Contoh RAB Bangunan untuk Rumah dan Kantor

Diposting pada

Untuk mendapatkan sebuah rumah, setiap orang dapat memilih untuk membeli rumah jadi atau membangunnya sendiri. Akan tetapi, untuk membangun sebuah rumah tentu harus penuh perencanaan terlebih dahulu, termasuk membuat contoh RAB bangunan.

Rancangan Anggaran Biaya (RAB) sangat dibutuhkan untuk menentukan perkiraan biaya yang harus pemilik rumah persiapkan untuk membangun rumah impiannya. Perhitungan tersebut juga bertujuan untuk mengantisipasi kelebihan budget yang mungkin akan terjadi.

Adapun biaya-biaya yang harus diperhitungkan diantaranya harga bahan bangunan, biaya desain, upah pekerja, dan masih banyak lagi. Besaran biaya sangat tergantung pada desain, luas, serta bahan yang diinginkan untuk digunakan oleh pemilik rumah.

Pengertian RAB

RAB atau cost planning adalah perkiraan biaya yang dibutuhkan dalam pembangunan atau proyek konstruksi. Biaya yang dihitung mulai dari awal hingga proyek pembangunan selesai. RAB sangat diperlukan sebagai pedoman dalam pengerjaan proyek agar dapat berjalan dengan lancar.

Komponen-Komponen RAB

Sebelum membuat RAB, Anda wajib mengetahui komponen-komponen apa saja yang harus ada di dalamnya. Jika salah satu dari komponen tidak ada, maka RAB tersebut kurang lengkap dan memungkinkan ada bagian yang tidak dihitung. Adapun komponen-komponen RAB yaitu:

1. Spesifikasi Pekerjaan

Dalam RAB, seluruh spesifikasi pekerjaan yang akan dilakukan selama proses pembangunan harus dicantumkan, mulai dari awal hingga selesai. Pekerjaan-pekerjaan ini diantaranya, pembersihan lahan, pengerukan, penggalian, pengecoran, pembuatan pondasi, dan lain sebagainya.

2. Volume Pekerjaan

Komponen selanjutnya adalah volume pekerjaan. Setiap pembangunan harus memiliki volume yang jelas, baik besar maupun kecil. Hal ini akan berpengaruh terhadap jumlah perkiraan biaya total pembangunan.

Semakin besar volume bangunan, maka waktu pengerjaan juga semakin lama, membutuhkan material yang banyak, dan tenaga kerja yang lebih. Jadi, dalam pembuatan RAB, Anda harus menghitung berapa luas bangunan dan jumlah unitnya.

3. Material Bangunan

Seluruh material yang digunakan dalam pembangunan harus dicantumkan secara rinci dan tidak boleh ada yang terlewatkan. Jika tidak, maka hasil perhitungan akan menjadi tidak akurat. Material bangunan tersebut terdiri dari volume, jenis, dan karakteristik.

4. Upah Tenaga Kerja

Upah atau gaji dari semua pekerja juga harus dimasukkan ke dalam RAB. Anda dapat memperkirakan gaji mereka setiap hari untuk memudahkan perhitungan secara total. Misalnya, jika upah harian sekitar Rp80.000 dan ada 10 pekerja, maka total upah harian adalah Rp80.000 x 10 = Rp800.000.

5. Total Biaya

Komponen terakhir yang harus ada dalam RAB adalah total biaya. Nilai ini merupakan akumulasi dari komponen-komponen sebelumnya, mulai dari spesifikasi pekerjaan, volume pekerjaan, material bangunan, serta upah tenaga kerja.

Contoh RAB Bangunan

Setelah memahami komponen-komponen RAB, Anda dapat mulai untuk membuatnya sendiri sesuai dengan bangunan yang ingin dibangun. Berikut ini terdapat beberapa contoh RAB yang dapat digunakan sebagai panduan.

1. Contoh RAB Bangunan Rumah

Dalam membuat RAB, besaran biaya dipengaruhi oleh banyak faktor dan akan berbeda-beda untuk setiap bangunan. Misalnya, RAB bangunan rumah dengan tipe yang berbeda tentu menghasilkan perkiraan biaya yang berbeda pula seperti pada gambar berikut.

 

2. Contoh RAB Kantor

Berbeda dengan rumah, kantor tentu memiliki ukuran yang lebih besar dengan ruangan yang banyak. Oleh karena itu, perkiraan biaya yang dibutuhkan juga cenderung lebih besar. Adapun contoh RAB bangunan kantor adalah sebagai berikut.

Cara Membuat RAB Sederhana

Meskipun telah melihat beberapa contoh RAB sebelumnya, beberapa orang masih bingung bagaimana cara melakukan perhitungan setiap komponen yang ada. Nah, berikut ini terdapat beberapa cara untuk membuat RAB sederhana.

