Adaptor: Pengertian, Sejarah, dan Fungsi/Kegunaannya

Diposting pada

Adaptor menjadi salah satu komponen elektronik yang saat ini banyak ditemukan atau digunakan di berbagai alat elektronik contohnya televisi dan radio. Namun, masih banyak penggunanya yang belum mengetahui mengenai sejarah atau fungsi alat elektronik ini.

Dalam artikel ini akan dibahas secara lengkap mengenai AC adaptor mulai dari sejarah, pengertian, fungsi, hingga perbedaannya dengan charger. Jadi, jika Anda membutuhkan informasi seputar alat elektronik ini, simak pembahasan sampai akhir artikel.

Sejarah Penemuan

Sejarah Penemuan

Pada pertengahan tahun 1980-an seorang pemimpin perusahaan teknologi dari Jepang yakni Toshiba mulai mengembangkan pembuatan catu daya dengan mode saklar untuk memberikan daya bagi alat elektronik seperti televisi atau radio.

Toshiba mulai menembangkan ini karena pada tahun tersebut sudah ada catu daya yang memiliki tegangan stabil dan sirkuit rangkaian yang sederhana, namun masih belum praktis dibawa kemana-mana karena memiliki ukuran yang besar dan berat.

Berawal dari ide Toshiba ini, semenjak tahun 1990-an mulai banyak perusahaan teknologi yang mengembangkan komponen elektronik yang satu ini sehingga saat ini sebagian besar televisi atau radio pasti menggunakan adaptor.

Apa Itu Adaptor?

Adaptor atau biasa disebut dengan catu daya merupakan komponen elektronik yang memiliki fungsi utama mengubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan searah (DC). Komponen elektronik yang satu ini juga berfungsi untuk menggantikan baterai atau aki dalam sebuah alat elektronik.

Dengan menggunakan catu daya, maka semua alat elektronik yang membutuhkan tegangan searah (DC) bisa memperoleh daya sehingga bisa digunakan dengan baik. Dalam kehidupan sehari-hari banyak alat yang menggunakan catu daya seperti amplifier, kulkas, radio, televisi, dan lain sebagainya.

Fungsi Catu Daya

Komponen yang satu ini memiliki beberapa fungsi penting yakni:

  • Mengubah arus atau tegangan bolak-balik (AC) dari PLN menjadi arus atau tegangan searah (DC) dimana besar tegangannya disesuaikan dengan kebutuhan alat elektronik yang digunakan.
  • Berfungsi sebagai pengganti aki atau baterai dalam sebuah alat elektronik.
  • Berfungsi sebagai power supply pada alat elektronik seperti televisi, kulkas, radio dan lain sebagainya dan bisa dipasang secara terpisah maupun langsung dengan alat elektronik tersebut.

Komponen Catu Daya

Setelah mengetahui mengenai fungsi komponen elektronik yang satu ini, perlu juga memahami mengenai apa saja komponen yang ada didalamnya. Komponen dalam sebuah catu daya diantaranya yakni:

1. Trafo

Komponen pertama yang ada dalam sebuah catu daya adalah trafo. Komponen ini berfungsi sebagai alat untuk menaikkan dan menurunkan tegangan sesuai dengan kebutuhan. Trafo yang digunakan biasanya berjenis trafo step-down.

Trafo step-down terdiri dari dua bagian utama yakni lilitan primer dan sekunder. Lilitan sekunder memiliki jumlah lilitan yang lebih banyak dibandingkan lilitan primer. Bagian primer sebagai input dan bagian sekunder sebagai output tegangan listrik.

2. Rectifier

Komponen selanjutnya adalah rectifier atau biasa disebut dengan penyearah yang berfungsi sebagai pengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Arus searah baru bisa digunakan untuk sumber daya dari sebuah alat elektronik.

3. Filter

Dalam sebuah adaptor terdapat komponen yang dinamakan filter yang memiliki fungsi untuk filter sinyal dari rectifier. Sinyal yang masuk dalam filter yakni kapasitor jenis Electrolyte Capacitor (ELCO).

4. Voltage Regulator

Terakhir terdapat voltage regulator atau biasa disebut dengan pengatur tegangan. Alat ini memiliki fungsi utama untuk menstabilkan tegangan arus searah (DC). Tujuannya yakni untuk memastikan arus tegangan yang masuk ke alat elektronik tidak terpengaruh dengan suhu, tegangan input dan beban.

