ILMU TEKNIK : Pengertian dan Syarat serta Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Dalam Masyarakat Khususnya Mahasiswa

Diposting pada
INTERAKSI SOSIAL
Pengertian Interaksi Sosial
Menurut Gillin dan Gillin (dalam Soekanto, 2014;55) interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis menyangkut hubungan antara orang-perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Apabila dua orang atau lebih bertemu, interaksi sosial dimulai pada saat itu. Aktivitas seperti menegur, berjabat tangan, saling berjabat tangan dan sebagainya merupakan bentuk dari interaksi sosial. Adapun menurut Kimball Young dan Raymond ( dalam Soekanto, 2014;54) interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa interaksi sosial, tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Interaksi sosial tidak akan dapat terjadi jika seseorang tidak berhubungan secara langsung dengan sesuatu yang tidak berpengaruh dengan dirinya. Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut disimpulkan bahwa interaksi sosial adalah kunci utama terjadinya aktivitas sosial dan berlangsung pada saat individu berhubungan dengan individu, individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok lain.
Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Interaksi sosial tidak akan terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat (Soekanto, 2014;58)  yaitu:
1.      Adanya kontak  sosial (social-contact)
Kontak berasal dari bahasa Latin con atau cum(bersama-sama) dan tango (menyentuh), jadi secara harafiah kontak adalah bersama-sama menyentuh. Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk yaitu antar individu, individu dengan kelompok serta antar kelompok. Kontak sosial dapat bersifat positif dan negatif. Kontak sosial yang bersifat positif mengarah pada suatu kerja sama, sedangkan yang bersifat negatifmengarah pada suatu pertentangan atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan suatu interaksi sosial. Selain itu kontak sosial juga bersifat primer dan sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan bertatap muka, seperti misalnya saling senyum, bersalaman dan sebagainya. Sebaliknya kontak sekunder memerlukan suatu perantara agar pesan dapat diterima. Kontak sekunder dapat dilakukan melalui alat misalnya radio, telepon, dan sebagainya.
2.      Adanya komunikasi
Arti terpenting dari komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain (pembicaraan, gerak badan maupun sifat). Kemudian orang yang bersangkutan memberikan reaksi terhadap perasaaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Komunikasi memungkinkan kerja sama antara orang perorangan atau antara kelompok-kelompok manusia. Namun komunikasi dapat menimbulkan pertikaian akibat salah paham karena salah menerima informasi.
Bentuk Interaksi Sosial
Terdapat tiga pendapat dari tiga tokoh mengenai bentuk interaksi (Soekanto, 2014; 64)
Tabel 2.1
Bentuk Interaksi Menurut Ahli
Gilin dan Gilin
Kimball Young
Tomatsu Shibutani
Bentuk interaksi:
Bentuk interaksi:
Bentuk interaksi:
Proses yang asosiatif (akomodasi, asimilasi, dan akulturasi) ;
Proses yang disosiatif (persaingan,pertentangan).
Oposisi (persaingan dan pertentangan;
Kerja sama yang menghasilkan akomodasi;
Diferensiasi (tiap individu mempunyai hak dan kewajiban atas dasar perbedaan usia, seks, dan pekerjaan).
Akomodasi dalam situasi rutin;
Ekspresi pertemuan dan anjuran;
Interaksi strategis dalam pertentangan;
Pengembangan perilaku massa.
Adapun proses –proses interaksi yang pokok adalah sebagai berikut:
1)        Proses-proses yang Asosiatif
a.       Kerja sama (cooperation)
Kerja sama dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Kerjasama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya ( in group) dan kelompok lainnya (out group).
b.      Akomodasi (accomodation)
Gillin dan Gillin (dalam Soekanto, 2014;68) menyatakan bahwa akomodasi adalah suatu proses dalam hubungan-hubungan sosial. Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya.
c.       Asimilasi (assimilation)
Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ditandai dengan usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usaha-usaha untuk memperbaiki sikap dan proses mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
2)      Proses Disosiatif
a.  Persaingan (competition)
Persaingan dapat diartikan sebagai suatu proses dimana individu atau  kelompok manusia bersaing mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum dengan cara menarik perhatian umum atau dengan mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancamana atau  kekerasan.
b.  Kontraversi
Kontraversi merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Kontraversi ditandai oleh gejala adanya ketidakpastian  mengenai diri seseorang atau suatu rencana dan perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian, atau keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang.
Saat ini bekerja sebagai Engineering staff di PT Bali Nusaintan, Bali. Menguasai skill dasar mechanical dan electrical, serta pengetahuan umum tentang teknik sipil dan bangunan. Memiliki website ilmuteknik.id yang membahas pengetahuan dan tips tentang bangunan, kelistrikan serta pengetahuan umum dibidang teknik. Saat ini telah menjangkau pengunjung sabanyak 1000 visitor/day. Telah 6 tahun terjun dalam dunia blogging, menguasai skill copywriting, SEO, dan SEM. Menyediakan jasa link placement, backlink wikipedia, dan penulisan artikel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *