Jenis Mesin Berdasarkan Konfigurasi Silindernya Secara Lengkap

Diposting pada

Tahukah Anda kalau konfigurasi silinder pada mesin mobil atau motor sangat mempengaruhi performa kendaraan tersebut? Jadi, kalau mau membeli kendaraan, jangan lupa untuk mengetahui jenis mesin berdasarkan konfigurasi silindernya supaya saat digunakan nanti benar-benar melaju mulus dan anti masalah.

Beda pabrik mesin, memang beda pula alasan menggunakan konfigurasi silinder. Pertimbangannya juga sangat kompleks, sebelum menentukan mana jenis yang dipakai pada sebuah kendaraan yang akan diproduksi.

Lantas apa saja jenis mesin yang perlu diketahui, dilihat dari seperti apa susunan silinder yang ada di dalamnya? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

Apa itu Konfigurasi Silinder?

Hal pertama yang perlu Anda pahami adalah apa itu blok silinder di dalam sebuah mesin. Dari fungsinya saja sudah jelas sangat penting, yaitu untuk menjadi tempat beberapa komponen permesinan. Mulai dari poros engkol, piston, sampai kepala dari silinder itu sendiri.

Bahan yang digunakan untuk pembuatan silinder ini dipilih yang mampu menahan suhu panas maksimal, sesuai target penggunaan mesin. Juga berbahan kualitas terbaik yang dapat menahan tekanan ekstra tinggi.

Di dalam sebuah mesin, ada yang menggunakan satu silinder saja tapi ada juga yang pakai tiga sampai 12 silinder. Konfigurasi dari silinder inilah yang akan membantu memastikan mesin untuk dapat bekerja maksimal kendaraan digunakan.

Jenis Mesin Berdasarkan Konfigurasi Silindernya

Jenis Mesin Berdasarkan Konfigurasi Silindernya

Ada tiga jenis mesin berdasarkan konfigurasi silindernya dinilai paling tepat, banyak dipakai oleh produsen kendaraan terutama roda empat.

Tipe V

Mesin tipe V, memiliki susunan silinder berbentuk huruf V, sudutnya biasanya mencapai 27 derajat sampai 45 derajat. Pada tipe ini, jumlah silinder yang dipakai biasanya genap mulai dari V6, sampai V12.

Posisi dari piston dan silinder dibuat terpisah untuk meminimalisir power to weight ratio mesin. Oleh karena itu, tidak semua kendaraan roda empat cocok menggunakan konfigurasi ini.

Soal penggunaannya, kebanyakan untuk mobil sport mahal yang memiliki kecepatan dan performa mumpuni. Misalnya McLaren, Ferrari, serta Lamborghini.

Salah satu kekurangan yang dimiliki oleh mesin ini adalah, moving part cukup variatif dan dibuat khusus agar dudukannya tepat. Oleh karena itu biaya membuat komponen tersebut hingga perawatannya terbilang relatif mahal.

Tipe W

Awal mulanya jenis ini dipakai untuk sepeda motor di tahun 1906 untuk motor yang diproduksi oleh Volkswagen, bentuk silinder motor yang terlihat seperti huruf W karena disusun sejajar lalu terlihat seperti huruf W.

Setelah penggunaan pertama kali, semakin banyak mesin tipe W dipakai, ada yang memakai 8 silinder atau disebut mesin W8, kemudian W12, hingga W16 yang disematkan sebagai mesin untuk salah satu mobil sport kenamaan dunia yaitu Bugatti Veyron.

Inline

Selanjutnya adalah mesin inline yang memiliki konfigurasi silinder sejajar atau sering juga disebut segaris. Muli dari dua silinder, tiga silinder, empat silinder, hingga delapan silinder,

Penggunaannya sangat populer untuk berbagai jenis kendaraan yang diproduksi skala banyak, karena untuk konstruksinya sangat mudah pembuatannya dengan hanya satu cabang dari silinder. Sedangkan crankshaft dari mesin ini juga hanya satu.

Mesin jenis inline ini memiliki keunggulan diantaranya perawatan yang mudah dan hemat dari segi bahan bakar karena posisi komponen seperti piston dan lainnya tidak ribet.

Jenis Jenis Mesin pada Motor yang Banyak Dipakai

Kalau beberapa jenis mesin mobil di atas terlihat lebih komplek karena susunan silindernya lebih variatif, beda dengan beberapa mesin yang lebih banyak dipakai untuk motor. Mau tahu apa saja?

