Multitester: Pengertian, Kegunaan, Jenis, dan Cara Pakainya

Diposting pada

Saat ini teknologi telah membantu seluruh kehidupan manusia. Mulai dari hal kecil, hingga pada perusahaan besar. Penggunaan teknologi tak luput dari adanya sumber daya listrik yang mudah diakses, tahukah kamu alat ukur listrik yang cukup dikenal sebagai multitester?

Multitester ini memiliki fungsi yang sangat menarik. Pada artikel ini akan dijelaskan mengenai pengertian, fungsi, bagian, hingga cara menggunakan multitester ini. Apabila kamu membutuhkan informasi yang lebih mendalam mengenai multitester, simak ulasan berikut ini.

Apa Itu Multitester?

Apa Itu Multitester

Multitester merupakan suatu alat elektronik yang dapat melakukan pengukuran besaran arus (ampere) listrik pada suatu perangkat. Selain mengukur arus, multitester juga dapat dipakai untuk pengukuran tegangan (volt), dan hambatan (ohm) pada suatu perangkat.

Hingga saat ini multitester terus dikembangkan agar bisa berfungsi lebih canggih lagi. Pada perkembangannya ini multitester dapat melakukan fungsi-fungsi lain yang sangat membantu kehidupan manusia. Multitester memiliki beberapa sebutan lain mulai dari multimeter hingga AVO meter.

Berkembanganya teknologi juga membuat kemampuan multitester juga semakin berkembang. Bukan hanya berfungsi sebagai AVO meter saja. Bahkan telah dapat melakukan pengukuran kapasitansi, frekuensi, dan induksi suatu perangkat.

Umumnya multitester yang ada di pasaran memiliki beberapa kemampuan dasar, diantaranya pengukuran tegangan, arus, hambatan, frequency (Hertz), inductance (induktansi pada pengukuran henry), pengukuran & uji dioda, hingga pengukuran & pengujian pada transistor.

Fungsi dari Multitester

Fungsi dari Multitester

Terdapat beberapa fungsi yang dimiliki oleh alat multitester ini. Akan tetapi terdapat beberapa fungsi utama yang dimiliki oleh alat ini. Selain fungsi utama, pengembangan multitester juga menambah adanya fungsi baru pada alat ini seperti sebagai berikut.

  • Fungsi utama dari multitester ini adalah untuk melakukan pengukuran berapa kuat arus listrik DC pada suatu perangkat.
  • Fungsi lain yang umumnya dimiliki yaitu dapat melakukan pengukuran tegangan perangkat pada DC dan AC.
  • Alat multitester umumnya juga memiliki fungsi untuk melakukan pengukuran nilai hambatan (resistor) pada suatu rangkaian listrik.
  • Fungsi pengembangan yang pertama dari multitester ini yaitu dapat melakukan pengecekan adanya hubungan singkat atau koneksi pada suatu perangkat atau rangkaian listrik.
  • Multitester juga dapat melakukan pengecekan pada transistor.
  • Fungsi keenam dari multitester yaitu dapat melakukan pengecekan juga pada kapasitor elektrolit suatu perangkat.
  • Ketujuh fungsi multitester yaitu untuk mengecek dioda, Ied, dan dioda zener apakah masih dalam kondisi baik atau tidak.
  • Kedelapan, multitester dapat digunakan untuk melakukan pengecekan pada kinerja dari suatu induktor.
  • Kesembilan multitester dapat melakukan pengukuran bagaimana HFE transistor, meskipun terbatas pada tipe tertentu saja.
  • Terakhir pengembangan terkini dari multitester yaitu dapat melakukan adanya pengukuran suhu, suatu perangkat elektronik untuk tipe tertentu.

Jenis-Jenis Multitester

Jenis-Jenis Multitester

Umumnya terdapat dua jenis multitester yang dapat ditemui di pasaran. Kedua jenis ini yaitu multitester digital dan multitester analog. Berikut penjelasan mengenai kedua jenis multitester tersebut.

1. Multitester Digital

Jenis multitester yang pertama yaitu multitester digital. Dimana multitester digital merupakan jenis alat ukur arus listrik yang lebih canggih. Pada jenis ini dimungkinkan untuk melakukan pengukuran dengan keakuratan yang lebih tinggi dibandingkan multitester analog.

Multitester ini dapat memberikan nilai satuan yang lebih teliti serta adanya pilihan nilai pengukuran yang lebih banyak dan mudah bukan hanya sebatas pengukruan AVO saja.

Multitester jenis ini dapat menampilkan hingga empat digit angka sehingga lebih detail, mudah dalam pembacaan maupun pemakaiannya. Biasanya seing dipakai oleh peneliti mapun pekerja yang perlu melakukan pengukuran listrik pada tingkat ketelitian yang tinggi.

