Saat ini riset berkaitan dengan energi yang ramah lingkungan terus dikembangkan dan telah menemukan beberapa macam sumber daya energi potensial. Salah satu yang terbaru adalah pembangkit listrik tenaga mikrohidro PLTMH.
Pemilihan mikrohidro sebagai sumber energi tersebut tentu selain ramah lingkungan juga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Apalagi, untuk daerah Indonesia sendiri hal ini sangat cocok untuk dikembangkan.
Pemanfaatan dari mikro hidro biasanya diterapkan di daerah pedesaan yang punya sumber aliran sungai, irigasi, dan juga air terjun. Nah, untuk mengenal inovasi tersebut, Anda bisa menyimak penjelasan berikut ini.
Apa Itu Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro PLTMH?
PLTMH merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan berbagai sumber tenaga seperti aliran air irigasi, waduk, bendungan, ataupun air terjun yang dibuat secara multiguna dan bisa menghasilkan listrik berkapasitas kurang dari 1 Mega Watt (MW).
Meskipun berasal dari sumber air, namun pembangkit tersebut kapasitasnya masih kalah jika dibandingkan PLTA. Akan tetapi, melihat kondisi alam Indonesia, rasanya mikro hidro ini sangat pas dikembangkan sebagai langkah menghemat energi.
Tidak hanya itu, pembangkit tersebut juga terkenal sangat ramah pada lingkungan karena tidak menghasilkan polusi dan emisi buruk. Melihat hal tersebut, pastinya inovasi tersebut kemungkinan sangat besar potensinya untuk dikembangkan di Indonesia mengingat masih belum meratanya distribusi listrik.
Keunggulan PLTMH
Dari pengembangan serta riset yang dilakukan terhadap PLTMH, terdapat beberapa keunggulan yang dimilikinya. Tentu keunggulan tersebut dapat menjadi salah satu acuan mengapa teknologi seperti itu harus lebih dikembangkan lagi.
Secara umum, keunggulan dari pembangkit ini adalah bisa menggunakan sumber daya air alam Indonesia yang melimpah. Selain hal tersebut, berikut adalah berbagai macam keunggulan dari sistem pembangkit listrik tersebut.
1. Tidak Mempunyai Limbah
Keunggulan pertama adalah teknologi ini tidak menghasilkan emisi gas dan juga limbah yang bisa memberikan dampak buruk pada lingkungan. Berdasarkan International Energy Agency, kebutuhan pembangkit tersebut dinilai cukup murah dan tidak mencemari lingkungan sekitar.
Bahkan, dilihat dari tingkat efisiensinya, PLTMH mempunyai efisiensi produksi mulai dari 75% sampai 80%. Jumlah tersebut tentu sudah dapat menggambarkan betapa ramah lingkungannya inovasi sumber listrik tersebut.
2. Tidak Menghasilkan Polusi
Selain tidak memiliki limbah, ternyata PLTMH juga diklaim tidak menghasilkan berbagai polusi dan pencemaran lainnya. Bisa dibandingkan, pembangkit listrik dengan tenaga fosil bisa menghasilkan polusi yang dapat mencemari lingkungan secara masif.
3. Dapat Menyentuh Daerah Pelosok
Masalah listrik di daerah pelosok Indonesia sampai sekarang masih menjadi pekerjaan rumah. Namun, adanya PLTMH ini bisa menjadi salah satu solusi dalam pemerataan listrik terutama di daerah pelosok yang belum bisa terjangkau PLN.
Kelemahan PLTMH
Selain mempunyai banyak keunggulan, pastinya juga terdapat kekurangan yang mengiringi kehadiran dari PLTMH. Dengan adanya kekurangan tersebut nantinya bisa dijadikan sebagai evaluasi untuk mengembangkan teknologi ini lebih baik lagi.
Berikut adalah beberapa kelemahan yang dimiliki oleh PLTMH:
1. Butuh Biaya Investasi Besar
Kekurangan pertama dari proyek pembangkit listrik ini adalah dalam hal pembiayaan. Pasalnya, untuk dapat mewujudkan sumber tenaga tersebut dibutuhkan dana investasi sangat tinggi meskipun untuk biaya perawatan dan operasional termasuk murah.
Dana investasi tersebut lebih dialokasikan sebagai langkah pembangunan pembangkit. Pasalnya, dalam pembangunannya diperlukan berbagai macam komponen dan suku cadang dengan harga yang tidak murah.
2. Kapasitas Listrik Tergantung Ketersediaan Air
Pada pembangkit ini sumber energi bergantung pada ketinggian dan aliran air yang dihasilkan. Oleh karena itu, besar dan rendahnya kapasitas energi yang dihasilkan semuanya dipengaruhi oleh ketersediaan air.
Mengingat Indonesia punya dua musim, yakni musim hujan dan kemarau, pasti akan terjadi naik turunnya sumber air. Terutama pada saat musim kemarau di mana intensitas hujannya akan turun sehingga membuat pasokan air juga menurun.
