Biaya Renovasi Rumah, Cara Hitung & Estimasinya

Diposting pada

Biaya renovasi rumah adalah aspek penting yang harus diperhatikan sejak awal jika ingin merenovasi atau memodifikasi rumah menjadi lebih nyaman. Pasalnya, kegiatan ini membutuhkan budget yang harus dipersiapkan agar bisa selesai dengan baik.

Renovasi sendiri dilakukan karena berbagai alasan, mulai dari memakai bangunan yang lama tidak berfungsi, pergantian kepemilikan rumah, hingga ingin upgrade rumah yang telah dimiliki. Apapun itu, hal ini dilakukan agar rumah lebih nyaman dan aman untuk ditempati dalam jangka yang lama.

Dalam merenovasi rumah, bahkan sesederhana mungkin, Anda harus menyiapkan dana yang tidak sedikit untuk membeli material, membayar tukang, hingga memenuhi kebutuhan tidak terduga lainnya. Agar memiliki gambaran, simak rincian estimasi biaya yang harus disiapkan untuk renovasi rumah berikut!

Rincian Biaya Renovasi Rumah yang Harus Disiapkan

Meski tidak bisa dijadikan sebagai patokan utama, contoh rincian biaya untuk renovasi rumah akan memberikan gambaran pengeluaran yang harus Anda siapkan jika ingin melakukan hal yang serupa. Ini karena renovasi yang dilakukan bisa berbeda-beda tergantung kondisi dan kebutuhan.

Tetapi, jika didasarkan pada renovasi-renovasi pada umumnya, terdapat 4 komponen yang perlu dimasukkan dalam list rincian pengeluaran renovasi rumah. Adapun 4 hal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Biaya Lahan

Biaya Lahan

Pada umumnya, renovasi rumah membutuhkan lahan tambahan yang digunakan untuk memperluas rumah, atau menambah halaman depan maupun belakang. Jika Anda juga ingin melakukan renovasi dengan menambah lahan, maka biaya tanah harus masuk dalam list biaya renovasi rumah yang pertama.

Pasalnya, pengeluaran untuk membeli tanah membutuhkan dana yang cukup besar. Sehingga ini perlu diperhitungkan sejak awal. Untuk cara menghitung biaya renovasi dengan menambah luas tanah, maka tentukan perkiraan luas lahan yang dibutuhkan.

Setelah itu, lakukan riset terkait harga tanah pada daerah dan area itu baru kemudian bicarakan dengan pemilik tanah jika sudah bulat untuk membelinya. Adapun estimasi dana yang harus dikeluarkan untuk membeli tanah bisa dihitung menggunakan rumus luas tanah (m2) x harga tanah (per m2).

Contohnya, Anda telah menghitung luas tanah yang dibutuhkan adalah sekitar 60 m2 dan harga tanah setiap m2 pada daerah itu dibanderol dengan harga Rp2 juta. Maka masukkan angka pada rumus sebelumnya hingga didapatkan hasil 60 m2 x Rp 2 juta = Rp 120 juta.

Namun biaya satu ini tidak perlu dimasukkan list jika Anda tidak membutuhkan lahan tambahan atau telah memiliki lahan kosong pribadi sebelumnya.

2. Biaya Material dan Bahan Bangunan

Biaya Material dan Bahan Bangunan

Setelah memasukkan biaya lahan, Anda bisa mengatur estimasi biaya material dan lainnya dengan sisa budget yang telah disiapkan. Biaya material adalah hal yang harus diperhitungkan dan dipersiapkan dengan matang sebelum proses renovasi dimulai.

Pasalnya, material atau bahan bangunan adalah aspek utama agar renovasi bisa dilakukan dan berjalan dengan lancar. Biaya renovasi rumah satu ini bisa Anda perhitungkan dengan cara berbicara pada arsitek serta tukang yang nantinya akan menangani proses renovasi.

Setelah mencatat beberapa material yang dibutuhkan, survey harga pasar dan siapkan dana dengan melebihkan jumlahnya atau tidak menyiapkan dana yang mepet. Hal ini sebagai antisipasi jika nanti terdapat tambahan material yang terlupa belum masuk catatan atau jika terdapat perbedaan harga.

Adapun biasanya biaya material yang harus dikeluarkan untuk merenovasi rumah adalah sekitar Rp2,5 juta hingga Rp 5 juta tiap m2 tergantung dengan masing-masing kondisi rumah. Anda cukup mengalikan biaya ini dengan luas rumah yang akan direnovasi.

