Asbes merupakan bahan material berupa serat yang banyak menghisap panas dan sedikit merefleksikan sinar matahari. Alhasil, ruang di bawahnya cenderung panas. Untuk rumah tinggal, material ini tidak banyak dipilih dan kurang baik. Namun ada juga sebagian dari kita yang masih menggunakannya. Untuk penutup atap, terdapat 2 jenis asbes bergelombang yang bisa digunakan. Yang kedua punya sudut 60o, bisa digunakan untuk pabrik. Upaya untuk mengurangi terhirupnya debu dan serat pembentuk asbes adalah penggunaan plafon pada ruang. Selain itu, anda harus mengganti asbes dalam kurun waktu 5 tahun,meski belum rusak.
Material penutup atap ini dikenal juga dengan sebutan bitumen. Walaupun namanya genteng aspal, tidak sepenuhnya penutup atap yang satu ini terbuat dari aspal. Bahan pembuatnya terdiri atas bubuk kertas, serat organik, resin, serta aspal. Dalam hal ini aspal dipilih sebagai bahan water proofing yang membuat genteng ini lebih tahan kebocoran.
Genteng Terekota terbuat dari tanah liat. Proses pembuatannya dilakukan secara tradisional, yaitu tanah liat dipadatkan, dibentuk,dan kemudian di bakar. Metode yang sangat sederhana ini juga dilakukan dalam pembuatan batu bata. Setelah melalui proses pembakaran, genteng kemudian dikeringkan di bawah sinar matahar. Karena proses pembuatannya manual, apalagi tidak ada aturan baku mengenai suhu pembakaran dan tingkat pengeringan, warna genteng yang dihasilkan biasanya beragam, dari gradasi orange muda hingga orange kehitaman.
Jenis genteng lain yang juga sering digunakan adalah genteng keramik. Bentuk,warna dan aksesoris pendukungnya amat beragam, mengikuti cenderung tren bangunan. Tak heran jika genteng keramik menjadi pilihan saat genteng tradisional mulai sulit ditemukan.
`Genteng beton hadir dalam model rata yang dinamakan genteng flat atau datar. Genteng ini sangat cocok diterapkan pada bangunan bergaya minimalis. Kelebihan lain dari genteng ini adalah warna yang bervariasi. Bahkan perkembangan terbaru memungkinkan genteng beton hadir dalam dua warna yang berbeda dalam satu genteng (duotone).
Bahan fiber mulai menjadi pilihan karena bebas asbes dan terbuat dari campuran semen, bahan penguat, serta serat mineral fiber. Campuran bahan – bahan tersebut menghasilkan bahan sekeras beton.
Sirap adalah merupakan kayu keras yang dibuat menjadi lembaran – lembaran tipis. Kayu ini banyak ditemukan di hutan – hutan di pelosok Kalimantan. Bahan material ini yang tergolong ringan ini disusun menjadi satu sampai menghasilkan bentuk yang artistik dan indah.Sirap memang tergolong isolasi panas yang baik. Tak mengherankan jika ia bisa membuat ruang – ruang di bawahnya terasa lebih sejuk
Meski tergolong bahan tradisional, rupanya bahan ini masih mencuri minat masyarakat luas. Memang, atap alang – alang biasanya digunakan untuk vila dan gazebo. Namun, banyak juga atap rumah yang menggunakan bahan ini. Buktinya, bahan penutup atap yang satu ini sering digunakan di Bali dan Indonesia bagian timur.