Mikrometer Sekrup: Pengertian, Kegunaan, Cara Menggunakan

Diposting pada

Pengukuran adalah proses mengukur suatu benda dengan menggunakan alat ukur. Jenis alat ukur yang digunakan bergantung pada besaran yang akan diukur. Salah satunya adalah mikrometer sekrup yang dipakai untuk mengukur panjang atau ketebalan benda yang relatif tipis.

Lantas bagaimana cara menggunakan alat ini? Mari mengenal apa itu mikrometer sekrup, kegunaan, cara menggunakan dan jenis-jenisnya dalam artikel berikut ini.

Mikrometer Sekrup Itu Apa?

Mikrometer Sekrup Itu Apa

Mikrometer sekrup merupakan alat ukur yang pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama William Gascoigne pada abad ke-17. Dalam bahasa Inggris alat ini disebut dengan micrometer screw gauge.

Alat ukur ini diberi nama mikrometer sekrup karena satuan ukurnya adalah milimeter (mm) dan cara kerjanya harus diputar layaknya sebuah sekrup. Lebih sering disebut sebagai mikrometer, alat ukur yang satu ini memiliki ketelitian cukup tinggi yakni sebesar 0,005 milimeter.

Maka dari itu, mikrometer sangat tepat digunakan untuk mengukur ketebalan dari benda-benda yang relatif sangat tipis. Contoh benda yang bisa diukur ketebalannya dengan mikrometer adalah kertas, kain, kawat, kacang dan benda yang tipis atau kecil lainnya.

Mikrometer merupakan alat ukur yang umum dijumpai dalam bidang manufaktur, teknik, mesin, sains, dan lain-lain. Hasil pengukuran dengan mikrometer bisa sangat akurat dan presisi jika pengukur paham dengan cara kerja alat ini.

Apa Fungsinya?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, mikrometer akan sangat membantu Anda ketika ingin mengukur benda yang memiliki diameter kecil atau ketebalan tipis. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah fungsi dari mikrometer sekrup.

1. Untuk Mengukur Diameter Luar

Mikrometer dapat dipakai untuk mengukur diameter luar dari benda bulat atau silinder dengan tingkat akurasi yang tinggi, seperti poros, batang, atau alat potong.

2. Untuk Mengukur Diameter Dalam

Pada beberapa model mikrometer tertentu dilengkapi dengan probe atau anvil yang bisa digunakan untuk mengukur diameter dalam lubang atau celah dari suatu benda.

3. Untuk Mengukur Ketebalan

Mikrometer juga bisa digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda dengan keakuratan yang tinggi, contohnya yakni kertas dan lembaran logam.

4. Sebagai Kontrol Kualitas

Dalam dunia manufaktur dan produksi, mikrometer bisa dipakai untuk mengukur dimensi produk dan memastikannya telah sesuai spesifikasi dan standar kualitas yang ditetapkan.

5. Presisi Pengukuran

Tingkat ketelitian yang tinggi menjadikan mikrometer sekrup sangat berguna di industri manufaktur, permesinan dan lain-lain.

6. Kepentingan Penelitian dan Ilmu Pengetahuan

Kehadiran mikrometer juga sangat diperlukan dalam berbagai eksperimen dan penelitian, umumnya bidang sains, yang melibatkan pengukuran didalamnya.

Komponen Mikrometer

Mikrometer terdiri atas beberapa bagian yang masing-masing memiliki fungsi tersendiri. Inilah komponen penyusun mikrometer beserta penjelasannya.

  • Frame, berbentuk seperti huruf U yang terbuat dari bahan logam tebal dan tahan panas untuk meminimalisir pemuaian panjang yang bisa mengganggu proses pengukuran.
  • Anvil, atau sering disebut poros tetap yang berfungsi sebagai penahan benda dan mencegah benda bergeser saat proses pengukuran berlangsung.
  • Spindel, disebut juga dengan poros gerak. Berbentuk silinder yang bisa digerakkan maju mundur, menjauh, atau mendekati poros tetap.
  • Lock Nut, memiliki fungsi sebagai pengunci yang menahan spindel agar tidak bergerak saat dilakukan pengukuran.
  • Sleeve, terletak pada bagian skala utama dan berbentuk lingkaran sebagai penunjuk skala pengukuran.
  • Thimble, bagian mikrometer berbentuk batang logam yang bisa diputar. Sebagai tempat skala nonius dan berukuran lebih besar dari sleeve. Bagian ini bisa diputar atau digerakkan.
  • Ratchet, berfungsi untuk menggerakkan dan mengencangkan bagian poros gerak agar objek ukur tidak bergeser. Cara penggunaan dengan diputar searah jarum jam hinga terdengar bunyi ketukan logam. Umumnya diputar sebanyak 2 – 3 kali agar menempel sempurna pada objek ukur.

