10 Jenis Komponen Elektronika Lengkap dengan Fungsinya

Diposting pada

Komponen elektronika merupakan hal yang sangat dekat dengan kita, karena hampir semua perangkat teknologi sehari-hari menggunakannya. Anda bisa menjumpai komponen tersebut pada smartphone, kemudian televisi, radio, bahkan di speaker dan juga sistem otomatisasi smart home.

Mengetahui komponen-komponen elektronika bukan lagi dikhususkan bagi mereka yang berkarir di bidang teknik elektronika, melainkan Anda juga bisa mendalaminya. Bahkan beberapa tingkatan sekolah juga mempelajari tentang bagaimana komponen ini bekerja di sekitar kita.

Pengertian Komponen Elektronika

Pengertian Komponen Elektronika

Komponen elektronika adalah semua peralatan, alat, maupun piranti yang digunakan sebagai bahan dasar penyusunan peralatan elektronika. Komponen ini dikemas dalam bentuk diskrit yang mana ada dua atau lebih terminal penghubungnya.

Pada dasarnya, komponen ini merupakan elemen dasar dalam pembentukan rangkaian atau peralatan elektronik yang seringkali kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Intinya, komponen-komponen akan disusun sedemikian rupa agar dapat membentuk sebuah rangkaian elektronika.

Jenis-Jenis Komponen Elektronika

1. Resistor

Resistor

Resistor adalah salah satu komponen dasar elektronika yang memiliki fungsi sebagai pembatas jumlah arus mengalir di dalam sebuah rangkaian. Seperti namanya, komponen ini memiliki sifat resistif dan terbuat dari bahan-bahan berupa karbon.

Jika dilihat dari prinsip operasinya, resistor termasuk ke dalam jenis komponen yang pasif kemudian memiliki satuan nilai resistor atau hambatannya adalah Ohm (Ω). Nilai resistor pada umumnya akan diwakili dengan kode angka namun juga bisa menggunakan gelang berwarna di badan resistor.

Sementara itu hambatan pada resistor disebut dengan resistansi atau resistensi, sedangkan jenisnya dikategorikan menjadi empat jenis, mulai dari resistor tetap, kemudian resistor suhu, resistor variabel, dan juga resistor cahaya.

2. Kapasitor

Kapasitor

Di urutan kedua ada kapasitor yang merupakan komponen dengan fungsi atau manfaat untuk menyimpan muatan listrik yang bersifat sementara waktu. Biasanya orang-orang dalam industri elektronika menyebut komponen ini dengan sebutan lain, yakni kondensator.

Sama halnya dengan jenis komponen rangkaian elektronika sebelumnya, kapasitor juga termasuk ke dalam jenis komponen pasif. Selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara, kapasitor atau kondensator juga berfungsi untuk memilih gelombang radio di dalam rangkaian tuner.

Tidak hanya itu saja, komponen ini juga dapat difungsikan sebagai perata arus yang ada di dalam rectifier, bahkan juga dapat digunakan untuk filter di dalam rangkaian power supply atau catu daya. Farad atau F merupakan satuan nilai untuk komponen ini, sedangkan jenis-jenisnya adalah sebagai berikut:

  • Kapasitor Nilai Tetap & Tidak Memiliki Polaritas

Jika didasarkan dengan apa bahan dasar pembuatannya, maka dapat dikatakan bahwa kapasitor dengan nilai tetap terdiri atas kapasitor mika, kemudian kapasitor kertas, kapasitor keramik, dan juga kapasitor polyester.

  • Kapasitor Nilai Tetap & Memiliki Polaritas Positif dan Negatif

Sedangkan untuk kapasitor nilai tetap namun memiliki polaritas positif dan negatif memiliki beberapa contoh, yakni kapasitor tantalum serta kapasitor elektrolit alias Electrolyte Condensator (ELCO).

3. Induktor

Induktor

Selanjutnya ada komponen rangkaian elektronika induktor yang merupakan komponen pasif dan memiliki sebutan lain sebagai coil atau kumparan. Induktor memiliki fungsi untuk memfilter atau menyaring, kemudian mengatur frekuensi, dan bahkan dapat digunakan sebagai penyambung.

Anda bisa menjumpai induktor pada rangkaian elektronika yang memiliki hubungan dengan frekuensi, misalnya saja seperti turner yang ada di pesawat radio. Sedangkan di dalam rangkaian DC, komponen ini memiliki manfaat untuk mendapatkan tegangan DC yang konstan terhadap fluktuasi arus.

Nah, satuan nilai induktansi pada induktor ditandai dengan simbol H alias Henry. Sedangkan jenisnya, induktor terbagi menjadi dua macam, yakni induktor tetap dan induktor tidak tetap.

