1. Jenis bola lampu
Bola lampu neon lebih rentan berkedip daripada jenis bola lampu LED dan lainnya. Suhu rendah atau tinggi, bola lampu atau tabung yang menua, dan siklus pemanasan dapat menyebabkan lampu neon berkedip-kedip. Berkedip-kedip dalam jumlah kecil tidak perlu dikhawatirkan, tetapi jika kerlap-kerlip atau peredupan terus-menerus terjadi, maka ganti bohlam neon Anda untuk memperbaikinya. Jika bohlam atau tabung baru masih berkedip, kemungkinan kondisi fitting yang buruk. Jika menggunakan lampu TL maka Anda dapat mengganti starternya, jika masih belum berhasil maka ganti ballastnya (trafo/elektronik) juga.
2. Saklar dimmer yang tua
Jika bohlam lampu yang dikendalikan oleh sakelar dimmer mati lebih cepat, maka ada kemungkinan sakelar dinding menggunakan jenis dimmer yang salah. Sakelar redup tipe lama dirancang untuk digunakan hanya dengan lampu pijar standar, dan jika Anda menggunakan lampu CFL atau LED pada lampu, dimmer standar dapat merusak sirkuit di bagian bawah bohlam dan menyebabkannya berkedip-kedip kemudian terbakar.
Untungnya, sekarang sudah ada sakelar dimmer yang dirancang untuk lampu CFL atau bohlam lampu LED, dan mengganti dimmer lama biasanya dapat menyelesaikan masalah tersebut.
3. Bola Lampu Longgar
Bola lampu yang tidak terpasang dengan benar dapat menyebabkan koneksi listrik yang lemah dengan kontak lampu, sehingga berkedip. Mengencangkan bola lampu biasanya memecahkan masalah ini. Jika ini terjadi dengan tabung fluorescent (TL), coba putar tabung di dudukan pemasangan untuk memastikan pin logam pada ujung tabung terkoneksi dengan baik. Pada lampu atau lampu yang lebih tua, soketnya sendiri mungkin aus sehingga bohlam tidak bisa lagi melakukan kontak yang baik dengan tab logam di bagian bawah soket bohlam. Dalam hal ini, Anda harus mengganti soket atau fittingnya.
4. Arus Tidak Cukup
Kurangnya arus yang masuk pada suatu rangkaian dapat menyebabkan cahaya redup tetapi tidak terlalu berkedip. Jika Anda melihat lampu anda meredup saat anda menyalakan benda-benda elektronik yang memiliki beban tinggi seperti (setrika, hair dryer, atau pemanas lainnya) menyebabkan sirkuit listrik kelebihan beban dan tidak ada cukup arus yang tersedia untuk lampu. Hal ini disebabkan karena rangkaian pencahayaan digabung menjadi satu dengan rangkaian lain.
5. Memasang Instalasi Pencahayaan Baru
Perlengkapan yang lama atau rusak dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk terjadinya blinking atau berkedip. Berikut ini adalah cara memasang instalasi lampu baru di rumah Anda.
Carilah sakelar yang mengontrol daya ke ruangan. Anda dapat mematikan sumber listrik (pemutus utama) jika Anda tidak yakin sakelar mana yang mengontrol ruangan anda.
- Lepaskan penutup untuk menmbua sekrup yang memegang fitting ke langit-langit atau plafond.
- Longgarkan sekrup pemasangan untuk memisahkan fitting dengan langit-langit/plafond serta membuka sambungan kabel.
- Tes tegangan pada kabel rangkaian, menggunakan tespen. Ketika Anda telah memastikan daya mati, lepaskan kabel lampu dari kabel rangkaian.
- Hubungkan kabel netral pada instalasi fitting yang baru ke kabel sirkuit netral, menggunakan konektor kabel atau bisa disambung langsung kemudian diisolasi. Kabel netral biasanya berwarna putih.
- Hubungkan ujung kabel fitting hitam (panas) ke kabel hitam pada rangkaian, menggunakan konektor kabel atau disambung langsung kemudian dibungkus isolasi.
- Kencangkan dudukan fitting ke langit-langit/plafond, lipat kabel ke dalam lubang plafond, dan dorong ffitting ke langit-langit/plafond.
- Pasang bola lampu. Pilih bola lampu yang tidak melebihi nilai watt keseluruhan dari lampu.
- Kembalikan sakelar ke posisi on untuk mengembalikan daya ke lampu, dan memastikan lampu berfungsi dengan baik.
- Memasang lampu merupakan pekerjaan yang mudah dan cepat, namun untuk orang awam haruslah memiliki pengetahuan dasar agar terhindar dari hal-hal berbahaya.