Listrik menjadi kebutuhan pokok manusia untuk melakukan berbagai kegiatan termasuk banyak pekerjaan yang butuh tenaga listrik. Karena digunakan terus menerus dan populasi manusia yang semakin meningkat, maka tidak menutup kemungkinan jika krisis listrik akan terjadi.
Belum lagi listrik dihasilkan dari bahan bakar fosil yang bisa habis sewaktu-waktu, serta proses pembangkitan listrik zaman sekarang dinilai dapat merusak lingkungan. Karena hal tersebutlah muncul energi terbarukan untuk membangkitkannya, salah satunya dengan menggunakan panel surya. Untuk mendapatkan informasi seputar panel surya dan cara kerja panel surya, Anda dapat simak ulasan lengkapnya berikut.
Mengenal Panel Surya
Kebutuhan listrik terus meningkat seiiring berjalannya dengan waktu. Karena hal tersebutlah diperlukannya lagi sumber lainnya, selain sumber listrik yang telah ada sekarang ini. Ya, sekarang mulai muncul energi terbarukan untuk menciptakan sumber listrik yang tergolong lebih ramah lingkungan.
Seperti panel surya yang diklaim menjadi alat pembangkit listrik tenaga matahari lebih ramah lingkungan. Pembangkit listrik tenaga matahari adalah sistem dalam membangkitkan listrik dengan tenaga matahari, alat yang digunakan dalam mengubah cahaya matahari menjadi listrik adalah panel surya.
Penemuan Solar Sel
Panel matahari menggunakan teknologi fotovoltaik. Teknologi fotovoltaik merupakan sebuah teknologi berfungsi agar dapat mengkonversikan radiasi matahari menjadi listrik. Sebenarnya penal surya bukanlah teknologi yang tergolong sangat baru, sebab teknologi ini sudah ada sekitar abad ke-18.
Alexandre Edmond Becquerel adalah nama ilmuwan yang pertama kali mencetuskan teknologi fotovoltaik. Lalu di tahun 1904, ilmuwan terkenal Albert Einstein juga melakukan penelitian sel surya. Setelahnya barulah ilmuwan bernama Russel Ohl di tahun 1941 mampu mengembangkan teknologi panel surya, yang dikenal dengan teknik solar cell dan penggunaannya digunakan sampai sekarang.
Cara Kerja Panel Surya
Cara kerja panel surya secara sederhana atau cara kerja sel surya adalah dengan menyimpan energi cahaya matahari dan menampung energi listriknya yang dihasilkan pada baterai. Sehingga meskipun tidak ada cahaya matahari seperti saat malam hari, panel matahari tetap dapat digunakan dan memenuhi kebutuhan akan listrik. Itu cara kerja panel surya secara sederhana sehingga dapat dipahami lebih mudah.
Nah, secara lebih terperinci perlu diketahui jika panel matahari ini tersusun atas beberapa sel surya. Jumlah sel surya atau solar cell yang dibutuhkan dalam panel sangat bervariasi, yaitu 32 hingga 96 sel.
Tapi jumlah paling umum adalah sekitar 72 sel. Nah, secara lebih detail cara kerja panel surya adalah panel akan mengkonversi tenaga matahari menjadi listrik. Inverter pada panel akan merubah listriknya yang dihasilkan dari arus searah (DC), menjadi arus bolak-balik (AC).
Selanjutnya energi sebelumnya telah dihasilkan tersebutlah nantinya dapat digunakan untuk memberikan daya pada peralatan yang membutuhkan listrik saat digunakan, seperti perlengkapan elektronik rumah tangga magicom, lampu, blander, dan masih banyak lagi.
Benarkan Panel Surya Lebih Hemat?
Seperti namanya, pembangkit listrik tenaga matahari jelas menggunakan cahaya matahari sebagai energi utama dalam menciptakan energi. Matahari sendiri merupakan bintang besar yang cahaya dapat dirasakan oleh para manusia di dunia, dan dapat dimanfaatkan secara gratis. Ya, dengan panel surya, Anda dapat memanfaatkan cahaya matahari secara gratis, sehingga bisa menghemat pengeluaran listrik.
Seringnya panel surya dijadikan sebagai cara alternatif untuk menghemat pengeluaran listrik konvensional, sebab energi utamanya berasal dari matahari memang bisa didapatkan secara gratis. Namun perlu digaris bawahi juga, jika harga satu panel surya saja tergolong cukup tinggi yaitu sampai jutaan. Untuk satu set lengkapnya bisa belasan juta.