4. Dioda

Dioda

Komponen dioda merupakan salah satu komponen yang memiliki fungsi untuk menyearahkan arus listrik yang mengalir serta menghambat arus listrik dari arah yang berlawanan.

Dioda termasuk pada komponen rangkaian elektronika semikonduktor yang memiliki satu penghubung atau junction dan disebut sebagai komponen dua lapis atau lapis N dan P. Terdapat beberapa jenis komponen dioda yang dapat dijumpai di pasaran, yakni sebagai berikut ini:

  • Dioda penyearah atau dioda biasa
  • Dioda zener
  • Dioda schottky dan SCR
  • Dioda laser
  • LED atau Light Emitting Dioda
  • Dioda Foto

5. Transistor

Transistor

Transistor merupakan komponen rangkaian elektronika yang termasuk ke dalam komponen aktif dan memiliki berbagai macam fungsi. Lantas, apa saja fungsinya? Silahkan simak berikut ini:

  • Sebagai switch atau pemutus dan penghubung
  • Penguat arus
  • Modulasi sinyal
  • Stabilisasi tegangan

Transistor terdiri dari tiga terminal kaki, yakni mulai dari Basis (B), kemudian Collector (K), dan juga Emitor (E). Sementara itu apabila dilihat dari strukturnya, komponen ini terdiri dari dua tipe struktur yakni NPN dan PNP.

6. IC (Integrated Circuit)

IC (Integrated Circuit)

IC tergolong sebagai komponen rangkaian elektronika aktif, yang merupakan kumpulan dari berbagai macam komponen sampai dengan ribuan komponen. Komponen IC bisa terdiri dari beberapa komponen, mulai dari resistor, transistor dan masih banyak komponen lainnya lagi.

Semua komponen tersebut nantinya akan membentuk sebuah rangkaian elektronika dengan fungsi tertentu. IC hadir dengan kemasan kecil dan komplek sehingga mudah disematkan di perangkat elektronika dan lebih sederhana penggunaanya.

Bentuk IC di pasaran bermacam-macam sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, yakni ada yang memiliki kaki 3 hingga ratusan terminal. Nah, yang menarik dari IC adalah penggunaanya di perangkat yang mana dijadikan sebagai otak dalam peralatan elektronika.

7. Transformator

Transformator

Komponen elektronika selanjutnya adalah transformator alias trafo, yang merupakan komponen aktif dengan dua fungsi utama, yakni menaikan tegangan sekaligus menurunkannya. Trafo akan bekerja namun menyesuaikan dari perubahan gaya medan listrik.

8. Saklar

Saklar

Saklar adalah komponen rangkaian elektronika yang bersifat aktif dan seringkali digunakan untuk memutus serta menghubungkan kembali arus listrik. Komponen ini dibedakan menjadi dua kondisi yang didasarkan dari dua fungsinya, yakni ON dan OFF.

9. Kabel

Kabel

Komponen kesembilan adalah kabel yang tidak menempel secara langsung pada papan rangkaian sekaligus sebagai media untuk menghantarkan arus listrik, yang terdiri dari konduktor dan isolator. Di dalam kabel terdapat konduktor yang digunakan sebagai media penghantar listrik dan terbuat dari bahan tembaga serta alumunium.

Namun, ada juga yang menggunakan bahan lainnya seperti perak (silver) dan juga emas sebagai salah satu bahan konduktornya, lho. Akan tetapi bahan-bahan tersebut sangat jarang sekali digunakan mengingat harganya yang begitu mahal.

10. Breadboard

Breadboard

Terakhir adalah breadboard. Ini merupakan salah satu perangkat elektronika yang biasa membantu manusia untuk mempelajari cara membuat rangkaian elektronika. Dengan bantuan komponen ini, Anda bisa lebih mudah membuat sebuah prototipe dari rangkaian elektronik yang belum disolder.

Dengan demikian, rangkaian tersebut masih bisa diubah atau diganti pada bagian skemanya atau bahkan penggantian komponen. Biasanya komponen satu ini dibuat dari bahan dasar plastik dan memiliki berbagai lubang yang ada di dalamnya.

Nah, lubang tersebut sebelumnya telah melalui proses pengaturan sedemikian rupa, dengan begitu pada hasil akhirnya sudah membentuk satu kesatuan.

Komponen elektronika terdiri dari banyak jenis, namun sepuluh daftar di atas adalah yang paling sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Meskipun Anda bukan orang yang berkarir di bidang elektronika, tidak ada salahnya untuk mempelajari dan memahami tentang hal tersebut.