Bagaimana Cara Menggunakannya?

Perlu ketelitian dalam menggunakan dan membaca hasil pengukuran dengan mikrometer. Terdapat dua bagian yang perlu diperhatikan saat membaca hasil pengukuran, yaitu skala utama dan skala nonius. Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat simak petunjuk berikut.

1. Pastikan Skala dalam Posisi “Nol”

Sebelum memulai proses pengukuran, pastikan skala mikrometer dalam posisi awal atau nol. Anda bisa menggeser thimble atau tombol bagian atas mikrometer ke arah penyuplai atau mur utama sampai mikrometer dan anvil benar-benar menutup

2.  Tempatkan Objek yang Hendak Diukur

Letakkan objek yang ingin diukur di antara anvil dan sekrup mikrometer. Pastikan objek sudah di posisi yang tepat dan terletak secara rata di antara dua anvil agar hasil pengukuran akurat.

3. Kencangkan Sekrup Pada Mikrometer

Untuk mengencangkan sekrup, putar thimble hingga anvil menyentuh objek yang diukur. Lakukan secara perlahan agar tidak merusak objek ukur maupun mikrometer.

4. Baca Skala Utama

Skala utama terletak pada kerangka mikrometer. Hasil pengukuran dari skala utama merupakan bagian utuh dalam milimeter (mm) atau inchi (in) tergantung jenis mikrometer yang digunakan.

5. Baca Skala Nonius

Skala nonius atau skala tambahan akan memberikan hasil pengukuran yang lebih detail dengan satuan pembagian yang lebih kecil, yakni 0,01 mm atau 0,001 in.

6. Gabungkan Hasil Pengukuran

Hasil akhir ukuran objek diperoleh dari gabungan hasil pengukuran pada skala utama dan skala tambahan. Sebagai contoh yaitu jika skala utama menunjukkan 5 mm dan skala tambahan menunjukkan 0,25 mm maka hasil akhir ukuran objek adalah 5,25 mm.

7. Catat Hasil Pengukuran

Agar tidak lupa, segera catat hasil pengukuran dalam satuan yang sesuai pada mikrometer yang dipakai.

Jenis-Jenis Mikrometer Sekrup

Penggunaan mikrometer harus disesuaikan dengan kebutuhan dan objek yang akan diukur. Sebab mikrometer tersedia dalam beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Macam-macam mikrometer yang digolongkan berdasarkan fungsinya yaitu:

1. Mikrometer Manual

Jenis ini merupakan mikrometer yang paling umum digunakan. Sesuai dengan namanya, cara membaca hasil ukur alat ini dilakukan secara manual dan memerlukan ketelitian tinggi. Kelebihan mikrometer manual adalah harganya jauh lebih terjangkau dari mikrometer jenis lainnya.

2. Mikrometer Digital

Alat ukur jenis ini lebih praktis karena terdapat layar digital yang bisa langsung menampilkan hasil pengukuran. Meskipun lebih mahal, mikrometer jenis ini bisa meminimalisir risiko salah hitung atau salah baca skala hasil ukur.

3. Mikrometer Dalam

Mikrometer dalam biasa dipakai untuk mengukur diameter suatu lubang, misalnya diameter kedalaman pipa.

4. Mikrometer Luar

Mikrometer jenis ini biasa dipakai untuk mengukur diameter luar dari suatu benda kerja, seperti poros, spindel, kawat, dan lain sebagainya.

5. Mikrometer Kedalaman

Kedalaman atau ketinggian dalam benda bisa diukur menggunakan mikrometer jenis ini. Berbeda dengan mikrometer dalam yang hanya bisa mengukur diameter dalam suatu benda, mikrometer kedalaman bisa mengukur kedalaman lubang pada benda.

Demikian penjelasan lengkap mengenai mikrometer sekrup beserta kegunaan, komponen penyusun, cara penggunaan, dan jenis-jenisnya. Semoga artikel ini bisa membantu Anda dalam mengenal mikrometer dan memahami cara penggunaannya.