Mungkin karena hal tersebutlah, masih sedikit orang yang menggunakannya sebagai sumber tenaga listriknya di rumah. Memang harga awalnya tergolong besar, tapi jika dihitung maka dengan alat inii, Anda dapat menghemat pengeluaran untuk anggaran listrik.
Daya yang Dihasilkan
Perlu diketahui juga jika tenaga listriknya yang dihasilkan oleh panel surya bisa berbeda-beda. Ada yang dapat menghasilkan 50wp. 50 wp dapat memberikan daya listrik sebesar 200 – 250 Watt per hari.
Daya tersebut hanya mampu mengcover beban listrik tidak cukup berat, seperti untuk daya lampu, radio, TV, dan untuk mengisi daya hp. Jadi jika memang tertarik menghemat listrik dengan mulai menggunakan panel matahari, ada baiknya mencari panel surya yang tepat untuk rumah Anda.
Jenis-jenis Panel Surya
Setelah mengetahui mengenai cara kerja panel surya, Anda pun perlu mengetahui mengenai jenis-jenisnya. Hal ini penting untuk diketahui.
Ya, dengan mengetahui jenisnya, maka Anda dapat memilih panel sesuai kebutuhan. Langsung saja inilah beberapa jenisnya.
1. Monocrystalline Silicon
Pertama ada Monocrystalline Silicon yang menjadi jenis paling sering digunakan. Hal ini lantaran ada berbagai kelebihannya, mulai dari lebih efesien, sampai dapat digunakan dalam jangka waktu lama sebab memiliki umur pakai panjang.
Untuk jenis ini dibuat dari silikon kristal tunggal sehingga, material pembuatan tersebutlah yang menjadi dasar nama untuk jenis panel surya ini. Disebutkan jika monocrystalline Silicon tergolong lebih efesien mencapai lebih dari 20%. Hal tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dari jenis lainnya. Dengan keefisiensinya lebih tinggi, membuatnya mampu mengkonversikan energi dari matahari ke listrik dengan lebih baik.
Karena hal tersebutlah membuat kebutuhan luas penampang lebih kecil agar dapat menghasilkan energi yang sama dengan jenis lainnya. Namun untuk harganya monocrystalline silicon memiliki harga lebih mahal pula dibandingkan jenis lainnya, sebab kualitasnya jauh lebih baik.
2. Thin Film Solar Cell
Kedua ada thin film solar cell. Jenis selanjutnya ini menggunakan sel surya sangat tipis dengan ukuran sekitar 10nm. Ukurannya jauh lebih tipis dari jenis lainnya yaitu crystalline silicon. Crystalline silicon memiliki ukuran sekitar 200 sampai 300 nm.
Dengan ukurannya yang sangat tipis, membuat thin film solar cell menjadi sangat ringan dan fleksibel. Tak hanya itu saja, kelebihan lainnya adalah tidak mengalami penurunan performa di temperatur yang semakin tinggi. Sayangnya ada kekurangan dari thin film solar cell. Kekurangannya adalah efesien konversinya masih rendah, sekitar 10% saja.
3. Polycrytalline Silicon
Kita tahu bahwa Polycrytalline Silicon dengan salah satu kelebihannya adalah susunannya yang rapi serta lebih rapat. Polycrytalline Silicon terbuat dari batang kristal silicon yang telah dileburkan, lalu dituangkan pada cetakan berbentuk persegi.
Perlu diketahui jika polycrytalline silicon memiliki ciri unik yaitu berupa retakan pada dalam sel suryanya. Untuk efesiennya, efesien polycrytalline silicon mencapai 17%. Memang lebih rendah dibandingkan dengan monocrystalline silicon, tapi polycrytalline silicon memiliki harga lebih terjangkau.
Penutup
Panel surya merupakan alat pembangkit listrik tenaga matahari. Jadi cahaya matahari akan dirubah menjadi tenang listrik. Cara kerja panel surya secara sederhana adalah dengan menyerap cahaya matahari menjadi listrik. Energi listrik akan disimpan atau ditampung pada sebuah baterai.
Jadi meskipun sedang tidak ada matahari, seperti saat malam hari, alat ini tetap dapat menghasilkan listrik untuk digunakan di berbagai alat elektronik yang butuh daya listrik. Pembangkit listrik tenaga matahari bisa menghasilkan daya listrik yang berbeda. Dengan 50wp yang dihasilkan dapat memberikan daya sekitar 200 sampai 250 watt.