ILMU TEKNIK : Contoh Rangkaian Pneumatik Katup Tunda Waktu beserta Cara Kerjanya

Diposting pada

1. Rangkaian A

Pada kondsi awal pada saat udara bertekanan dialirkan dari distributor 8 hole menuju saluran 1 katub 5/2 .Selanjutnya udara bertekan dialirkan menuju saluran 1 3/2 normally close dan saluran 1 3/2 normally close dengan roller. Pada saat katup 3/2 normally close diberikan perintah meknik maka saluran 1 dan 2 akan akan terhubung sehingga udara bertekanan akan memberikan perintah pneumatik ke katup 5/2 sehingga saluran 1 dan 4 pada katup ini akan terhubung dan udara akan diteruskan mengalir ke katup cerat dan udara akan diteruskan menuju ke silinder kerja ganda saluran belakang sehingga piston akan bergerak maju dan menekan katup 3/2 dengan roller sehingga saluran 1 dan 2 akan terhubung dan udara bertekanan akan mengalir menuju katup penunda waktu Setelah tabung dalam katup penunda waktu ini penuh maka udara bertekanan akan mengalir ke katup 5/2 dan memberikan perintah pneumatik sehingga saluran 1 dan 2 akan terhubung dan udara akan diteruskan ke katup cerat dan menuju silinder kerja ganda bagian depan sehingga silinder akan bergerak mundur dimana gerakan mundur silinder akan diatur oleh katup penunda waktu.


2. Rangkaian B

Pada kondsi awal pada saat udara bertekanan dialirkan dari distributor 8 hole menuju saluran 1 katub 5/2 .Selanjutnya udara bertekan dialirkan menuju saluran 1 3/2 normally close dan saluran 1 pada katup penunda waktu. Dimana pada saat katup 3/2 normaly close ditekan maka saluran 1 dan 2 akan terhubung sehingga udara akan mengalir menuju katup 5/2 dan memberikan perintah pneumatik sehingga saluran 1 dan 4 terhubung dan udara bertekanan akan mengalir menuju katup cerat untuk diatur kecepatannya setelah itu udara bertekanan akan masuk ke saluran belakang silinder kerja ganda sehingga piston pada silinder akan bergerak maju. Namun jika katup 3/2 normaly close dilepas maka udara akan mengalir ke katup penunda waktu dan waktu Setelah tabung dalam katup penunda waktu ini penuh maka udara bertekanan akan mengalir ke katup 5/2 dan memberikan perintah pneumatik sehingga saluran 1 dan 2 akan terhubung dan udara akan diteruskan ke katup cerat untuk diatur kecepatannya setelah itu udara akan menuju silinder kerja ganda bagian depan sehingga piston akan bergerak mundur

Artikel Pneumatik Lainnya : 
1. Kelebihan dan kekurangan sistem pneumatik
2. Cara Kerja Rangkaian Pneumatik “INTUITIF A+ B+ A- B- STOP”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *