Penggunaan Nanoteknologi Untuk Solar Sel Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Diposting pada

Makin banyak sekali inovasi teknologi di zaman sekarang ini, salah satunya adalah nano teknologi. Teknologi ini dapat diaplikasikan atau Penggunaan nanoteknolog bisa diterapkan di berbagai sektor, termasuk penerapan di solar sel atau solar sel tenaga surya atau panel surya.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar pemanfaatan nanoteknologi termasuk penggunaan nanoteknologi untuk solar sel tenaga surya, maka Anda dapat simak ulasan lengkapnya berikut ini. Langsung saja untuk ke ulasan pertama terlebih dahulu!

Mengenal Nanoteknologi

Nanoteknologi untuk solar sel

Sebelum membahas lebih jauh seputar penggunaan nanoteknolog, sebagai ketahui terlebih dahulu tentang definisi dari teknologi ini. Jadi ini adalah pembuatan dan manipulasi bahan yang menggunakan teknologi nanoscopic. Sehingga dengan teknologi ini maka dapat tercipta produk apapun dari bahan apa saja yang ukuran partikelnya adalah minimal 50% yaitu antara 1 dan 100 nanometer.

Itu sekitar 1 per seratus hingga per 10 dari ukuran rata-rata mikroba. Saat ini teknologi ini dapat diterapkan di berbagai sektor atau bidang, termasuk untuk sel surya.

Penggunaan Nanoteknologi di Solar sel Tenaga Surya

Solar sel dengan tenaga sel surya menjadi salah satu energi terbarukan yang sangat diminati saat ini. Hal ini lantaran dinilai lebih ramah lingkungan, meskipun masih ada kekurangannya seperti sangat bergantung dengan sinar matahari, sehingga saat malam hari panel surya tidak dapat mendapatkan energi dari matahari.

Meskipun begitu sampai saat ini energi terbarukan sel surya masih terus dikembangkan. Sejatinya panel surya ini akan mengubah energi matahari menjadi listrik, dengan cara menyerap foton dari sinar matahari, kemudian akan mengubahnya menjadi elektron. Tapi ada juga energi foton tidak diserap oleh panel surya sehingga foton akan hilang fan membuat efesiennya berkurang.

Nah, salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi solar sel tenaga surya adalah dengan Nanoteknologi. Dengan teknologi nano maka efisiennya akan meningkatkan sebab teknologi ini mampu memperbesar luas permukaan dari meterial solar sel.

Dengan semakin besarnya luas permukaannya maka akan semakin banyak sinar matahari yang diserap, sehingga semakin banyak juga elektron untuk dikonversi. nanowire menjadi salah satu cara untuk meningkatkan luas permukaan meterial dari solar sel.

Mengenal Nanowire Untuk Material Solar Sel dengan Tenang Matahari

Nanowire masuk ke teknologi nano, penerapannya dapat digunakan untuk material solar sel. Seperti yang telah diketahui Nanowire adalah material memiliki dimensi sangat kecil, dengan ukuran biasanya adalah sekitar 1 hingga 100 nanometer.

Nanowire ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan material solar sel, itu dikarenakan luas permukaannya yang berarti sehingga sangat memungkinkan foton lebih efesien diserap oleh solar sel.

Bukan karena hal itu saja, pengguna nanowire juga tergolong lebih ramah lingkungan. Tapi memang penggunaan nanoteknolog nanowire masih dalam pengembangan.

Biasanya pembuatan sel surya adalah menggunakan bahan silikon. Namun silikon tidak cukup efesien dan memiliki biaya produksi cukup besar. Sehingga teknologi nano memang sangat diharapkan agar menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan energi terus meningkat tapi tetap bisa menjaga lingkungan sekitar.

Bahan Pembuatan Nanoteknolog Solar Panel

Bahan Pembuatan Nanoteknolog Solar Panel

Agar lebih jelas mengenai material dalam pembuatan nanoteknologi solar panel atau solar sel, maka berikut ini adalah meterialnya.

1. Silikon

Bahan utama untuk membuat solar panel adalah silikon, termasuk yang nanoteknologi. Hal ini lantaran sifatnya yang merupakan semikonduktor sehingga banyak digunakan dalam elektronik.

2. Graphene

Selanjutnya graphene yang termasuk bahan nanoteknologi terbuat dari lapisan atom karbon dan sangat tipis. Dengan sifatnya yang konduktivitas listrik san termal maka dapat digunakan dalam praktek produk pembuatan panel surya nanoteknologi.

3. Quantum Dots

Ini merupakan partikel dengan ukuran nano terbuat dari bahan bersifat semikonduktor. Sifat dari quantum dots adalah optik yang sangat unik. Dari sifatnya tersebutlah quantum dots dapat meningkatkan keefisiensi dari konversi cahaya matahari menjadi listrik pada panel surya nano teknologi.

4. Nanowire

Selanjutnya ada kawat dengan diameter nano atau nanowire terbuat dari bahan semikonduktor seperti silikon, kadmium sulfida, dan germanium. Ini digunakan untuk meningkatkan aliran listrik dalam jumlah yang sangat kecil.

5. Perovskite

Merupakan bahan dengan sifat semikonduktor dan masih sangat baru digunakan dalam penerapan pembuatan nano teknologi surya panel. Selain memiliki tingkat efesien yang baik, perovskite pun memiliki biaya produksi lebih rendah dibandingkan silikon.

6. Rbon Nanotubes

Selanjutnya ada struktur nano teknologi terbuat dari karbon atau yang disebut juga dengan rbon Nanotubes. Dengan sifatnya yaitu konduktivitas listrik dan termal maka tak heran jika rbon Nanotubes digunakan sebagai bahan material panel surya.

7. Titanium Dioxide

Meterial berikutnya adalah titanum Dioxide yang menjadi bahan pengisi dalam sel surya nano teknologi.

8. Indium Tin Oxide

Ini adalah bahan transparan dalam panel surya. Indium Tin Oxide berperan sebagai elektroda sebab memiliki sifat konduktivitas listrik dan transparansi yang baik.

9. Zinc Oxde

Terakhir ada zinc oxide merupakan bahan semikonduktor dengan sifatnya yang dapat meningkatkan efesiensi konversi energi cahaya menjadi listrik.

Pemanfaatan Nanoteknologi di Bidang Lainnya

Seperti dijelaskan sebelumnya jika teknologi nano ini bisa dimanfaatkan di berbagai sektor atau bidang, meskipun masih banyak yang harus dikembangkan dalam penggunaannya agar lebih maksimal. Nah, berikut ini adalah beberapa peran teknologi nano di berbagai bidang.

1. Industri Konveksi

Pemanfaatan nano teknologi selain digunakan untuk efesia panel surya dalam menghasilkan listrik, ternyata teknologi ini juga dapat digunakan dalam industri konveksi atau kain. Ya, pemanfaatannya meliputi agar kain dapat tahan terhadap tumpahan cairan, kotoran, debu, dan bau.

Bahkan tak sekadar itu saja tapi penggunaan nanoteknologi dalam industri ini juga mulai dikembangkan agar kain dapat menghantarkan listrik. Tentunya ini bisa menjadi inovasi baru dalam industri konveksi.

2. Industri Mobil

Industri mobil pun yak laa ketinggalan dalam manfaatkan nano teknologi dalam memproduksi produk kendaraan roda empat. Pengaplikasian teknologi ini dalam industri mobil berkaitan dengan beberapa hal, seperti pelapisan body mobil, aplikasi struktural, dan sebagainya.

Dalam pengaplikasiannya untuk melapisi body mobil, nano teknologi digunakan agar body mobil bisa tahan terhadap goresan, dan membuat warna lebih cerah. Selain itu jika diaplikasikan dalam mesin, teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk pendingin mesin.

Dengan pendingin mesin berbasis nano maka akan memberikan thermal konduktivitas lebih besar membuat transfer panas lebih baik.

3. Bidang Elektronika

Pengaplikasian teknologi nano dalam bidang elektronika berporos pada single electron device. Tujuan dari pengaplikasiannya adalah untuk meningkatkan tenaga, kapasitas, dan kecepatan alat menjadi berkali-kali lipat daru yang ada sekarang ini.

Penutup

Penggunaan nanoteknologi untuk pengaplikasian panel matahari adalah agar Meningkatkan efesiensi dari panel surya sehingga lebih banyak energi listrik yang dihasilkan. Meskipun sampai sekarang ini teknologi nano masih dikembangkan tapi penggunaannya dinilai lebih ramah terhadap lingkungan. Diharapkan penggunaan teknologi nano ini bisa memenuhi kebutuhan energi listrik yang semakin tinggi, tapi tidak mencemari lingkungan sekitar.