Sebelum pekerjaan dimulai dalam sebuah perusahaan, biasanya akan dilakukan penyampaian materi safety talks atau kerap juga disebut briefing harian. Tujuan dari aktivitas tersebut adalah menghindari berbagai risiko yang berpotensi terjadi agar pekerjaan berjalan aman. Untuk penjelasan lengkap terkait hal tersebut, silakan simak pembahasan lengkap di bawah ini.
Dasar Hukum yang Digunakan
Sebelum ke pembahasan lebih lanjut, Anda perlu tahu bahwa safety talk dilakukan atas dasar hukum tertentu, yakni tertulis pada Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja. Lebih jelasnya, hal tersebut terdapat di pasal 9 ayat 3 dengan bunyi pengurus diwajibkan untuk melakukan pembinaan karyawan di bawah pimpinannya.
Dari dasar hukum ini, dapat diambil kesimpulan bahwa setiap perusahaan diwajibkan melakukan sebuah program khusus terkait pembinaan seperti komunikasi persoalan keselamatan kerja. Dengan begitu, potensi terjadi kecelakaan kerja dapat diminimalkan. Tentu saja hal ini sangat penting bagi kedua belah pihak, baik karyawan maupun perusahaan.
Hal yang Disampaikan di Safety Talk
Pada umumnya, kegiatan safety talks akan membahas bagaimana karyawan perlu memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja terkait tugas yang dilakukan. Tujuannya adalah dapat meningkatkan kesadaran karyawan dalam menerapkan budaya safety di lingkungan kerja.
Meski begitu, penyampaian materi ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Pihak perusahaan harus bisa menyampaikan materi dengan lugas dan tepat. Biasanya sebelum kegiatan tersebut, pemateri akan mempelajari terlebih dahulu apa yang akan disampaikan.
Pasalnya, jika penyampaian kurang baik, ada beberapa hal bisa terjadi. Pertama adalah kurangnya kesadaran karyawan akan pentingnya keamanan dan keselamatan kerja. Selain itu, tanpa persiapan matang, materi mungkin tidak tersampaikan sempurna dan bisa saja kehilangan poin-poin penting di dalamnya.
Pentingnya Melakukan Safety Talks
Dari beberapa penjelasan sebelumnya, bisa dilihat betapa pentingnya kegiatan ini dilakukan, khususnya mendukung terciptanya lingkungan kerja aman dan nyaman. Untuk lebih detailnya, para karyawan akan memiliki mindset serta bekal khusus saat bekerja seperti potensi bahaya, bagaimana kondisi tidak aman, menjaga perilaku, dan sebagainya.
Daftar Materi Safety Talks
Lalu, sebenarnya apa saja materi yang perlu disampaikan saat melakukan kegiatan tersebut? Silakan simak beberapa contoh berikut ini agar lebih jelas.
1. Penggunaan APAR
APAR atau Alat Pemadam Api Ringan biasa ditemui di berbagai lingkungan kerja seperti pengisian bahan bakar, konstruksi, atau kantor pada umumnya. Sayangnya, tidak semua karyawan mampu menggunakan alat tersebut dengan benar. Oleh karena itu, materi tentang penggunaan APAR perlu dilakukan secara rutin agar jika terjadi kebakaran, dampaknya tidak akan terlalu besar.
2. Penggunaan alat pelindung diri
Selanjutnya, alat pelindung diri biasanya digunakan oleh pekerja proyek dengan risiko kecelakaan cukup besar. Tujuan dari alat tersebut adalah melindungi dari kecelakaan seperti tertimpa benda jatuh, terjatuh dari ketinggian, tertusuk benda, dan lain-lain.
Mengingat risikonya cukup besar, maka penyampaian materi ini harus benar-benar dilakukan secara tepat dan jelas. Jangan sampai terdapat karyawan atau pekerja kurang menyadari pentingnya pemakaian alat pelindung diri dan berisiko mengalami kecelakaan.
3. Tentang cuaca buruk
Manusia tidak bisa memprediksi bagaimana kondisi cuaca di esok hari. Satu-satunya yang bisa dilakukan adalah melakukan persiapan sebaik mungkin untuk berjaga-jaga apabila tiba-tiba terjadi cuaca buruk. Biasanya ini sangat penting dipahami oleh pekerja lapangan. Pasalnya, memaksakan bekerja di cuaca buruk akan berisiko terhadap keselamatan pekerja.
4. Tentang pertolongan pertama pada kecelakaan
Meskipun langkah pencegahan sudah dilakukan sebaik mungkin, namun bisa jadi kecelakaan akan tetap terjadi. Di saat itulah sangat penting mengetahui bagaimana langkah pertama harus dilakukan ketika kecelakaan tersebut terjadi.