Cara Kerja Adaptor Daya

Setelah mengetahui mengenai fungsi dan komponen dalam sebuah catu daya, penjabaran di bawah ini akan menjelaskan bagaimana cara kerja dari catu daya tersebut.

  • Listrik dari PLN akan didistribusikan ke dalam komponen trafo.
  • Kemudian trafo akan mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC) dan akan masuk ke dalam rangkaian.
  • Kemudian arus listrik akan masuk ke voltage regulator yang mengatur besaran tegangan sesuai dengan kebutuhan.
  • Kemudian tegangan akan masuk ke Integrated Circuit (IC) dan dialirkan ke alat elektronik.
  • Alat elektronik dapat berfungsi sesuai dengan kegunaannya karena memiliki cukup daya.

Jenis Catu Daya

Terdapat beberapa jenis catu daya yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari atau pada alat elektronik, yakni:

1. Step Down atau Konvensional

Jenis pertama adalah catu daya konvensional atau step down. Catu daya jenis ini merupakan jenis lama atau konvensional yang membuat tegangan arus bolak-balik menurun menjadi tegangan arus searah sehingga bisa digunakan sebagai daya pada sebuah alat listrik.

2. Switching

Catu daya switching merupakan bentuk dari penyempurnaan catu daya konvensional. Catu daya switching menggunakan trafo switching yang memiliki ukuran lebih kecil dibandingkan trafo step down. Trafo switching memiliki keunggulan yakni tegangan yang dihasilkan lebih konstant.

3. Power Supply

Catu daya power supply memiliki fungsi utama yakni mengubah tegangan arus listrik bolak-balik yang berkapasitas tinggi menjadi tegangan arus searah dengan kapasitas yang lebih kecil sehingga sesuai dengan kebutuhan.

Contohnya, tegangan awal arus bolak-balik sebesar 300v dirubah menjadi arus searah dengan tegangan sebesar 6v atau 9v menggunakan catu daya jenis ini.

4. Inverter

Selanjutnya ada catu daya inverter yang memiliki fungsi utama merubah arus searah yang berkapasitas rendah menjadi arus bolak-balik yang memiliki kapasitas tinggi. Contohnya, arus searah dengan tegangan awal 12v diubah menjadi arus bolak-balik dengan tegangan 220v.

5. DC Konverter

Terakhir terdapat catu daya DC konverter yang memiliki fungsi utama untuk mengalirkan arus searah dengan tegangan tinggi ke arus searah dengan tegangan yang lebih rendah sehingga sesuai dengan kebutuhan alat elektronik milik Anda.

Kelebihan dan Kekurangan Adaptor AC DC

Penggunaan komponen elektronik yang satu ini memiliki kelebihan diantaranya adalah:

  • Bisa digunakan dengan mudah meskipun alat elektroniknya memiliki instalasi yang rumit.
  • Bisa digunakan di berbagai alat elektronik karena catu daya pada umumnya kompatibel.
  • Dengan adanya catu daya, maka pengguna bisa menggunakan berbagai jenis alat elektronik meskipun memiliki sumber daya listrik dengan tegangan yang berbeda dari kebutuhan.

Sedangkan, penggunaan catu daya juga bisa memiliki kekurangan diantaranya adalah:

  • Sebagai pengguna, Anda perlu memberikan perhatian ekstra pada tegangan dan arus listrik yang sesuai dengan kebutuhan perangkat sehingga bisa memilih catu daya yang sesuai agar alat elektronik tidak mengalami kerusakan.
  • Pemilihan catu daya yang tidak sesuai dengan kebutuhan bisa menyebabkan kerusakan pada alat elektronik.
  • Jika digunakan dalam jangka waktu yang lama dan sama sekali tidak berhenti, maka catu daya akan menghasilkan panas yang bisa saja membahayakan. Jadi, sebaiknya kontrol waktu penggunaan catu daya milik Anda.

Demikian pembahasan lengkap mengenai komponen elektronik yang satu ini. Adaptor menjadi salah satu komponen penting dalam operasional sebuah alat elektronik karena berhubungan dengan sumber daya.

Melalui catu daya, alat elektronik seperti televisi dan radio memiliki cukup daya dan daya yang sesuai dengan kebutuhan sehingga bisa beroperasi dengan baik sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Semoga bermanfaat.