3. Daya Listrik Tidak Sebesar PLTA
Kekurangan berikutnya dari PLTMH adalah besar daya yang dihasilkan belum sebesar dari PLTA. Artinya, itu juga menyebabkan proses distribusi listrik ke para pelanggan jumlahnya menjadi lebih terbatas.
Apabila dipaksakan untuk memberikan pelayanan ke semua pelanggan, tentu akan menyebabkan kualitas listrik jadi turun. Oleh karena itu, diperlukan adanya penyesuaian dalam pengalokasian kebutuhan listrik masyarakat dari sumber PLTMH.
5. Penentuan Tarif Listrik Sulit
Berikutnya, dalam penerapan teknologi PLTM akan cukup sulit untuk menentukan tarif listriknya. Pasalnya, sumber daya air yang didapatkan untuk menghasilkan listrik semuanya gratis dari alam.
Hal tersebut membuat pihak pengembang kesulitan dalam menentukan tarifnya. Padahal, jika dilihat-lihat lagi, penentuan tarif tersebut harus tepat mengingat nilai investasi dan perawatan alatnya tidaklah sedikit.
Prinsip Kerja PLTMH
Secara umum, prinsip kerja dari pembangkit listrik ini tidak jauh berbeda dengan PLTA. Nantinya, energi potensial dari air akan diubah menjadi energi listrik namun dengan menggunakan peralatan yang berbeda.
Cara Kerjanya:
- Cara kerjanya akan dimulai dari sumber air sebagai energi potensial. Air akan turun dipengaruhi oleh gravitasi dan ketinggian untuk kemudian mengenai bagian turbin yang telah dilengkapi dengan penutup.
- Selanjutnya, air akan mengarah ke bagian baling-baling yang sudah tersambung ke 2 piringan sejajar berbahan baja untuk menyeimbangkan. Kemudian, bagian pros turbin berputar yang menyebabkan energi kinetik air berubah jadi energi mekanik.
- Putaran tersebut selanjutnya disambungkan memakai kopling supaya dapat tersambung ke bagian generator. Untuk itulah, peranan aliran air pada PLTMH merupakan faktor utama dan krusial dalam pembuatan energi listrik.
Letak dari turbin air dan generator biasanya akan dipisahkan di rumah berbeda. Hal itu karena jika tidak dipisah dikhawatirkan bisa menyebabkan masalah akibat getaran dari kedua alat tersebut.
Untuk generator yang dipakai adalah generator Induksi dan sinkron. Sementara pada sistem transmisi memakai transmisi langsung namun dalam beberapa kasus penggunaan transmisi tidak langsung juga bisa diterapkan.
Komponen Penyusun PLTMH
Berikut adalah beberapa komponen penting dalam pembuatannya:
1. Bendungan
Komponen penting pertama adalah bendungan. Bendungan memiliki fungsi untuk mengalirkan air menuju pembuka bagian sisi sungai untuk kemudian air akan dilanjutkan ke tempat bak pengendapan.
2. Bak Pengendap
Bak pengendap merupakan tempat untuk penampungan air yang difungsikan sebagai pemisah pasir yang terdapat di air. Pasir yang tidak dipisahkan akan membuat masalah pada bagian komponen lainnya.
3. Saluran Air
Untuk saluran air terbuka mempunyai fungsi untuk mengalirkan air ke bagian bak penenang. Pada saluran tersebut akan membuat debit air menjadi lebih stabil sehingga harus dibuat menggunakan konstruksi bangunan yang bagus.
4. Bak Penenang
Pada sebuah bak penenang berguna untuk mengatur perbedaan air yang dari saluran pembawa dan pipa pesat. Bak tersebut juga ikut berperan dalam pemisahan air dengan berbagai kotoran lainnya.
5. Pipa Pesat
Pipa pesat berguna dalam mengalirkan air dari bak penenang ke turbin dengan posisi lebih rendah.
6. Turbin Pembangkit Listrik
Turbin berperan dalam mengubah energi potensial air menjadi energi mekanik. Aliran air akan membuat turbin berputar dan putarannya tersebut akan dilanjutkan ke generator.
7. Pipa Hisap
Pipa hisap berfungsi mengatur dan menghisap tekanan air yang tinggi agar kembali normal.
8. Generator
Generator berguna dalam proses perubahan energi mekanik dari turbin menjadi listrik. Putaran dari
9. Panel Kontrol
Komponen tersebut berfungsi sebagai pusat kontrol untuk menjaga mesin tetap bekerja sesuai keinginan.
10. Pengalih Beban
Pengalihan beban dioperasikan oleh panel kontrol dan berfungsi mengalihkan beban saat beban mengalami penurunan.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro PLTMH sangat potensial dikembangkan di Indonesia. Namun, selain punya kelebihan, masih terdapat beberapa kekurangan PLMTH yang perlu dipikirkan supaya bisa diterapkan secara efektif.