Mengenal Komponen Sekring, Definisi Hingga Jenisnya

Diposting pada

Hampir seluruh aktivitas manusia saat ini memerlukan konsumsi energi listrik. Berbicara perihal listrik dalam bangunan, pasti dilengkapi dengan komponen penting seperti sekring atau fuse. Mengenal komponen sekring yang merupakan perangkat penting dalam sistem elektronik, dimana menjadi sebuah alat pengaman apabila terjadi kelebihan atau kerusakan beban listrik.

Saat terjadi korsleting, komponen ini secara otomatis dapat memutuskan aliran listrik sehingga memperkecil kemungkinan terjadi kebakaran. Pasalnya putusnya aliran listrik dapat membuat barang elektronik menjadi aman dari kerusakan. Berikut penjelasan lengkap tentang fuse yang wajib diketahui, mengingat peran pentingnya komponen ini dalam rangkaian listrik.

Pengertian Sekring

Mengenal komponen sekring

Sekring atau fuse merupakan komponen yang digunakan untuk melindungi sirkuit listrik ketika terjadi kesalahan kelistrikan seperti overload atau korslet. Pada dasarnya komponen ini merupakan kawat pendek berukuran tipis, dan dapat terputus karena meleleh saat dialiri arus berlebih di perangkat elektronik.

Guna menghindari kerusakan pada komponen yang ada pada elektronika, dapat menggunakan backup dimana berfungsi sebagai perlindungan elektronik dengan arus pendek. Sekring tersebut kerap disebut dengan proteksi listrik.

Bentuk dari backup yang paling mudah ditemui karena banyak digunakan adalah pisau berbentuk tipe bilah serta tabung berbentuk silindris. Untuk perangkat elektronik menggunakan backup tabung, sementara untuk jenis pisau kerap digunakan dalam dunia otomotif seperti mobil.

Bentuk serta jenis fuse pada dunia industri bervariatif, bergantung dari besaran arus, voltage, dan jenis peralatan industri yang digunakan. Sementara nilai sekring umumnya dicap atau dicetak pada bagian terminalnya. Berikut nilai-nilainya yang wajib diketahui :

  • Millivolt (mV), dilambangkan dalam huruf “F”
  • Tegangan volt (V)
  • Pasangan Milian (mA)
  • amp arus (A)

Fungsi Sekring

Fungsi fuse yang paling utama adalah sebagai pengamanan di rangkaian listrik. Ketika rangkaian listrik menerima arus berlebihan atau sangat besar, terjadi hubungan arus pendek sehingga rangkaian dapat terbakar. Terbakarnya rangkaian tersebut kerap menjadi penyebab kebakaran dalam sebuah bangunan.

Untuk itu fuse diciptakan agar dapat mematikan rangkaian listrik dalam sebuah bangunan secara otomatis, saat terjadi overload arus atau korsleting. Hal ini pun dapat meminimalisir terjadinya kebakaran.

Terlebih dalam dunia industri serta pabrik, fuse berperan sangat penting agar dapat melindungi peralatan industri dari kerusakan parah akibat kelebihan arus. Selain itu fuse juga bisa melindungi manusia ketika terjadi kecelakaan kerja.

Ketika sekring putus akibat dari overload arus atau korsleting, maka Anda harus segera mengganti komponen tersebut dengan yang baru agar bisa bekerja normal. Apabila fuse putus dan belum diganti baru, umumnya rangkaian listrik tidak bisa berfungsi sementara waktu.

Komponen Sekring

Sekring umumnya terdiri dari beberapa unsur seperti perak, alumunium, tembaga, hingga seng. Sedangkan untuk komponen utama dari fuse adalah strip logam atau kawat halus yang terpasang di dalamnya. Saat kawat tersebut meleleh atau putus, maka harus segera diganti dengan baru.

Kawat pada sekring terbuat dari timah hitam berlapis porselen. Timah hitam dipilih berkat sifatnya mudah meleleh saat terkena arus listrik tinggi.

Perlu diketahui karakteristik timah hitam berbeda dari bahan kawat lainnya contohnya kawat tembaga. Pasalnya saat arus listrik mengalir terlalu besar, kawat tembaga tidak akan meleleh dan putus melainkan justru berpijar serta menimbulkan api.

Lonjakan arus yang terlalu besar atau ketika terjadi korsleting parah, dapat membuat kawat sekring putus atau meleleh. Namun selain karena hal tersebut, kawat fuse juga dapat putus akibat adanya trouble berulang-ulang.

Umumnya sekring akan dipasang di dalam kotak khusus bernama fuse box. Fuse box sendiri adalah sebuah panel elektronika untuk tempat peletakan fuse, umumnya dibekali dengan pemutus aliran arus atau panel circuit breaker.

