Kali ini kita akan membahas tentang ‘Revolusi Industri 4.0’, ada banyak yang bertanya : Apa sih Revolusi Industri 4.0 itu? Sekarang ini sering sekali disebut bahwa kita sedang berada dalam Revolusi Industri 4.0, berikut adalah penjelasannya.
Sobat IT tentu kita sudah sering mendengar bahwa saat ini kita sedang berada di dalam era yang disebut dengan Revolusi Industri 4.0, mengapa dikatakan Revolusi Industri 4.0 ? karena memang secara perkembangan revolusi industri terbagi dalam 4 tahap. Kita akan lihat sejarahnya dimulai dari revolusi industri yang pertama (Revolusi Industri 1.0). Sebelum munculnya revolusi yang pertama, manusia memproduksi barang atau jasa hanya mengandalkan tenaga otot, mengandalkan tenaga : alam tenaga air; tenaga angin; tenaga matahari. Hal ini tentu memiliki kendala yang cukup besar di dalam proses produksi karena seperti yang kita ketahui bahwa tenaga-tenaga tersebut memiliki keterbatasan, tenaga otot misalnya kalau kita memproduksi sesuatu sudah capek selesai sudah. Penemuan mesin uap pada tahun 1776 oleh James Watt mengubah sejarah industri dari manual ke mesin, penemuan mesin uap tersebut menjadikan proses produksi lebih efisien dan murah contohnya nih gaes sebelum mesin uap ditemukan kapal berlayar dengan tenaga angin memerlukan waktu bertahun-tahun untuk berkeliling dari satu negara ke negara yang lain sedangkan dengan adanya mesin uap, kapal bisa lebih cepat dapat menghemat waktu bahkan sampai dengan 80%. Itulah tonggak sejarah revolusi industri pertama yaitu dengan ditemukannya mesin uap.
Revolusi Industri yang ke dua (Revolusi Industri 2.0), Revolusi Industri 2.0 ini diawali dengan penemuan listrik pada tahun 1870. Sejak ditemukan listrik, listrik mulai menggantikan tenaga air dan tenaga uap sebagai sumber daya utama. Listrik dianggap lebih mudah digunakan untuk operasional mesin dibandingkan dengan 2 sumber daya sebelumnya. Penemuan listrik juga memicu kemunculan mesin-mesin yang lain seperti munculnya pesawat telepon, mobil, pesawat terbang, dan alat-alat transportasi yang lain. Jadi revolusi industri kedua ini memicu perkembangan sejumlah program untuk peningkatan efisiensi dan efektivitas manufaktur, hasilnya peningkatan produktivitas dalam dunia industri terjadi berkali-kali lipat dibandingkan dengan revolusi industri era pertama.
Revolusi Industri era ketiga (Revolusi industri 3.0). Revolusi Industri yang ketiga ini dimulai dengan kemunculan teknologi komputer, penemuan dan pembuatan perangkat elektronik memungkinkan otomatisasi mesin secara lebih penuh. Periode ini melahirkan perangkat lunak untuk memanfaatkan perangkat keras elektronik, jadi dalam proses produksi kita sudah bisa melakukan kontrol melalui perangkat elektronik. Dalam pandangan sosiologi Inggris David Harvey revolusi industri ketiga ini disebut juga revolusi digital, merupakan proses pemampatan ruang dan waktu artinya bahwa waktu dan ruang tidak lagi berjarak. Revolusi ini juga mengubah pola peradaban masyarakat praktik bisnis pun berubah misalnya banyak hal-hal yang sebelumnya dilakukan oleh manusia digantikan oleh perangkat-perangkat digital dan komputer salah satu alasannya adalah efisiensi dan efektivitas itulah revolusi industri yang ketiga.
Revolusi Industri yang ke empat (Revolusi Industri 4.0). Penemuan internet pada akhir Revolusi Industri 3.0 menjadi dasar dari terbukanya gerbang menuju Revolusi Industri 4.0 era sekarang ini. Pada tahap ini teknologi manufaktur sudah masuk pada tren otomatisasi dan pertukaran data, hal ini mencakup sistem cyber internet of thing, komputasi awan atau cloud computing, dan artificial intelligence atau kecerdasan buatan. Singkatnya revolusi industri ke-4 menanamkan teknologi cerdas yang dapat terhubung dengan berbagai bidang kehidupan manusia. Kita bisa lihat sekarang ini revolusi industri ke-4 terjadi kembali merubah pola hidup dan peradaban manusia. Terjadi yang namanya era disruptif kita mau belanja tidak harus datang ke toko, kita mau tidak perlu datang ke tempat ojek, kita mau nonton film nggak perlu datang ke gedung bioskop. Disruptif teknologi hadir begitu cepat dan bahkan mengancam keberadaan perusahaan perusahaan yang telah mapan sebelumnya. Sejarah mencatat bahwa Revolusi Industri 4.0 telah banyak menelan korban dengan matinya perusahaan-perusahaan raksasa. Ukuran perusahaan tidak lagi menjadi jaminan, kelincahan para pengusaha dituntut dalam hal ini terutama hubungan dengan internet of thing.
source : The W Channel – Mengenal Revolusi Industri 4.0: The History of Industrial Revolution