Materi P3K atau Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan menjadi salah satu langkah mengantisipasinya. Dengan pengetahuan akan materi safety ini, maka ketika kecelakaan terjadi, korban bisa mendapatkan pertolongan secepat mungkin hingga nantinya ditangani lebih lanjut.
5. Tentang bahaya kejatuhan
Bagi yang bekerja di dunia konstruksi, risiko tertimpa benda dari ketinggian sangat besar. Oleh karena itu, biasanya pekerja proyek akan mengenakan alat pengaman seperti helm dengan ketahanan luar biasa. Bahkan, sudah banyak kasus kejatuhan besi di berbagai tempat dan memakan korban karena kurangnya perhatian terhadap bahaya tersebut.
6. Tentang potensi bahaya di lingkungan kerja
Contoh materi terakhir adalah mengenai potensi bahaya yang dapat muncul di lingkungan kerja. Setiap pekerjaan memang memiliki risiko dan itu harus dipahami oleh setiap pekerja. Tujuan utama dari materi ini adalah meningkatkan kewaspadaan dalam bekerja agar keselamatan dapat terjaga.
Cara Menyampaikan Safety Talks dengan Tepat
Setelah mengetahui apa saja contoh materi yang biasa dibawakan, Anda juga perlu memahami bagaimana cara menyampaikannya dengan tepat. Dengan penyampaian tepat, maka seluruh pesan bisa ditangkap karyawan dengan baik.
1. Pelajari materi terlebih dahulu
Jika belum memiliki banyak pengalaman, jangan pernah menyampaikan materi secara dadakan. Selain menghambat kelancaran dalam berbicara, penyampaian secara dadakan juga berpotensi menyebabkan pesan tidak tersampaikan secara sempurna. Mungkin saja ada poin-poin khusus yang terlewatkan dan itu bisa berakibat fatal.
Oleh karena itu, sebaiknya lakukan persiapan beberapa hari sebelumnya untuk mempelajari seluruh materi. Sebagai contoh, apabila ingin melakukan proyek bangunan tinggi, pelajari beberapa hal terkait seperti cara meminimalkan kecelakaan, bagaimana kondisi aman, dan lain-lain.
2. Komunikasi secara dua arah
Meskipun pada umumnya penyampaian dilakukan oleh pihak perusahaan ke karyawan, namun jangan membuat komunikasi secara satu arah saja. Alokasikan waktu beberapa menit untuk menyampaikan seluruh materi yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Setelah itu, buka juga sesi tanya jawab. Komunikasi dua arah sangat penting terutama bagi karyawan ketika masih kurang jelas dengan materi. Dari sesi ini Anda juga bisa menilai seberapa baik karyawan dalam menyimak.
3. Sampaikan dengan singkat dan jelas
Saat menyampaikan materi, usahakan jangan terlalu lama atau bertele-tele. Durasi terlalu lama akan membuat karyawan mudah kehilangan fokus. Akan tetapi, di sisi lain jangan juga menyampaikannya terlalu singkat sehingga melewatkan beberapa poin penting.
Pastikan untuk menyampaikan secara singkat namun semua poin-poin penting tersampaikan. Ini berkaitan dengan poin pertama, yakni pentingnya melakukan persiapan terlebih dahulu. Saat membuat persiapan, Anda bisa merangkup poin-poin penting sehingga dapat membantu saat presentasi dilakukan.
4. Buat jadwal khusus
Selanjutnya, usahakan untuk membuat jadwal khusus untuk menyampaikan seluruh materi yang telah dipersiapkan. Presentasi dapat dilakukan secara rutin agar hasilnya lebih maksimal. Sebagai contoh, Anda bisa membuat jadwal setiap hari Senin di awal bulan secara rutin.
Dengan penyampaian yang dilakukan terus-menerus, maka diharapkan karyawan mampu benar-benar meresapi dan memahami materi dengan baik. Selain itu, hal ini juga dapat melatih pihak perusahaan tentang bagaimana cara penyampaian yang tepat.
5. Sesuai kondisi di lapangan
Terakhir, usahakan materi yang dibawakan sesuai dengan kondisi di lapangan. Materi ketika melakukan penggalian tentu saja berbeda dibandingkan saat membangun gedung bertingkat. Hal tersebut juga berlaku untuk kondisi-kondisi lainnya sesuai jenis pekerjaan. Cara ini akan membuat materi menjadi lebih relevan dan mudah dipahami.
Dengan mengetahui berbagai materi safety talks dan bagaimana cara menyampaikannya, maka kini Anda sudah memiliki modal sangat penting dalam sebuah perusahaan. Mengingat keselamatan adalah hal utama, maka jangan pernah menyepelekan persoalan tersebut.