ILMU TEKNIK : Rangkaian Sistem Pneumatik tentang Penggunaan Shuttle Valve dan Two Pressure Valve

Diposting pada
Ada berbagai macam cara untuk menggerakkan suatu benda atau alat yang memanfaatkan prinisp tenaga bertekanan. Tenaga bertekanan yang diberkan akan menggerakkan komponen-komponen sehingga alat atau mesin tersebut dapat bekerja media yang digunakan untuk menghantarkan tenaga tersebut adalah fluida. Fluida digolongkan menjadi 2 yaitu fluida cair dan fluida gas. 
Sistem yang menggunakan prinsip udara bertekanan sering disebut pneumatic. Sistem pneumatic selalu berhubungan dengan udara, system ini bekerja dengan cara memanfaatkan udara yang dimampatkan (compressed air). Rangkaian system pneumatic juga membutuhkan banyak komponen salah satunya yaitu shuttle valve dan two pressure valve. 
Saat ini sistem pneumatic banyak digunakan untuk sitem automasi, contohnya adalah system rem pada kendaraan.

Berikut merupakan salah satu contoh rangkaan Pneumatik tentang Penggunaan Shuttle Valve dan Two Pressure Valve

Udara bertekanan dari kompresor akan masuk ke air service unit untuk disaring dan diberikan tambahan sedikit pelumas. Pada air service unit atur tekanan udara keluar dibawah 6 bar, udara bertekanan ini akan diteruskan melalui selang ke distributor 8 hole. Dari distributor 8 hole udara bertekanan akan keluar melalui saluran keluar dan dialirkan ke 4 buah katup 3/2 normaly close. Kondisi awal katup 3/2 normaly close yaitu saluran 1 dan 2 tidak terhubung sehingga udara bertekanan tidak dapat keluar dan dialirkan ke komponen selanjutnya. Tekan tombol hijau pada katup 3/2 normaly close, maka saluran satu dan dua akan terhunung dan udara bertekanan akan masuk ke komponen selanjutnya yaitu katup dua tekanan ( two pressure valve ) . Ada satu katup dua tekanan pada sebelah kiri dan ada katup dua tekanan di sebelah kanan yang sama-sama dihubungkan oleh 2 unit katup 3/2 normaly close. 
Prinsip kerja katup dua tekanan yaitu saat kedua saluran kontrolnya (X dan Y) diberi aliran udara bertekanan maka udara bertekanan akan dapat keluar melaui saluran kerja (A) dan diteruskan ke komponen selanjutnya, sedangkan jika udara bertekanan hanya masuk melalui salah satu saluran kontrolnya (X/Y) maka udara bertekanan tidak dapat keluar ke saluran kerja. Sehingga saat 2 unit katup 3/2 normaly close disebalah kanan ditekan, udara bertekanan akan masuk pada 2 saluran kontrol (X dan Y) dan keluar ke saluran kerja, hal ini juga berlaku untuk 2 unit katup 3/2 normaly close dan 1 unit katup dua tekanan di sebelah kiri. Dua udara bertekanan yang keluar melalui saluran kerja katup dua tekanan ( kanan dan kiri) akan dihubungkan ke saluran kontrol katup dua tekanan yang posisinya berada ditengah rangkaian, sehingga udara bertekanan dapat mengalir melawati saluran kerja. Udara bertekanan yang keluar dari katup dua tekanan akan dihubungkan untuk menggerakkan Single Acting Silinder.