Surface Mount Technology adalah salah satu istilah cukup populer di dunia elektronika yang mengacu pada teknologi tentang metode penyusunan komponen di permukaan PCB. Sementara itu, komponen yang terpasang dengan SMT disebut SMD. Lalu, apa saja komponen SMD Surface Mount Device? Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
Apa Itu SMT?
Sebelum membahas tentang SMD, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai SMT atau Surface Mount Technology. Seperti sudah disebutkan di bagian awal, SMT merupakan metode atau teknik dalam merakit sebuah sirkuit elektronika. Berbagai komponen akan dipasang pada permukaan papan bernama PCB dan memungkinkan dipasang di kedua sisi guna meningkatkan kerapatan komponen.
Komponen yang dipakai dalam SMT disebut dengan istilah SMC atau Surface Mount Components. SMC memang dirancang secara khusus untuk nantinya langsung disolder pada PCB. SMT kerap sekali dipakai di berbagai industri karena memiliki berbagai keunggulan.
Beberapa keunggulan tersebut antara lain peningkatan keandalan sirkuit, peningkatan kualitas sinyal, pengurangan biaya produksi, peningkatan kepadatan komponen, dan pengurangan ukuran sirkuit. Sementara itu, contoh pengapllikasian SMT adalah di beberapa perangkat elektronik seperti komputer atau ponsel.
Apa itu SMD?
Setelah mengetahui SMT, maka memahami SMD akan jauh lebih mudah. Lalu, sebenarnya apa itu SMD? SMD adalah singkatan dari Surface Mount Device yang dipasang langsung ke PCB. SMD termasuk ke dalam teknologi pemasangan sebagai pengganti teknologi pemasangan lubang. Teknologi pemasangan lubang dinilai kurang maksimal karena harus dimasukkan manual ke lubang di PCB.
Terlihat jelas bahwa komponen SMD memang cenderung lebih kecil dibandingkan pemasangan lubang. Oleh karena itu, komponen yang ditempatkan di PCB akan jauh lebih banyak. Dengan penggunaan teknologi ini, PCV yang diproduksi bisa menjadi lebih presisi sehingga mampu menghasilkan sistem elektronika berkualitas tinggi.
Secara umum, terdapat dua macam komponen SMD, yakni komponen aktif dan pasif. Komponen aktif mempunyai kemampuan dalam mengatur aliran arus pada rangkaian seperti transistor. Sementara itu, komponen pasif tidak mempunyai kemampuan mengontrol arus listrik seperti kapasitor atau resistor.
Komponen SMD biasa diaplikasikan pada perangkat elektronik seperti televisi, komputer, ponsel, dan lain-lain. SMD menjadi teknologi utama yang dipakai untuk perakitan PCB pada manufaktur elektronik.
Kode-Kode Dalam SMD
Dalam komponen SMD, biasanya pabrik pembuat akan membuat angka atau huruf tertentu di permukaannya. Fungsi kode tersebut adalah sebagai penanda. Berikut ini adalah beberapa penjelasan terkait kode-kode di dalamnya, yakni resistor.
Bisa dibilang resistor merupakan komponen dasar dalam sebuah sirkuit elektronika. Resistor mempunyai beberapa digit seperti EIA-96, empat digit, dan tiga digit. Untuk penanda tiga digit, angka pertama dan kedua menunjukkan nilai resistansi. Sementara itu, angka ketika merupakan pengali perpangkatan dari bilangan 10.
Kemudian, pada jenis penanda empat digit memiliki sistem pembacaan hampir sama seperti sebelumnya. Hanya saja, perbedaan terletak pada jumlah digit sebelum faktor pengali. Terakhir adalah sistem EIA-96. Sistem ini berfungsi sebagai penanda resistor yang mempunyai toleransi 1% dan terdiri dari tiga digit berupa kombinasi huruf dan angka.
Dua digit pertama merepresentasikan besaran resistansinya. Sementara itu, huruf di belakang berfungsi sebagai faktor pengali. Sebagai contoh, sebuah resistor memiliki kode 01Y. Jadi, nilai resistor tersebut adalah 100 x 0,01, yakni 1Ω.
Macam-Macam SMD
Untuk informasi lebih lengkap, berikut ini adalah beberapa macam SMD yang kerap ditemui pada PCB dan sering digunakan. Masing-masing memiliki karakter serta fungsi berbeda-beda.
