Ada banyak hal yang perlu anda ketahui mengenai ilmu dasar kelistrikan, salah satunya yaitu tentang kabel listrik. Jika anda merencanakan suatu proyek ataupun hendak membuat instalasi kelistrikan maka anda perlu memahami dasar-dasar pengkabelan. Saat memilih kabel anda harus mempertimbangkan ukuran , jenis dan untuk apa kabel itu digunakan, karena apabila spesifikasi kabel tidak benar dapat mengakibatkan terjadinya konsreting (hubungan pendek listrik).
1. Ukuran kawat
Ukuran kawat yang tepat sangat penting untuk setiap pemasangan kabel listrik. Ukuran kawat menunjukkan diameter konduktor logam dari kawat dan didasarkan pada sistem American Wire Gauge (AWG). Ukuran kawat terkait dengan kapasitas arus yang dimiliki kawat, atau seberapa besar arus listrik yang dapat ditangani dengan aman.
2. Kabel berselubung non-logam
Sebagian besar kabel interior dibuat dengan kabel non-logam, atau NM — juga dikenal dengan nama merek populer “Romex.” Kabel NM terbuat dari tiga atau lebih kabel yang dibungkus jaket plastik fleksibel, atau selubung. Ini digunakan untuk sebagian besar sirkuit interior, seperti untuk outlet, sakelar, lampu, dan peralatan. Anda tidak dapat menggunakan kabel berselubung bukan logam (Tipe NM, NMS) di saluran di lokasi yang lembab, atau basah.
3. Kode warna pada kabel listrik
Pewarnaan kabel berkaitan dengan ukuran kabel di dalam kabel dan nilai ampere kabel. Misalnya, kabel NM berselubung putih digunakan untuk sirkuit 15-amp, sedangkan kabel NM berwarna kuning diberi peringkat untuk sirkuit 20-amp.
Pewarnaan pada masing-masing kabel penghantar biasanya tidak menunjukkan ukuran atau peringkat melainkan standar atau pilihan penggunaan kawat. Sebagai contoh, kabel hitam dan merah biasanya digunakan untuk koneksi yang membawa arus atau “panas”, dan kabel biru/putih biasanya didasarkan pada konduktor “netral”. Kabel strip hijau digunakan untuk kabel arde.
Ada 3 jenis kabel yang sering digunakan pada umumnya yaitu NYA, NYM, serta NYY. Setiap jenis kabel mempunyai 3 warna yang berbeda-beda di dalamnya yaitu kuning, biru, serta hitam.
- Kabel berwarna biru digunakan untuk muatan listrik negatif atau netral.
- Kabel berwarna kuning digunakan untuk grounding atau pentanahan.
- Kabel berwarna hitam digunakan untuk muatan listrik positif/fasa/api.
4. Label Kabel
Kabel listrik memiliki tanda yang dicap atau dicetak pada insulasi atau selubung luarnya. Penandaan ini berfungsi untuk memberikan informasi penting tentang kabel dan insulasi, termasuk ukuran dan bahan kawat, jenis insulasi, jumlah kawat yang terkandung di dalam satu kabel, dan peringkat atau karakteristik khusus dari kawat tersebut.
5. Cara Mengupas Kabel Listrik
Pengupasan kabel listrik berfungsi untuk menghilangkan isolasi plastik yang mengelilingi inti logam kawat. Pengupasan kabel harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak ada kerusakan pada logam. Prosedurnya sederhana, tetapi membutuhkan alat pengupasan kawat khusus dan pemahaman tentang cara menggunakannya. Alat yang sering digunakan yaitu tang potong maupun tang kombinasi, namun untuk kabel-kabel dengan spesifikasi khusus dan berukuran besar biasanya menggunakan alat lain.
6. Jumlah Maksimum Kabel yang Diizinkan dalam Saluran
Ketika masing-masing kabel listrik di dalam saluran beroperasi, ada batasan berapa banyak kabel yang diperbolehkan. Jumlah maksimum yang diizinkan disebut “kapasitas pengisian,” dan ini tergantung pada beberapa faktor, termasuk ukuran saluran, ukuran kabel, dan bahan saluran. Logam (EMT), plastik (PVC), dan saluran fleksibel semuanya memiliki kapasitas pengisian yang berbeda, walaupun ukurannya sama.
7. Pemasangan Panel Pemutus Sirkuit Listrik
Panel listrik, atau panel servis adalah titik distribusi daya dari sistem kelistrikan. Di sinilah semua sirkuit individu mendapatkan sumber listrik yang dilindungi oleh pemutus atau sekring. Mengabelkan panel listrik adalah pekerjaan untuk tukang listrik berpengalaman, karena ini merupakan pekerjaan yang memiliki tanggung jawab besar,