Meskipun terlihat sepele, namun penting sekali untuk mengetahui bagaimana cara menulis skill dan pengalaman kerja di CV lulusan teknik. Pasalnya, dengan penulisan yang tepat, maka besar kemungkinan proposal atau lamaran bisa lolos dibandingkan peserta lainnya. Hal tersebut dikarenakan lowongan kerja di bidang teknik memang cukup berat.
Cara Menulis Keterampilan di CV Lulusan Teknik
Sebenarnya tidak ada patokan yang mengikat terkait penulisan skill di CV lulusan teknik. Hanya saja, dengan tips berikut ini, penulisan akan menjadi lebih rapi dan tepat.
1. Pahami jenis keterampilan
Secara umum, keterampilan bisa dibagi menjadi dua, yakni hard skill dan soft skill. Hard skill berkaitan dengan keterampilan di bidang tertentu, sementara soft skill lebih ke arah kemampuan mengendalikan sikap diri.
Beberapa contoh dari soft skill antara lain kemampuan negosiasi, komunikasi, presentasi, problem solving, analisis, kesabaran, dan lain-lain. Keterampilan ini biasanya dimiliki bukan dari mengikuti kursus atau pendidikan formal, melainkan hasil latihan dalam manajemen diri sendiri. Bahkan, beberapa perusahaan lebih menekankan keterampilan ini dibandingkan keahlian yang dimiliki.
Sementara itu, hard skill adalah kemampuan di bidang tertentu dan biasanya terkait dengan posisi yang akan dilamar. Sebagai contoh, seorang arsitek memiliki kemampuan di bidang desain seperti mampu mengoperasikan photoshop, autoCAD, InDesign, dan sebagainya.
Banyak anggapan bahwa mengasah hard skill jauh lebih mudah karena bisa didapatkan hanya dengan mengikuti kursus. Sementara itu, soft skill berkaitan dengan karakter diri dan biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk membentuknya.
2. Relevan dengan posisi yang dilamar
Setelah mengetahui jenis keterampilan di atas, silakan tuliskan semua yang dimiliki dalam buku atau kertas catatan. Setelah itu, pilih mana saja keterampilan berkaitan dengan target pekerjaan. Untuk lulusan teknik informasi, Anda bisa menyertakan beberapa kemampuan seperti analisis data, programming, teliti, sabar, dan terbuka dengan pengetahuan baru.
Semakin relevan kemampuan tersebut, maka hal ini bisa meningkatkan kemungkinan proposal lamaran diterima. Pasalnya, pihak perekrut dapat langsung mengetahui kemampuan kandidat lebih cepat sehingga bisa dijadikan bahan pertimbangan dengan mudah. Lain halnya apabila skill yang ditulis tidak relevan dan menyebabkan CV menjadi kurang efektif.
3. Utamakan yang paling dikuasai
Meskipun nantinya Anda mendapatkan daftar cukup banyak, sebaiknya utamakan satu atau dua keterampilan paling dikuasai. Cara ini dapat membuat Anda terlihat memiliki spesialisasi di bidang tertentu daripada kandidat lainnya. Apabila keterampilan tersebut memang sedang dibutuhkan perusahaan, maka kemungkinan lolos akan jauh lebih besar.
Dalam skala 1 sampai 10, usahakan skill tersebut berada di angka minimal 9. Bukan hanya meningkatkan potensi diterima, pada kenyataannya seorang spesialis biasanya akan mendapatkan pendapatan cukup tinggi karena tidak semua orang dapat melakukannya. Jika perlu, Anda bisa mengambil kursus guna menajamkan keterampilan tersebut.
Salah satu kesalahan paling sering terjadi adalah terlalu menampilkan banyak keahlian, namun hanya sekadar menyebutkan saja. Hal ini tidak sepenuhnya salah mengingat ada juga perekrut menginginkan kandidat dengan banyak keterampilan. Akan tetapi, tanpa adanya satu skill menonjol, maka mereka bisa digeser kapan saja.
Cara Menulis Pengalaman Kerja di CV
Di bagian sebelumnya, Anda telah mempelajari bagaimana menulis skill dengan tepat. Selanjutnya, Anda juga perlu tahu cara menulis pengalaman di CV. Berikut adalah penjelasannya.
1. Berdasarkan kerja praktik
Mahasiswa jurusan teknik pasti pernah mengikuti program praktik atau PKL. Pengalaman ini sangat bisa dicantumkan pada CV. Tuliskan secara lengkap kerja praktik tersebut mulai dari nama perusahaan, tahun dilaksanakan, detail pekerjaan, dan aktivitas pendukung lainnya.
