Pengertian Curing Beton dan Metode yang Digunakan

Diposting pada

Pengertian Curing Beton – Proses melindungi kelembaban permukaan beton dan meningkatkan hidrasi semen dikenal sebagai curing. Sifat fisik beton sangat bergantung pada hidrasi semen. Jika perawatan tidak dilakukan dengan benar, beton akan gagal mendapatkan kekuatan penuhnya. Perawatan yang tidak tepat juga dapat menyebabkan beton retak.

Tujuan Curing Beton

  1. Menyelesaikan proses hidrasi antara semen dan air.
  2. Untuk mencapai kekuatan maksimum beton.
  3. Untuk mencegah struktur beton retak.

Metode Curing Beton

1. Curing Beton dengan Teknik Pembasahan

Dalam metode ini, media yang digunakan yaitu air yang diselimutkan diatas beton untuk menghindari kehilangan air dan melindungi beton dari kerusakan lebih lanjut. Umumnya yaitu dengan membuat tanggulan disekeliling beton kemudian diisi dengan air. Proses perendaman beton minimum 1×24 jam. Bisa juga dengan menutup permukaan beton dengan karung goni basah atau kertas tahan air. Cara lainnya yang cukup mudah yaitu hanya dengan menyiram permukaan beton secara berkala. Namun cara ini tidak begitu efektif karena sulitnya menjaga permukaan beton tetap lembab sepanjang waktu. Metode ini memberikan hasil yang cukup baik untuk pelat beton dan perkerasan jalan.

Baca juga;

Cairan kimia untuk curing beton disebut curing compound. Dalam metode ini, cairan kimia curing compound disemprotkan pada beton dengan bantuan nozel pada interval tertentu. Anda juga dapat menggunakan roller atau kuas saat mengaplikasikan cairan ini.

2. Metode Curing Beton dengan Membran

Dalam metode ini permukaan beton ditutupi oleh membran kedap air atau senyawa penyekat seperti emulsi bitumen, lilin, emulsi lateks karet, penolak air, film plastik, dll. Membran berfungsi untuk mencegah terjadinya kehilangan air dari beton. Pengeringan membran selama 28 hari memberikan kekuatan yang setara dengan pengeringan lembab selama dua minggu.

3. Metode Penguapan

Metode ini memungkinkan beton mencapai kekuatan penuhnya dalam waktu singkat; dengan demikian, proses penguapan ini juga selesai dalam waktu singkat. Saat proses curing dengan metode penguapan, pastikan bahwa beton telah didiamkan pada suhu 10 derajat hingga 30 derajat Celcius.

Minimal Waktu Saat Curing Beton

Jika sebelumnya ilmuteknik telah menjelaskan tentang pengertian curing beton dan metode curing beton, maka selanjutnya akan kami jelaskan mengenai minimal waktu yang proses curing.

Masa curing beton harus dibuat seefektif mungkin. Suhu atmosfer memegang peranan penting dalam proses curing karena mempengaruhi proses hidrasi yang merupakan reaksi eksotermik.

Mempertahankan suhu yang tepat juga penting karena akan menentukan waktu curing. Untuk sebagian besar struktur beton, periode perawatan pada suhu di atas 5º C tidak boleh kurang dari 7 hari atau sampai 70% dari kekuatan tekan atau lentur yang ditentukan tercapai.

Jangka waktu dapat dikurangi menjadi minimal 3 hari jika digunakan semen dengan kekuatan awal yang tinggi dan suhu di atas 10ºC. Dalam kondisi cuaca panas dan suhu kering, periode pengeringan minimal harus 10 Hari untuk semen portland biasa dan 14 hari untuk beton dengan campuran mineral dan semen campuran.

Waktu curing beton tergantung pada faktor-faktor berikut:

  1. Jenis bahan struktural.
  2. Ukuran dan Bentuk Area.
  3. Jenis semen yang digunakan
  4. Proporsi campuran,
  5. Kekuatan beton yang dibutuhkan.
  6. Nilai beton.
  7. Suhu atmosfer.
  8. Metode curing beton yang dilakukan.

Semoga artikel ini tentang Pengertian Curing Beton dan Metode yang Digunakan ini bermanfaat. Jangan lupa ikuti INSTAGRAM dan FACEBOOK kami dan dapatkan informasi seputar dunia teknik setiap harinya.

Tags;

  • curing beton menurut sni
  • curing beton berapa hari
  • bahan curing beton
  • curing compound sika
  • harga curing beton
  • curing beton dengan plastik
  • fungsi curing beton
  • contoh perawatan beton

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *