagi penggunaan kapasitor sebagai kopling antara berbagai rangkaian. Pengaturan yang tepat dari kapasitor dapat memastikan transfer sinyal atau daya yang efisien antar-rangkaian.
Jenis-jenis Kapasitor
Kapasitor, sebagai komponen kunci dalam dunia elektronika, memiliki variasi jenis yang sesuai dengan bahan dielektrik yang digunakan. Secara umum, kapasitor dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis utama, yaitu kapasitor elektrostatik, elektrolitik, dan elektrokimia.
Berikut penjelasan setiap jenis kapasitor:
1. Kapasitor Elektrostatik
Kapasitor elektrostatik merupakan kelompok kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik seperti keramik, film, dan mika. Penggunaan keramik dan mika sebagai bahan dielektrik membuat kapasitor ini terjangkau dan seringkali memiliki kapasitansi yang relatif kecil. Meskipun demikian, keberagaman dalam aplikasi elektronika membuat kapasitor ini tetap menjadi pilihan utama.
2. Kapasitor Elektrolitik
Kelompok kapasitor elektrolitik terdiri dari kapasitor-kapasitor yang menggunakan lapisan metal-okside sebagai bahan dielektrik. Kapasitor dalam kelompok ini seringkali bersifat polar dengan tanda positif (+) dan negatif (-) di tubuhnya.
Proses pembuatannya melibatkan elektrolisis, membentuk kutub positif pada anoda dan kutub negatif pada katoda. Metal seperti tantalum, aluminium, magnesium, titanium, niobium, zirconium, dan seng (zinc) digunakan dalam pembuatan kapasitor ini.
3. Kapasitor Elektrokimia
Salah satu jenis kapasitor lainnya adalah kapasitor elektrokimia, yang mencakup battery dan akumulator (accu). Battery dan akumulator sebenarnya termasuk dalam kelompok kapasitor yang sangat efisien, memiliki kapasitansi yang besar, dan arus bocor yang sangat kecil.
Kapasitor jenis ini masih terus dikembangkan untuk mendapatkan kapasitansi yang besar sambil tetap ringan, terutama untuk aplikasi di mobil listrik dan telepon selular.
Itulah penjelasan mengenai pengertian dari kapasitor. Sekarang kamu sudah tahu mengenai apa itu kapasitor, fungsinya, bahkan jenis-jenis kapasitor itu sendiri. Semoga informasi ini bermanfaat. Terima kasih.