Konstruksi Komponen Sekring

Fuse terdiri dari elemen kawat atau strip logam, dengan penampang lebih kecil jika dibandingkan dengan konduktor rangkaian kabel. Komponen tersebut dipasang di antara terminal listrik, serta umumnya ditutup oleh rumah atau box dengan bahan yang tidak mudah terbakar.

Apabila arus yang mengalir terlampau besar, maka suhu elemen pun akan naik ke suhu lebih tinggi sehingga dapat menyebabkan komponen meleleh dan membuat aliran arus terputus.

Jenis Sekring

Meskipun di pasaran terdapat banyak tipe dan jenis-jenis fuse, namun berdasarkan fungsi dan bentuknya terbagi menjadi dua yakni bentuk tabung atau silinder dan blade. Berikut penjelasan lengkapnya.

Tabung atau Silinder

Seperti namanya, fuse ini bentuknya menyerupai tabung atau silinder. Jenis satu ini termasuk cukup familiar dan mudah ditemui, karena pemakaiannya kerap digunakan untuk keperluan instalasi listrik di rumah tangga.

Blade

Blade berbentuk layaknya pisau, dan umumnya digunakan dalam dunia otomotif. Meskipun bentuknya ramping, namun kekuatannya terbilang bagus. Jenis ini umumnya digunakan pada kelistrikan kendaraan, contohnya relay lampu yang ada pada mobil atau motor.

Cara Melihat Apakah Sekring Berfungsi atau Tidak

Pada beberapa kasus, Anda mungkin menemukan fuse yang terlihat normal tanpa kerusakan namun kinerjanya tidak berjalan dengan baik. Agar dapat melihat fungsional sekring, Anda dapat melakukan pengukuran dengan bantuan alat multimeter digital. Berikut langkah-langkahnya :

  • Atur posisi satuan ukur multimeter di posisi ohm.
  • Hubungkan kabel pengujian multimeter di bagian ujung biner sekring.
  • Setelah berhasil terhubung, nantinya multimeter akan memperlihatkan angka.
  • Jika angka ohm dari pengukuran menunjukkan nol (0), maka kondisi sekring tersebut dalam keadaan normal atau baik.
  • Namun apabila angka ohm dari hasil pengukuran tersebut menunjukkan hasil \’yang tak terhingga\’, itu berarti komponen tersebut sudah tidak dapat digunakan atau tidak berfungsi kembali.

Faktor Kerusakan Sekring

Berikut beberapa faktor yang bisa menyebabkan kerusakan pada fuse, diantaranya :

  • Terjadi hubungan arus pendek.
  • Kelebihan muatan.
  • Arus yang mengalir dari suatu rangkaian lebih besar dibandingkan kapasitas maksimal sekring.
  • Adanya hubungan arus pendek yang mengalir ke fuse melebihi dari kapasitas cadangan.

Di dalam sekring terdapat plastik transparan atau kemasan kaca, sehingga Anda bisa melihat apakah posisi kabel halus dengan kabel fuse dalam keadaan tersambung atau terputus.

Cara Mengganti Sekring

Cara mengganti sekring

Ketika fuse mengalami kerusakan, maka harus diganti dengan yang baru. Cara menggantinya pun sangat mudah, karena bisa dilakukan sendiri di rumah tanpa perlu bantuan teknisi. Berikut langkah-langkahnya :

  • Sebelum mulai mengganti, pastikan tangan dalam keadaan kering.
  • Siapkan sarung tangan dan sepatu karet, pasang dengan baik sebelum mulai menyentuh peralatan listrik.
  • Matikan sumber listrik utama yang ada di rumah Anda sebelum melakukan penggantian.
  • Selanjutnya lepaskan fuse yang rusak dari box-nya.
  • Siapkan sekring baru. Pastikan tipe sekring yang dibeli memiliki spesifikasi sama dengan yang digunakan sebelumnya, guna menghindari risiko ketidakcocokan saat dipasang.
  • Pasang sekring baru di tempat sebelumnya, perangkat tersebut sudah siap digunakan.

Setelah mengenal komponen sekring, jenisnya, hingga cara melihat apakah sekring berfungsi atau tidak, kini Anda dapat melihat apakah fuse di rumah Anda dalam keadaan baik atau sudah rusak sehingga perlu diganti.

Apabila fuse dalam kondisi putus, maka harus segera diganti dengan baru namun spesifikasinya wajib sama dengan sebelumnya. Pasalnya apabila spesifikasinya berbeda, maka fungsi fuse pun tidak bisa bekerja secara optimal.