Dalam dunia arsitektur, pengetahuan tentang jenis simbol gambar sangatlah penting. Pasalnya, simbol atau notasi gambar tersebut berfungsi untuk merepresentasikan benda-benda seperti pintu, jendela, kelistrikan, dan lain-lain. Biasanya notasi tersebut sudah memiliki standar internasional sehingga berlaku secara universal.
Pengertian Notasi Gambar
Seperti sudah disinggung di bagian sebelumnya, notasi gambar arsitektur menjadi hal penting dalam rancangan sebuah bangunan. Notasi akan menunjukkan simbol untuk menunjukkan elemen seperti pencahayaan, kelistrikan, item, tingkat lantai, atau perencanaan lainnya.
Inilah sebabnya seorang arsitektur perlu memahaminya dengan baik agar bisa membuat rancangan secara tepat. Perlu diketahui bahwa simbol ini dibuat sesuai standar dari AIA (The American Institute of Architect) dan ANSI (American National Standard Institute). Meski begitu, masih ada beberapa perbedaan desain yang masih terus dikembangkan.
Macam-Macam Simbol Gambar dalam Arsitektur
Setiap simbol memiliki arti masing-masing sebagai representasi perencanaan yang telah dibuat. Oleh karena itu, arsitek diharapkan memiliki kemampuan dalam membuat maupun menerjemahkannya agar lebih mudah dipahami orang lain. Berikut adalah beberapa jenis simbol tersebut.
1. Jendela
Pertama adalah notasi untuk jendela. Dalam sebuah bangunan, perencanaan jendela juga tidak bisa disepelekan. Pasalnya, komponen rumah ini memiliki fungsi penting sebagai salah satu alat sirkulasi udara. Selain itu, jendela juga berfungsi untuk melihat kondisi luar atau sekadar sebagai dekorasi eksterior dan interior.
Ada beberapa jenis notasi untuk jendela seperti double hung, single opening in, double opening out, right sash over left, pivoted and vented, left sash over right, dan masih banyak lainnya. Setiap simbol merepresentasikan jenis pemasangan jendela yang berbeda-beda.
Sebagai contoh adalah tipe double hung. Tipe jendela tersebut mempunyai desain yang praktis dan stylish serta menciptakan kesan tradisional pada rumah. Double jung biasanya digunakan pada rumah dengan bukaan luas. Sirkulasi udara yang dihasilkan juga cenderung lebih besar sehingga konsekuensinya akan memakan cukup ruang.
2. Pintu
Pintu berfungsi sebagai penghubung antara satu ruang dengan ruangan lainnya. Meski terlihat sepele, namun dalam dunia arsitektur, komponen ini mempunyai peran sangat penting. Pertama, pintu berperan dalam menggabungkan eksterior dan interior menjadi satu. Kemudian, pintu juga mampu memperkuat karakter interior dan eksterior rumah.
Dalam gambar arsitek, pembuatan simbol harus benar-benar diperhatikan, mulai dari letak pintu hingga skala ukurannya. Pasalnya, hal ini sangat berkaitan dengan bagaimana gambaran hasil bangunan akan didapatkan. Apabila pembuatan simbol tidak beraturan, ketika proses eksekusi biasanya akan mengalami berbagai kendala.
Seperti halnya jendela, pintu juga memiliki beberapa tipe dengan simbol berbeda-beda. Beberapa contoh tipe tersebut antara lain single door opening inward, double door opening out, dan lain sebagainya.
4. Dapur
Selanjutnya adalah bagian dapur. Simbol ini bertujuan untuk menunjukkan gambaran tampilan tata letak kepada klien. Bahkan, setiap komponen biasanya mempunyai simbol tersendiri sehingga benar-benar perlu diperhatikan dalam pembuatannya.
Beberapa contoh simbol di dapur antara lain closet, island, gas stove, four element gas range, cooker, flat electric range, wall oven, microwave, dan dishwater. Selain itu, masih ada contoh lain seperti trash compactor, sink, refrigerator, juicer, smoke machine, serta chopping board.
Penggunaan notasi-notasi setiap elemen di atas akan lebih memperjelas dalam memberikan gambaran bagaimana desain dapurnya. Selain memudahkan proses eksekusi, simbol tersebut juga dapat digunakan oleh klien guna mempertimbangkan apakah desain tersebut sesuai permintaan.