1. Menyiapkan Gambar Kerja Detail

Gambar kerja detail merupakan hal pertama yang harus dipersiapkan sebelum memulai untuk membuat RAB. Bahkan, saat mengurus surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Surat Perjanjian Kontrak (SPK), Anda juga membutuhkan Detail Engineering Design (DED).

Setiap proyek pembangunan membutuhkan gambar kerja untuk menentukan ukuran material, jenis pekerjaan, serta spesifikasi yang akan digunakan. Meskipun demikian, DED ini nantinya tidak diperlukan dalam pelaksanaan proyek khususnya pengadaan barang.

Keberadaan DED dalam sebuah proyek dapat memudahkan perhitungan volume pekerjaan. Pemilihan setiap item pekerjaan yang akan dihitung dalam RAB tergantung oleh DED yang digunakan sebagai acuan.

2. Menghitung Volume Pekerjaan

Setelah DED sudah ada, Anda akan mulai untuk menghitung volume pekerjaan. Perlu diketahui bahwa perhitungan hanya dapat dilakukan jika seluruh bagian yang dibutuhkan sudah terdaftar dengan baik. Satuan volume pekerjaan dapat berupa per unit, m2, m3, dan lain-lain.

Untuk memperoleh jumlah dari biaya pekerjaan, Anda harus mengalikan antara volume pekerjaan dengan harga satuan. Semua spesifikasi menggunakan cara perhitungan volume yang sama, akan tetapi Anda tetap harus memastikan bahwa data atau angka yang tertulis sudah benar.

3. Membuat atau Menentukan Harga Satuan Pekerjaan

Secara umum, harga satuan pekerjaan dibagi menjadi dua bagian, yaitu harga material dan harga upah. Harga satuan akan menjadi dasar perhitungan atas biaya yang diperlukan nantinya. Cara menghitungnya mudah, Anda hanya perlu memasukkan harga berdasarkan survei pasar.

Akan tetapi, pastikan harga yang dimasukkan adalah harga terbaru dan sesuai dengan lokasi pembangunan. Hal ini disebabkan karena harga setiap daerah berbeda-beda dan cenderung mengalami fluktuasi setiap waktunya.

Misalnya, menghitung contoh RAB bangunan sederhana dengan memasukkan harga satuan pekerjaan per tahun 2023. Pekerjaan rangka atap sebesar Rp110.000/m2, pemasangan plafon sebesar Rp30.000/m2, dan pengecatan dinding sebesar Rp12.000/m2.

Jika pembangunan belum dimulai, Anda juga harus mengantisipasi adanya kenaikan harga. Caranya dengan memasukkan harga yang lebih tinggi dari pasaran tahun ini. Dengan demikian, Anda tidak akan mengalami kekurangan dana atau harus mencari tambahan dana secara tiba-tiba.

4. Menghitung Biaya Pekerjaan

Untuk mendapatkan biaya pekerjaan, Anda harus mengalikan volume dengan harga satuan kerja. Jumlah biaya ini akan menggambarkan setiap pekerjaan, sehingga harus dilakukan berulang kali untuk semua spesifikasi pekerjaan.

Misalnya, menghitung volume sebesar 20 m2 dengan harga satuan Rp200.000. Jadi, pembuatan pondasi batu kali membutuhkan biaya sekitar Rp4.000.000 yang diperoleh dari hasil 20 m2 x Rp200.000. Hal yang sama juga dilakukan pada spesifikasi pekerjaan lain demi menentukan biayanya.

5. Menghitung Total Biaya Setiap Sub Pekerjaan

Cara terakhir dalam pembuatan RAB adalah menghitung total biaya yang dibutuhkan selama proses pembangunan proyek. Caranya yaitu dengan menjumlahkan sebuah total biaya dari masing-masing sub pekerjaan tanpa terkecuali.

Perhitungan tersebut dapat dilakukan mulai dari tahap persiapan, pondasi, beton, serta tahap akhir yaitu finishing. Anda dapat membuat uraian setiap sub pekerjaan agar semua keperluan pembangunan atau konstruksi dapat terlihat dengan jelas.

Total biaya ini sangat bergantung pada hasil perhitungan biaya tiap sub pekerjaan. Jika terdapat kekeliruan pada bagian sub, maka total biaya yang diperoleh juga akan tidak akurat. Setelah semuanya tercantum dengan baik, jangan lupa untuk mengurangi biaya pajak.

Untuk membangun rumah impian, seseorang dapat memilih untuk membeli rumah jadi, renovasi, atau membangun rumah dari nol. Jika ingin membangun rumah, Anda harus mempersiapkan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) untuk mengetahui jumlah dana yang harus dipersiapkan.

Besaran biaya pembangunan akan berbeda-beda tergantung jenis bangunan, luas, banyaknya unit, serta jenis material yang digunakan. Anda dapat melihat contoh RAB bangunan sebagai acuan untuk membuat RAB sendiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *