Apa yang dimaksud dengan sistem transmisi? Banyak orang sering mendengar kata transmisi namun belum mengetahui pengertian dari sistem transmisi tersebut. Jika kalian penasaran dengan pengertiannya, silahkan simak artikel ini.
Istilah sistem transmisi mungkin sudah tak asing lagi di dalam dunia otomotif, khususnya untuk mobil. Sistem transmisi, memiliki peran yang sangat penting dalam pengoperasian sebuah mobil.
Didalam dunia otomotif, sistem transmisi di bagi menjadi dua yaitu manual dan otomatis. Lalu apa yang dimaksud dengan sistem transmisi tersebut? Kali ini Ilmuteknik akan membahasnya dalam penjelasan berikut ini.
Apa yang Dimaksud dengan Sistem Transmisi?
Sistem transmisi berperan sebagai elemen krusial dalam mengubah torsi dan kecepatan putaran mesin menjadi kombinasi yang sesuai untuk menggerakkan kendaraan.
Proses konversi ini menyebabkan penurunan kecepatan putaran yang tinggi menjadi kecepatan yang lebih rendah namun lebih bertenaga, atau sebaliknya.
Pentingnya sistem transmisi dapat dilihat dari fakta bahwa mesin umumnya menghasilkan torsi tertinggi sekitar pertengahan rentang putaran yang diinginkan.
Saat kendaraan menghadapi tanjakan, torsi yang diperlukan jauh lebih besar dibandingkan saat berkendara di jalan landai atau datar. Kecepatan rendah atau perjalanan lambat memerlukan torsi yang signifikan, sementara kecepatan tinggi membutuhkan perbandingan yang berbeda.
Oleh karena itu, kendaraan membutuhkan sistem transmisi yang dapat mengakomodasi kebutuhan tenaga mesin dalam berbagai kondisi operasional.
Transmisi menjadi suatu keharusan karena mesin pembakaran internal pada mobil, umumnya menghasilkan putaran antara 600 hingga 6000 rpm, sementara roda berputar pada kecepatan antara 0 hingga 2500 rpm.
Dalam pasar otomotif, terdapat dua jenis utama sistem transmisi yang umumnya digunakan, yaitu transmisi manual dan transmisi otomatis. Lalu apa perbedaan kedua transmisi tersebut? Mari kita bahas.
Perbedaan Sistem Transmisi Manual dan Transmisi Otomatis
Sistem transmisi manual dan otomatis memperlihatkan perbedaan yang mencolok dalam proses perpindahan gigi, menghasilkan pengalaman mengemudi yang berbeda. Berikut adalah ulasan lebih lanjut tentang perbedaan antara keduanya:
1. Transmisi Manual
Transmisi manual memberikan pengemudi kontrol langsung terhadap perpindahan gigi. Pengemudi menggunakan kaki kiri untuk menginjak pedal kopling, yang berfungsi memisahkan mesin dari roda kendaraan, dan tangan kiri untuk menggerakkan tuas persneling, menyesuaikan gigi sesuai kecepatan.
Kaki kanan berperan dalam mengendalikan rem dan gas. Sistem ini melibatkan kerja sama antara beberapa bagian tubuh pengemudi dan memerlukan konsentrasi yang tinggi.
2. Transmisi Otomatis
Di sisi lain, transmisi otomatis menyederhanakan proses perpindahan gigi dengan menggunakan alat yang disebut gearbox. Pengemudi hanya perlu menginjak pedal gas dengan kaki kanan untuk menambah kecepatan dan menginjak rem dengan kaki kiri untuk menguranginya.
Perpindahan gigi dilakukan secara otomatis oleh gearbox, menghilangkan kebutuhan untuk menginjak kopling dan secara manual menggeser tuas persneling.
Transmisi otomatis menawarkan kenyamanan dan kemudahan penggunaan, terutama dalam situasi lalu lintas padat atau perjalanan jarak jauh.
Fungsi Sistem Transmisi
Baik transmisi manual maupun otomatis memiliki fungsi-fungsi kunci yang mendukung kinerja kendaraan:
1. Menjaga Mesin Tetap Hidup
Saat kendaraan berhenti, sistem transmisi memungkinkan mesin tetap berada dalam keadaan hidup atau menyala tanpa harus bergerak, mempermudah navigasi dalam kondisi lalu lintas yang sering berhenti.
2. Bergerak Mundur dengan Mudah
Sistem transmisi memungkinkan kendaraan untuk bergerak mundur sesuai dengan kebutuhan pengemudi, memberikan fleksibilitas saat melakukan manuver atau parkir.
3. Penyesuaian Momen Mesin
Transmisi memungkinkan pengemudi untuk mengubah momen yang dihasilkan oleh mesin, mengoptimalkan kinerja kendaraan sesuai dengan kondisi jalan atau preferensi pengemudi.
4. Meneruskan Tenaga dan Putaran Mesin
Sistem transmisi mentransfer tenaga dan putaran mesin dari koplingnya ke poros propeller, menghubungkan mesin dengan roda kendaraan untuk menggerakkan kendaraan.
Jenis Tipe Transmisi Dalam Mobil
Setelah memahami cara kerja dan fungsi dari sistem transmisi mobil, sangat penting untuk mengetahui berbagai jenis yang ada dalam sistem transmisi.
1. Tipe Sliding Mesh
Tipe sliding mesh memiliki prinsip kerja yang sederhana, di mana roda gigi dipindahkan untuk mengatur percepatan output. Biasanya, unit sliding mesh terdiri dari beberapa komponen, termasuk input gear yang berputar counter gear secara tetap.
Kelemahan tipe sliding mesh terletak pada proses pemindahan yang kurang halus. Pemindahan dua roda gigi yang berputar pada kecepatan yang berbeda, terutama dalam kondisi putaran tinggi, menjadi sulit. Oleh karena itu, jenis transmisi ini telah ditinggalkan.
2. Tipe Constant Mesh
Tipe constant mesh menggunakan keterkaitan roda gigi tetap. Penggunaan roda gigi tetap mengakibatkan output gear hanya dapat terhubung ke poros output melalui kopling.
Cara kerja tipe ini cukup kompleks. Saat mesin aktif, poros input langsung memutar counter gear yang selalu terhubung dengan output gear. Output gear “mengambang” selama proses output, sehingga poros output tidak berputar saat output gear bergerak.
3. Tipe Synchromesh
Tipe synchromesh banyak digunakan pada kendaraan saat ini karena dapat memberikan perpindahan gigi yang lebih halus. Cara kerja tipe ini mirip dengan tipe constant mesh, namun ada tambahan komponen yang disebut ring synchronizer pada clutch hub. Komponen ini berfungsi untuk menyamakan putaran hub sleeve dan output gear sebelum terkait.
4. Tipe Automatic Gear Shift
Cara kerja tipe automatic gear shift berbeda secara signifikan dengan tipe-tipe sebelumnya. Tipe ini menggunakan metode automatic gear shift, di mana perpindahan gigi terjadi secara otomatis. Meskipun tetap ada kecepatan 1, 2, dan seterusnya, proses pemindahan gigi berlangsung otomatis.
5. Tipe CVT (Continuously Variable Transmission)
Tipe CVT merupakan jenis terakhir yang dapat dikelompokkan sebagai transmisi otomatis. Perpindahan gigi pada tipe ini terjadi secara variabel, membutuhkan dua gear dengan diameter yang bervariasi yang terhubung oleh sebuah belt.
Diameter kedua gear selalu berlawanan. Saat diameter drive kecil, diameter gear yang dihasilkan besar, dan sebaliknya. Sistem ini memungkinkan putaran output untuk tetap disamakan dengan input mesin.
Itulah penjelasan mengenai pengertian sistem transmisi. Buat kalian yang ingin membeli mobil, kalian harus menentukan ingin membeli mobil manual atau otomatis. Hal ini cukup penting, karena kedua sistem transmisi ini memiliki kelebihan dan kekurangan.