1. SMD Resistor
Di bagian sebelumnya sudah dijelaskan bagaimana cara membaca kode pada SMD resistor. Jenis terbagi menjadi beberapa ukuran dengan kode berbeda-beda seperti tiga digit, empat digit, dan sebagainya. Pada umumnya, satuan yang dipakai adalah milimeter.
2. SMD Capasitor
Selanjutnya ada pula jenis SMD Capasitor. Jenis ini mempunyai fungsi utama sebagai tempat menyimpan tenaga listrik dan juga penala. Terdapat beberapa ukuran mulai dari 0603 hingga 1206. Dalam penggunaannya, kapasitor paling banyak dijumpai adalah dengan bahan keramik. Di sisi lain, ada istilah kapasitor tantalum dengan kapasitansi 1 uF atau di atasnya.
3. SMD QFP
Pada jenis ini dapat dilihat jumlah pin sekitar 100 hingga 144 buah. Selain itu, untuk memasang pin tersebut tergolong mudah terutama menggunakan proses penyolderan. Hal tersebut dikarenakan pin-pin pada komponen ini memiliki karakter kuat dan kokoh. Akan tetapi, untuk jenis PQFP dengan 208 hingga 240 pin, karakternya lebih mudah bengkok sehingga sulit saat penyolderan.
4. SMD BGA
Jenis yang terakhir adalah SMD BGA. BGA mempunyai bagian bawah berupa papan sirkuit. Sebagian besar papan tersebut ditutupi oleh bulatan solder. Hanya saja, solder di sini bukanlah hasil jenis tinol, melainkan sejenis perekat. Nantinya, bulatan solder akan meleleh ketika pembuatan papan. Itulah sebabnya jarak antara setiap bulatan berjarak sekitar 1 hingga 1,27 mm.
Macam Macam Resistor
Ketika berbicara tentang SMD, tentu saja tidak akan lepas dari komponen yang tak kalah penting, yakni resistor. Secara garis besar, resistor hanya dibagi menjadi jenis tetap dan tidak tetap. Akan tetapi, dari kedua pembagian tersebut terdapat pembagian lagi. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Resistor kawat
Resistor kawat adalah resistor tetap yang pertama kali dibuat. Pada awalnya, komponen tersebut dipakai pada rangkaian berupa tabung sebagai transistornya. Ukurannya cukup besar dengan bentuk bermacam-macam. Selain itu, nilai hambatan di dalamnya juga cenderung besar. Oleh karena itu, komponen ini dapat beroperasi pada arus cenderung kuat.
2. Resistor batang karbon
Jenis berikutnya hampir mirip dengan jenis sebelumnya. Resistor tersebut disusun dari beberapa bahan karbon dengan berbagai kode warna guna menandai besaran hambatannya. Sayangnya, resistor batang karbon saat ini sudah jarang penggunaannya karena kurang familiar bagi praktisi elektronika sekarang.
3. Resistor Keramik
Seperti namanya, resistor ini dibuat menggunakan bahan keramik dengan adanya lapisan kaca di bagian terluar. Ukurannya memang cenderung kecil, akan tetapi resistansinya beragam hingga puluhan kilo Ohm. Resistor ini kerap dipakai pada gadget dengan ukuran kecil seperti ponsel.
4. Potensiometer
Potensiometer tergolong dalam resistor tidak tetap. Keunggulan dari jenis ini adalah besaran resistansi bisa diatur dengan cara memutar tuas bagian tengah. Beberapa contoh aplikasinya adalah pada sensor cahaya, fm tuner, dan sebagainya.
5. Thermistor
Thermistor merupakan resistor dengan kepekaan suhu yang cukup tinggi. Dengan demikian, nilai resistansi dari jenis ini bisa dipengaruhi oleh temperatur. Setidaknya ada dua macam thermistor, yakni Positive Temperature Coefficient dan Negative Temperature Coefficient.
6. Trimpot
Terakhir adalah trimpot. Secara bentuk atau cara kerjanya sebenarnya trimpot tidak berbeda jauh dengan potensiometer. Akan tetapi, untuk mengubah nilai hambatan membutuhkan bantuan alat seperti obeng. Selain itu, ukurannya juga cenderung lebih kecil.
Dari penjelasan di atas, Anda sudah memahami mengenai pengertian dan komponen SMD Surface Mount Device beserta cara membaca kodenya. Pengetahuan ini memang cukup penting terutama bagi yang terjun dalam dunia elektronika.