Dalam rangka pembuatan komponen elektronika, Anda wajib tahu apa itu soldering dan desoldering. Pasalnya, kedua hal tersebut merupakan langkah penting pada saat hendak menghubungkan komponen ke sirkuit elektronika.
Sebagai informasi, solder sendiri merupakan alat yang digunakan untuk menyambungkan komponen dengan rangkaian sirkuit. Proses solder yang baik menentukan apakah komponen bisa berfungsi optimal atau tidak.
Nah, supaya bisa melakukan soldering dengan baik, Anda harus tahu lebih jauh tentang hal tersebut. Untuk itu, ikutilah beberapa penjelasan di bawah ini supaya lebih paham tentang soldering dan desoldering.
Apa Itu Soldering?
Mengetahui dengan baik teknik saat melakukan proses soldering merupakan hal penting untuk dipelajari. Berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang pengertian soldering yang dapat Anda pahami.
1. Pengertian Soldering
Penyolderan merupakan proses penyambungan kaki komponen ke PCB. Pada proses ini akan digunakan bahan tambahan bernama tenol dengan tujuan untuk membuat kaki komponen dan PCB bisa direkatkan.
Tenol yang tepat dan bagus untuk proses ini mempunyai ukuran diameter 0,8 mm serta tambahan timah komposisi 60/40. Pada proses soldering ini terdapat berbagai hal untuk diperhatikan supaya dapat menghasilkan sambungan yang bagus.
Supaya tidak menimbulkan kerusakan pada komponen atau jalur PCB, proses soldering ini lebih baik tidak dilakukan dalam waktu lama. Tidak hanya itu saja, penggunaan yang lalai bisa juga memicu terkena luka bakar cukup parah.
Untuk menghindari kecelakaan seperti itu, disarankan saat melakukan proses ini menggunakan bantuan penyangga solder. Penyangga tersebut dapat dijadikan tempat menaruh solder pada saat sedang tidak digunakan.
2. Daya Solder
Daya pada solder di pasaran sebenarnya sangatlah beragam, yakni mulai dari 30 watt sampai dengan ratusan watt. Pada praktiknya, penyolderan komponen kecil seperti kaki dioda, kaki transistor kecil, dan lain sebagainya tentu harus lebih berhati-hati agar tidak menimbulkan kerusakan.
Melihat hal tersebut tentu pemilihan daya pada solder ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Apabila sampai terlalu panas untuk komponen tertentu, maka itu hanya akan menyebabkan kerusakan saja.
Supaya kondisi tersebut tidak terjadi, sebaiknya pilih saja solder berdaya sekitar 30 sampai 40 watt saja. Daya seperti itu sangat aman apabila digunakan hanya untuk penyambungan komponen berukuran kecil.
3. Macam-Macam Solder
Bentuk alat solder di pasaran sendiri dapat ditemukan beberapa macam model. Pada umumnya, model yang ditemui adalah solder biasa lurus dan juga solder berbentuk sniper.
Pada jenis sniper, terdapat fitur untuk mengatur tingkat kepanasan dari alatnya. Sementara pada solder biasa lurus, tingkat kepanasan dari alat tidak bisa dilakukan pengaturan sesuai keinginan.
4. Perawatan Solder
Supaya dapat bertahan lama dan selalu prima saat digunakan, tentu Anda memerlukan perawatan pada solder. Perawatan tersebut dapat membuat alat terhindar dari serangan korosi sehingga nanti bisa tahan dalam jangka waktu lama.
Perawatan dari alat tersebut juga sangat mudah untuk dilakukan oleh siapa saja. Anda hanya perlu rajin membersihkan bagian mata solder menggunakan kain yang sudah dibasahi sebelumnya.
Untuk pembersihan bagian mata solder, sebaiknya jangan pernah menggunakan bantuan amplas. Hal itu karena amplas dapat membuat bagian mata alat malah menjadi cepat mengalami kerusakan.
5. Cara Soldering Yang Tepat
Pada saat menyolder, tentu Anda tidak bisa melakukannya secara sebarangan. Pasalnya, apabila hanya asal-asalan saja, maka bisa menyebabkan proses penyambungan tidak sempurna atau bahkan kecelakaan kerja.
