Torsi dan daya dari motor bakar yang diperoleh dari hasil pengkonversian energi termal (panas) hasil pembakaran menjadi energi mekanik. Torsi didefinisikan sebagai besarnya momen putar yang terjadi pada poros output mesin akibat adanya pembebanan dengan sejumlah massa (kg), sedangkan daya didefinisikan sebagai besarnya tenaga yang dihasilkan motor tiap satu satuan waktu. Pengukuran torsi dapat dilakukan dengan meletakkan mesin yang akan diukur torsinya pada engine testbed dan poros keluaran dihubungkan dengan rotor dinamometer (Heywood, 1988).
Performa mesin (engine performance) adalah adalah prestasi kinerja suatu mesin, dimana prestasi tersebut erat hubungannya dengan daya mesin yang dihasilkan serta daya guna dari mesin tersebut. Kinerja dari suatu mesin kendaraan umumnya ditunjukkan dalam tiga besaran, yaitu tenaga yang dapat dihasilkan, torsi yang dihasilkan, dan jumlah bahan bakar yang dikonsumsi. Tenaga bersih yang dihasilkan dari poros keluar mesin disebut “brake horse power” (Bhp). Tenaga total yang dapat dihasilkan dari piston mesin disebut “indicated horse power” (Ihp). Sebagian dari indicated horsee power ini hilang akibat gesekan dan energi kelembaban dari massa yang bergerak yang disebut “friction horse power” (Arismunandar, 2002).
Daya motor merupakan salah satu parameter dalam menentukan performa motor. Pengertian dari daya itu adalah besarnya kerja motor selama kurun waktu tertentu (Arends&Berenschot 1980: 20) Sebagai satuan daya dipilih watt. Untuk menghitung besarnya daya motor 4 langkah digunakan rumus :
Dimana :
P = Daya (Watt)
n = Putaran mesin (rpm)
T = Torsi (Nm)
Torsi atau momen putar motor adalah gaya dikalikan dengan panjang lengan (Arends & Berenschot 1980:21), pada motor bakar gaya adalah daya motor sedangkan panjang lengan adalah panjang langkah torak. Bila panjang lengan diperpanjang untuk menghasilkan momen yang sama dibutuhkan gaya yang lebih kecil, juga sebaliknya bila jaraknya sama tapi gaya diperbesar maka momen yang dihasilkan akan lebih besar pula. Ini berarti semakin besar tekanan hasil pembakaran di dalam silinder maka akan semakin besar pula momen yang dihasilkan. Torsi maksimum tidak harus dihasilkan pada saat daya maksimum pada saat yang bersamaan. Torsi (momen) sangat erat hubunganya dengan efisiensi volumetrik dari motor itu, artinya momen sangat tergantung pada jumlah bahan bakar yang dapat dihisap masuk kedalam silinder dan kemudian dibakar , karena semakin banyak bahan bakar yang dapat dibakar berarti semakin tinggi atau besar pula gaya yang dihasilkan untuk mendorong torak. Torsi motor akan maksimum pada saat efisiensinya juga maksimum. Besarnya momen putar untuk motor 4 langkah dapat dihitung dengan rumus:
Dimana :
T = Torsi (Nm)
P = Daya (Watt)
n = Putaran mesin (rpm)
Bila dikehendaki momen putar yang besar, maka dayanya (P) harus besar pula, sedangkan pada saat itu frekwensi putarnya (n) harus rendah. Hal demikian dapat dicapai dengan suatu motor yang volume langkahnya besar dan frekwensi putarnya rendah. Momen putar besar ini diperlukan untuk mencapai daya maksimum motor (Arends & Barenschot 1980:22). Pada saat torsi motor mulai turun daya motor bisa tetap naik, hal ini bisa terjadi karena peningkatan daya motor juga disebabkan oleh frekuensi putaran lebih tinggi. Daya akan terus meningkat sampai pada frekuensi putaran mesin yang lebih tinggi tidak mampu lagi memperbaiki derajad isianya yang lebih memburuk. Setelah dayanya mencapai titik maksimum akan menurun dengan cepat.