Tetapi ini hanya perkiraan kasar, lebih baik diskusikan dengan para tukang serta arsitek untuk mengetahui dana yang harus dikeluarkan untuk membeli material secara lebih detail dan pasti.

3. Biaya Tukang

Biaya Tukang

Selanjutnya, biaya renovasi rumah yang harus diperhitungkan yaitu biaya untuk membayar para tukang. Namun hal ini tidak perlu dimasukkan dalam list jika Anda memiliki keahlian sendiri untuk merenovasi rumah secara pribadi. Ini akan meringankan biaya renovasi pada rumah subsidi, atau kontrakan.

Namun jika merasa tidak memiliki keahlian dalam bidang ini, Anda bisa menggunakan jasa tukang harian lepas ataupun borongan yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Jika ingin proses renovasi yang tidak ribet, maka jasa tukang dengan sistem borongan adalah pilihan yang lebih cocok. Ini karena tukang yang memiliki sistem borongan akan handle semua proses renovasi dari awal hingga akhir mulai dari menentukan material yang pas hingga harga yang paling cocok.

Tentu hal ini tetap dengan persetujuan pemilik rumah. Sistem bayar tukang borongan juga cukup simpel, yaitu berdasarkan luas bangunan yang dikerjakan. Umumnya, tarif untuk membayar tukang borongan berkisar pada harga Rp 1 juta hingga Rp1,5 juta untuk tiap meternya.

4. Biaya Cadangan

Biaya Cadangan

Selain harus mempertimbangkan tiga poin di atas untuk list biaya yang harus dikeluarkan pada proses renovasi rumah, Anda harus menyiapkan budget lebihan untuk kebutuhan tidak terduga. Dalam artian lain, jangan menyiapkan dana yang sangat mepet hanya berdasar beberapa kebutuhan di atas.

Biaya cadangan biasanya akan berguna jika ternyata tukang tidak menemukan material seperti yang telah dicatat di toko setempat sehingga harus membeli bahan yang lebih mahal. Ini juga mencakup jika Anda harus membawakan makanan atau minuman untuk para tukang yang bekerja.

Walau terkesan bernilai kecil, biaya renovasi rumah yang tidak terduga bisa membengkak jika tidak disiapkan dengan baik. Adapun biaya cadangan yang bisa disiapkan adalah sebesar 25% dari total biaya yang harus dikeluarkan. Untuk lebih jelasnya, simak contoh berikut:

  • Biaya beli lahan = Rp120 juta
  • Biaya beli material = 70 m2 x Rp2,5 juta = Rp175 juta
  • Biaya tukang = 70 m2 x Rp1,5 juta = Rp105 juta

Total biaya renovasi = Rp400 juta

Biaya cadangan = 25% x Rp400 juta = Rp100 juta

Total Estimasi Biaya Renovasi Rumah

Total Estimasi Biaya Renovasi Rumah

Setelah mencatat list pengeluaran kebutuhan seperti poin-poin di atas, selanjutnya Anda bisa menjumlahkan semua perhitungan di atas untuk mencari total akhir biaya renovasi. Agar lebih paham, simak total estimasi yang didapatkan cari contoh rincian biaya renovasi sebelumnya:

  1. Biaya Beli Lahan = Rp120.000.000
  2. Biaya Material dan Bahan Bangunan = Rp175.000.000
  3. Biaya Jasa Tukang = Rp105.000.000
  4. Biaya Cadangan = Rp100.000.000

Setelah mendapat empat poin di atas, jumlahkan semuanya sehingga didapatkan estimasi total dana yang dibutuhkan untuk renovasi adalah:

Rp120.000.000 + Rp175.000.000 + Rp105.000.000 + Rp100.000.000 = Rp500.000.000

Total di atas adalah untuk renovasi rumah dengan tingkat menengah di mana nantinya rumah mungkin akan awet digunakan jangka panjang dan memiliki sudah memiliki tampilan yang cantik. Tentu proses renovasi bisa lebih terjangkau atau lebih mahal dari total di atas berdasar dengan skala pembangunan.

Biaya renovasi rumah bisa Anda diskusikan dengan anggota keluarga hingga tukang agar sesuai dengan dana yang telah dipersiapkan. Tentu kualitas material yang bagus serta pengerjaan yang selesai dalam waktu singkat juga membutuhkan budget yang lebih banyak juga, ya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *