7. Pengambilan data tersebut dilakukan 30 menit pada tiap kondisi beban.
8. Monitoring dan pencatatan parameter operasi yang pertama dilaksanakan 5 menit setelah beban dan kondisi unit steady selang waktu 30 menit dilaksanakan pada pencatatan kedua.
9. Setelah selesai pencatatan parameter operasi kedua maka beban dinaikkan ke level berikutnya dengan jarak waktu 10 menit menunggu kondisi unit steady dan lakukan pencatatan kembali untuk beban tersebut.
10. Setiap selesai tahapan pembebanan sesuai dengan partial load selalu koordinasikan oleh pihak P2BAPB.
baca juga >> ILMU DESAIN : DESAIN ALAT PEMANGGANG ENERGI MATAHARI DARI PANEL SURYA
11. Jika sudah selesai melaksanakan pengujian unit pembangkit maka pembebanan unit disesuaikan dengan kebutuhan sistem kelistrikan. Berkoordinasi dengan pihak P2BAPB.
12. Hasil data pengujian performa unit pembangkit diperiksa, direkap, dan disahkan Supervisor dan Supervisor Senior Operasi, dan disampaikan ke Supervisor Senior Pemeliharaan dan ke bagian Engineering Manajemen Efisiensi untuk dievaluasi.
Baca dan Download beragam makalah teknik hanya di KOLEKSITUGASKU
Source :
1. Arismunandar, W. dan. Tsuda, K. 2008. Motor Disel Putaran Tinggi. Cetakan ke 11. PT. Pradnya Paramita. Jakarta-Indonesia
2. Arya Wibawa, I.G.N. 2019. Jurnal Ilmiah Teknik Desain Mekanika. Pengaruh Perawatan Charge Air Cooler Terhadap Performa Mesin PLTDG 200 MW Di PT. Indonesia Power UP Bali. Vol. 8 No. 1, (474-479).