Untuk memperbesar kemungkinan lolos, tuliskan apa saja pekerjaan yang dilakukan seperti menyusun proposal, mengembangkan software, dan sebagainya. Cara ini akan memberikan gambaran kepada perekrut bahwa Anda mempunyai pengalaman yang mungkin sedang mereka butuhkan.
2. Berdasarkan kompetisi
Satu kabar baik bagi Anda yang memiliki pengalaman mengikuti berbagai kompetisi, terutama di bidang teknik. Pasalnya, pengalaman ini dapat juga dituliskan di CV. Sama seperti sebelumnya, tuliskan seluruh informasi dengan jelas seperti penyelenggara, nama kompetisi, tahun diadakan, dan hasil.
Bukan hanya sebagai peserta, Anda bisa juga menuliskan apabila berpengalaman sebagai panitia penyelenggara. Akan tetapi, biasanya hal ini bersifat kurang kuat karena kemampuan di bidang teknik masih belum terlihat.
3. Berdasarkan kualifikasi
Berikutnya, Anda juga bisa menuliskan pengalaman yang berkaitan dengan kualifikasi perusahaan perekrut. Pada umumnya memang lowongan lulusan teknik membutuhkan kualifikasi khusus seperti menguasai AutoCAD, Microsoft Office, Solidworks, dan sebagainya.
Oleh karena itu, apabila Anda memiliki pengalaman seputar kualifikasi tersebut, jangan ragu-ragu menuliskannya. Pengalaman ini bisa berupa sertifikat pelatihan, magang, atau mengerjakan proyek secara freelance. Apabila pengalaman berkaitan dengan kualifikasi perusahaan, maka peluang lolos akan jauh lebih besar.
4. Berdasarkan prestasi akademik
Kemampuan akademik masih menjadi salah satu bahan pertimbangan tersendiri saat ini. Contoh dari prestasi akademik adalah memenangkan perlombaan, melakukan penelitian, dan sebagainya. Jangan lupa untuk menuliskan informasi lengkap seperti penyelenggara, tahun dilaksanakan, bahkan jika perlu cantumkan juga IPK.
Tips Menuliskan Pengalaman Kerja di CV
Dengan mempelajari empat poin di atas, Anda sudah bisa menuliskan pengalaman kerja dengan baik. Meski begitu, untuk membuatnya jauh lebih kuat, silakan simak beberapa tips tambahan berikut ini.
1. Menuliskan secara berurutan
Agar terlihat lebih rapi dan runut, Anda bisa menuliskan pengalaman mulai dari yang paling baru di bagian atas. Setelah itu, lanjutkan dengan pengalaman lain dengan kronologi terbalik hingga ke paling awal. Cara ini akan membantu perekrut dalam membuat pertimbangan terkait apakah benar-benar cocok sesuai kualifikasi.
2. Menggunakan format bullet point
Karena jumlah pelamar sangat banyak, biasanya perekrut tidak akan membaca secara detail terkait CV yang diterima. Kebanyakan perekrut hanya akan melakukan skimming atau melihat sekilas saja. Oleh karena itu, jangan terlalu banyak menggunakan paragraf ketika menulis CV.
Format terbaik dalam menulis pengalaman kerja adalah berbentuk bullet point, namun tetap mencakup informasi secara lengkap. Dengan kombinasi dengan poin sebelumnya, maka CV Anda akan menjadi jauh lebih baik dan nyaman dibaca.
3. Mengecek kembali
Setelah menuliskan seluruh pengalaman kerja, jangan lupa untuk memeriksa kembali apakah ada kesalahan penulisan seperti tahun pelaksanaan, nama instansi, dan sebagainya. Pastikan juga tidak ada salah ketik karena kesalahan kecil seperti ini juga bisa berdampak besar.
4. Menulis secara jujur
Terakhir dan mungkin yang paling penting adalah selalu menuliskan pengalaman dengan jujur. Jangan melakukan manipulasi informasi hanya dengan tujuan mendapatkan posisi pekerjaan. Berbohong dalam menulis pengalaman bisa memiliki berbagai dampak buruk.
Dari pihak perusahaan, tentu saja mereka bisa tidak mendapatkan kandidat sesuai kualifikasi karena data yang dicantumkan adalah palsu. Sementara itu, dari pihak diri sendiri juga akan memberatkan apabila ternyata diterima, namun pekerjaan yang dilakukan ternyata belum memiliki pengalaman. Artinya, baik pihak pelamar maupun perusahaan sama-sama mengalami kerugian.
Jadi, bisa dikatakan bahwa cara menulis skill dan pengalaman kerja di CV lulusan teknik cukup sederhana. Asalkan CV sesuai dengan kualifikasi perusahaan dan sekiranya dapat memberikan dampak, maka peluang untuk diterima akan lebih besar.