Kekurangan dari multitester ini yaitu cukup sulitnya untuk memantau adanya tegangan yang tidak stabil pada suatu perangkat. Berikut ini cara penggunaan multitester jenis digital ini.

  • Siapkan alat ukur multitester yang akan digunakan.
  • Putarlah saklar untuk memilih posisi dari skala yang dibutuhkan.
  • Selanjutnya hubungkanlah probe pada komponen yang nantinya akan diukur setelah disambungkan dengan alat ukur.
  • Catatlah nilai angka yang ditunjukkan pada layar multitester digital.

2. Multitester analog

Multitester analog umumnya digunakan pada kegiatan sehari-hari seperti untuk servis elektronik hingga pengukuan biasa. Multimeter ini tidak direkomendasikan untuk digunakan sebagai alat ukur tegangan yang memiliki sifat naik turun karena kurang begitu valid nantinya.

Multitester ini memiliki kelebihan pada tampilan yang mudah sehingga mudah untuk dilakukan pembacaan hasil. Akan tetapi, multitester analog memiliki tingkat ketelitian yang lebih rendah sehingga kurang direkomendasikan apabila digunakan pada seorang peneliti tertentu.

Multitester analog memiliki suatu range yang nantinya akan ditunjuk ketika digunakan. Jarum penunjuk yang digunakan mirip dengan jarum jam pada umumnya. Penggunaan multitester jenis ini dapat dikatakan masih sangat manual, berikut cara kerja multitester analog.

  • Lakukan pengecekan terlebih dahulu pada jarum penunjuk, sebaiknya jarum menunjukkan pada nilai nol ketika akan digunakan pada kedua penunjuk yang dihubungkan.
  • Putar penala mekanik suatu multitester apabila dirasa jarum tidak menunjukkan angka 0 pada skala.
  • Selanjutnya, putas saklar pemilih pada arah besaran yang akan dilakukan pengukuran. Seperti misalnya akan melakukan pengukuran arus DC maka diarahkan pada DC mA begitu seterusnya menyesuaikan kebutuhan.
  • Apabila sedang melakukan pengukuran hambatan/tahanan pada suatu resistor, arahkan saklar pada arah ohm kemudian posisikan lagi jarum pada skala nol dengan cara menghubungkan probe positif dan negatif.
  • Cocokan ADJ Ohm dengan memutarnya apabila dirasa tidak menunjukkan angka nol. Selanjutnya sambungkan penjolok berwarna merah pada sisi positif fan hitam pada sisi negatif.
  • Pengukuran besaran DC sedang dilakukan, maka pastikan bawa kutub positif maupun negatif tidak terbalik. Apabila kondisi ini terjaid dapat mengakibatkan adanya kerusakan.

Cara menggunakan Multitester

Cara menggunakan Multitester

Terdapat beberapa cara penggunaan alat ini, sesuai dengan tujuan dari penggunaannya. Berikut ini cara untuk menggunakan alat ini berdasarkan fungsi dasarnya.

1. Mengukur Tegangan DC Suatu Alat (AC Voltage)

  • Posisikan saklar selektor ke arah VAC.
  • Pilih saklar menyesuaikan perkiraan tegangan perangkat, apabila tidak mengetahuinya maka pilih skala tertinggi agar tidak mengalami kerusakan.
  • Hubungkan probe dengan terminal tegangan perangkat.
  • Catat hasilpengukuran pada display.

2. Mengukur Hambatan

  • Aturlah posisi dari saklar pada arah Ohm.
  • Pilihlah skala pada perkiraan ohmperangkat, umumnya digunakan tanda X atau berarti kali.
  • Hubungkan probe pada multitester dengan ujung resistor perangkat.
  • Catatlah hasil pengukuran yang ada pada display.

3. Mengukur Kuat Arus (Ampere)

  • Pertama aturlah posisi saklar pada arah DC.
  • Pilihlah skala sesuai arus perangkat yang akan diukur. Pastikan kuat arus tidak melebihi skala karena dapat mengakibatkan multitester putus.
  • Putuskanlah salah satu dari jalur rangkaian yang terhubung pada hambatan.
  • Hubungkan probe pada terminal jalur rangkaian yang tadi sudah diputus. Sesuaikan kutub yangg digunakan bahwa tegangan + ke hitam dan – ke beban.
  • Catat hasil pengukuran displaynya.

Itulah beberapa informasi terkait dengan multitester. Semoga informasi di atas dapat membantu Anda mengatasi permasalahan yang terjadi. Pilihlah multitester sesuai kebutuhan Anda.