Untuk menghindari hal seperti itu, pastikan Anda melakukan penyolderan dengan langkah tepat. Berikut ini adalah urut-urutan langkah untuk melakukan proses soldering yang baik dan benar.
- Taruhlah solder ke penyangga dan tempatkan pada sebelah kanan tempat kerjanya
- Setelah itu, colokan steker listrik ke stop kontak dan tunggu sampai alat panas
- Jangan lupa bersihkan terlebih dahulu bagian mata solder dengan kain basah
- Berikan tenol sedikit pada bagian mata agar nanti timah bisa meleleh dan tertempel dengan baik pada mata solder.
- Bersihkanlah bagian kaki komponen serta PCB yang akan disambungkan menggunakan proses soldering
- Pada saat proses penyambungan harus dilakukan secara hati-hati
- Sebisa mungkin jangan menghirup asap proses soldering karena tidak bagus untuk paru-paru.
- Saat soldering, kepala tidak boleh sejajar dari benda yang disambungkan agar terhindar dari uapnya
- Tembel bagian ujung mata solder ke bagian PCB yang akan disambungkan. Setelah itu, tunggu beberapa saat barulah tenol di berikan ke ujung matanya. Hal ini bertujuan agar tenol mencair dan menempel secara baik ke kaki komponen dan PCB.
- Jangan lama-lama saat proses menyolder agar tidak merusak komponennya
- Paling tidak, menyolder selama 3 detik saja tetapi tidak boleh dilakukan dengan buru-buru. Apabila terlihat hasilnya belum berkilau, maka itu tandanya proses penyambungan belum terlalu matang karena tenol kurang menyatu.
- Hasil penyambungan yang benar adalah saat diraba rasanya halus dan jika dilihat seperti berkilau.
Tanda bahwa hasil soldering sempurna adalah mempunyai bentuk segitiga kerucut. Apabila terlalu kurus ataupun gemuk, maka itu artinya hasil dari penyolderan Anda belum berhasil secara sempurna.
Ikutilah petunjuk di atas secara teliti agar saat proses menyolder tidak terjadi kesalahan ataupun kekurangan. Dengan penyolderan yang benar, Anda bisa mendapatkan hasil sambungan kuat sehingga sirkuit dan komponennya bisa berjalan baik.
Apa Itu Desoldering?
Setelah memahami tentang soldering, berikutnya akan dijelaskan juga tentang desoldering. Secara arti kata, desoldering merupakan kebalikan dari soldering yang mempunyai arti melepaskan sambungan hasil proses solder.
Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa proses desoldering adalah teknik pelepasan kaki komponen yang sebelumnya tersambung ke bagian PCB. Dalam pelepasan tersebut, digunakan alat bernama Atraktor atau solder pump.
Fungsi dari alat tersebut adalah agar proses pencopotan tidak menimbulkan kerusakan pada komponen. Atraktor tersebut nanti akan menghisap timah pada bagian PCB dan kemudian kaki komponennya bisa dilepaskan.
Untuk melakukan proses desoldering, tentu harus dengan benar. Berikut adalah penjelasan tentang langkah-langkah untuk melakukan desoldering yang baik dan benar.
- Pertama, tekan pada bagian tangkai atraktor push on hingga mengeluarkan bunyi “Klik”. Bunyi tersebut menandakan bahwa alat sudah mengunci target.
- Setelah itu, tempel bagian ujung mata solder ke kaki komponen hingga timah tenol mencair sempurna.
- Apabila sudah mencair, maka dekatkanlah bagian ujung atraktor ke PCB secara tegak lurus.
- Jika sudah, tekan tombol push off secara bersamaan dengan mengangkat mata soldernya.
- Pada akhirnya, timah meleleh akan tersedot ke dalam alat atraktor-nya.
- Selesai
Pastikan semua langkah di atas dilakukan dengan benar supaya proses penyedotan tenol bisa dilakukan dengan menyeluruh. Dengan begitu, nantinya kaki komponen yang sebelumnya telah disambungkan ke bagian PCB dapat dipisahkan secara aman.
Memahami tentang apa itu soldering dan desoldering adalah hal dasar penting dalam mempelajari elektronika. Dengan paham kedua teknik tersebut, Anda dapat berhasil dalam pembuatan rangkaian, produk, sampai dengan servis elektronik.