Tipe L

Tiper pertama berbentuk huruf L dengan konfigurasi silindernya membentuk susunan seperti huruf tersebut. Dengan penggunaan konfigurasi ini, menjadikan motor lebih kencang dan performanya dijalan sangat maksimal.

Kebanyakan mesin tipe L dipakai oleh berbagai tipe motor Ducati, dengan desain mesin sedemikian rupa sehingga silinder mampu bekerja maksimal di posisinya masing-masing.

Tipe H

Kalau Tipe H ini, sebenarnya konfigurasi silindernya dibuat sejajar namun posisi susunannya ada yang vertikal dan horizonal. Alhasil, kalau dilihat kasat mata dari bagian depan akan membentuk huruf H.

Pada motor bisa dipakai jika menggunakan multi silinder dengan ukuran pendek, bahkan ada juga dipakai sebagai bagian dari mesin pesawat. Tapi tidak dianjurkan untuk mesin mobil, karena desainnya akan membuat kestabilan mobil bermasalah akibat posisi silinder yang tinggi.

Tipe U

Kalau dilihat dari konfigurasi silindernya, seperti dua jenis mesin inline yang ditempatkan sejajar sehingga membentuk huruf U. di tahun 1939, dipakai pertama kali untuk motor Ariel Square Engine, namun karena pertimbangan berat mesin yang mengganggu akhirnya lama tidak digunakan kembali.

Kemudian muncul lagi melalui beberapa tipe sepeda motor yang diproduksi Suzuki, seperti RG500 dan beberapa tipe lainnya. Namun memang sampai saat ini penggunaannya terbatas untuk sepeda motor tertentu saja.

Jenis Mesin Kendaraan yang Sudah Sangat Jarang Dipakai

mesin inline menjadi salah satu yang banyak digunakan dengan posisi silinder sejajar

Dari sekian banyak jenis mesin berdasarkan konfigurasi silindernya, ada juga dua jenis mesin yang pernah ada namun sekarang sudah sangat sulit ditemukan.

Rotary atau Wankel

Di era 1957 hingga 1970 an, mesin ini banyak digunakan untuk berbagai jenis kendaraan. Alasannya, konfigurasinya stabil dan terbilang ringan. Bahkan untuk pesawat terbang hingga mobil balap memakai desain mesin ini.

Ada yang menggunakan versi satu rotor dan ada juga yang dibekali dua rotor. Sistem kerjanya. Rotor hisap akan bekerja dan rotor lainnya akan membuang hasil proses kerja mesin.

Tapi setelah terlihat kekurangannya dari segi kualitas emisi, akhirnya tidak banyak dipakai lagi. Saat ini, Anda bisa melihat langsung salah satu koleksi mesin ini di Deutsches Museum Munich yang terletak di Jerman.

Tipe X

Merupakan penyempurnaan dari Tipe V, dimana ada penggabungan antara mesin dengan konfigurasi silinder V yang posisinya bersilangan. Posisi silinder akan berada pada empat dudukan, sehingga membentuk huruf X.

Dulu mesin tipe X dipakai untuk pesawat militer, namun karena desain rumit dan ukuran yang super berat maka banyak produsen kendaraan yang beralih menggunakan tipe mesin lain.

Tips Memilih Kendaraan Berdasarkan Jenis Mesinnya

Kalau bicara soal memilih kendaraan, banyak faktor yang melatarbelakanginya. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah mesin yang dipakai. Bagaimana cara pilihnya?

  • Kenali jenis mesin terlebih dahulu, lengkap dengan plus minusnya masing-masing
  • Cari kendaraan dengan jenis mesin berkomponen ringan dan mampu memaksimalkan performa kendaraan saat digunakan
  • Pilih kendaraan dengan sistem permesinan yang mampu membuat irit bahan bakar, apalagi untuk penggunaan rutin setiap hari
  • Pilih juga kendaraan dengan sistem permesinan yang perawatannya mudah, tidak ribet dan bisa dilakukan sendiri jika memang Anda suka dunia otomotif. Atau paling tidak, biaya perawatannya jika di servis ke bengkel tidak akan membuat kantong jebol.

Demikianlah informasi tentang jenis mesin berdasarkan konfigurasi silindernya. Ternyata banyak yang masih tersedia dan dipakai dalam sebuah kendaraan, sesuai dengan fungsi utama kendaraan yang diinginkan.