5. Dinding
Dinding di dalam bangunan berfungsi menjadi penyekat sehingga membentuk sebuah ruang khusus seperti kamar tidur, kamar mandi, ruang keluarga, dapur, dan sebagainya. Di dalam arsitektur, ada berbagai macam jenis dinding dengan notasi berbeda-beda. Biasanya perbedaan ini tergantung dari material pembuatannya.
Jenis-jenis dinding tersebut antara lain brick wall, plywood finish, poured concrete wall, ceramic tile finish, concrete block wall, wood finish, metal finish, dan framing lumber wall. Dari contoh ini, secara garis besar pembagian dilakukan berdasarkan fungsinya seperti dinding utama, dekorasi, atau pembatas.
Meski begitu, material pembuatannya seperti kerikil atau batu bata juga menjadi faktor pembeda. Setiap jenis memiliki simbol gambar masing-masing. Sebagai contoh, brick wall atau dinding bata biasanya ditunjukkan dengan garis diagonal tunggal.
6. Sistem sanitasi
Satu lagi elemen cukup penting dalam sebuah bangunan adalah sistem sanitasi atau perairan. Sistem sanitasi berfungsi untuk menjaga area tetap bersih dan higienis. Secara umum, sanitasi dibagi menjadi dua, yakni saluran perairan dan pembuangan.
Saluran perairan berkaitan dengan bagaimana sumber air akan didistribusikan ke bagian tertentu seperti keran air, bak mandi, wastafel, dan sebagainya. Sementara itu, saluran pembuangan berkaitan dengan pembersihan sampah seperti WC.
Beberapa contoh komponen yang digambarkan dalam bentuk simbol antara lain bathroom, bathtub, sink, toilet, bidet, squad WC, shower, water tap, dustbin, towel rack, light, toilet paper, dan lain-lan. Semakin lengkap komponen pada bangunan, semakin banyak pula simbol akan digunakan.
7. Pencahayaan
Setiap bangunan tentu saja membutuhkan sistem pencahayaan untuk penggunaan di malam hari atau kondisi tertentu. Skema atau bagan pencahayaan perlu diperhatikan dengan detail agar memudahkan ketika proses instalasi. Seperti kita ketahui, instalasi pencahayaan memang cukup rumit terutama di bangunan besar.
Oleh karena itu, pembuatan simbol harus benar-benar detail. Beberapa contoh simbol terkait pencahayaan antara lain luminaire ceiling, wall light, battern fluores, modular fluores, outdoor lighting, downlight, wall light, twin light, dan masih banyak lagi.
Simbol-simbol ini dibuat berdasarkan jenis atau pemasangan lampu. Sebagai contoh, multi light bar disimbolkan dengan lampu berjejer secara paralel. Mengingat jenisnya yang cukup banyak, Anda perlu mempelajari secara detail agar tidak keliru menggunakannya.
8. Furniture
Furniture berhubungan dengan beberapa hal seperti tempat tidur, meja, kursi, sofa, tempat makan, dan lain-lain. Dibandingkan komponen lain, mungkin furniture cenderung lebih mudah dipahami karena gambarnya mirip dengan bentuk aslinya.
9. Material bangunan
Terakhir adalah simbol berkaitan dengan material bangunan. Di dalam sebuah bangunan memang kerap menggunakan berbagai macam material, tergantung dari ruangan atau kebutuhannya. Sebagai contoh, bisa jadi bagian teras menggunakan batu bata, namun di bagian lain memakai bahan beton.
Dengan adanya simbol khusus, maka arsitektur akan mempermudah bagian eksekusi sebagai bekal sebelum mulai melakukan pembangunan. Jika tidak dibedakan, maka risiko kesalahan akan semakin besar karena tidak sesuai rencana.
Beberapa bahan yang kerap digunakan antara lain common brick, face brick, cement, concrete, steel, bronze, aluminium, cast iron, sand, earth, quilted insulation, wood frame, plywood, plastic, dan rough wood. Setiap material memang memiliki karakter masing-masing sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Setelah memahami semua jenis simbol gambar arsitektur di atas, kini Anda sudah mempunyai bekal penting dalam pembuatan bagan bangunan. Dengan begitu, gambaran akhir bangunan bisa dilihat serta membantu ketika proses eksekusi.