Plafon Kredit: Pengertian, Faktor Penentu, dan Tipsnya

Diposting pada

Fasilitas kredit dalam pembiayan sebuah rumah oleh bank atau KPR selalu dikaitkan dengan satu istilah, yaitu plafon kredit. Dalam hal ini, plafon kredit adalah hal penting yang wajib Anda perhatikan sebelum memutuskan untuk membeli rumah menggunakan kredit pembiayaan bank.

Kredit Pemilikan Rumah atau yang biasa dikenal dengan KPR merupakan batasan berupa nominal tertentu yang dapat Anda pinjam dari bank. Istilah ini tentunya sudah tidak asing lagi bagi beberapa orang yang memang sudah memiliki pengalaman dalam mengajukan pembiayaan KPR ini.

Namun bagi Anda yang masih belum cukup mengetahui informasi dan masih mencari tahu mengenai plafon kredit ini dapat menyimak artikel berikut. Termasuk pengertian plafon kredit, persyaratan, maupun cara untuk mendapatkannya sesuai dengan aturan masing-masing bank.

Apakah Plafon Kredit adalah Sesuatu yang Penting?

Apakah Plafon Kredit adalah Sesuatu yang Penting

Pertanyaan ini merupakan salah satu yang paling banyak dicari bagi para calon nasabah yang ingin mengajukan KPR. Sebelum mengajukan KPR, tentu saja terdapat beberapa persyaratan yang harus dipahami termasuk besaran nominal yang dapat Anda pinjam.

Nominal tersebut yang nantinya dihitung sebagai plafon kredit. Terlebih jika rencana pembiayaan rumah yang Anda inginkan nominalnya cukup besar. Anda wajib mengetahui berapa besar plafon kredit yang nantinya digunakan sebagai tolak ukur Anda layak menerima kredit beserta besarannya.

Hal yang perlu diketahui jika besaran dari plafon kredit adalah sejumlah harga rumah yang telah dikurangi uang muka sebelumnya yang telah dibayarkan ke bank. Oleh karena hal ini, besarnya jumlah uang muka akan sangat memengaruhi besaran plafon kredit yang Anda lakukan.

Singkatnya, plafon kredit merupakan sesuatu yang sangat penting untuk diketahui sebelum Anda memutuskan untuk mengajukan pembiayaan rumah secara kredit melalui bank. Perlu diingat juga, jika setiap bank akan memiliki aturan dan persyaratan yang berbeda-beda dengan plafon KPR ini.

Faktor Penentu Plafon KPR

Faktor Penentu Plafon KPR

Setiap bank yang akan memberikan besaran nominal plafon kredit tentunya akan mengamati dan menyesuaikan beberapa faktor sebelum menyetujui pembiayaan yang Anda ajukan. Seperti faktor-faktor berikut ini yang dapat memengaruhi nominal kredit yang akan didapatkan.

1. Faktor Utama Plafon Kredit adalah Penghasilan

Penghasilan merupakan hal yang penting menjadi penilaian kelayakan Anda mendapatkan pengajuan KPR. Bank akan terlebih dahulu menanyakan penghasilan yang Anda dapatkan setiap bulannya. Sehingga pihak bank akan dapat menilai kelayakan Anda untuk mendapatkan besaran plafon yang diajukan.

Semua bank akan memiliki standar serta penilaian tersendiri dalam menentukan kelayakan Anda didasarkan atas penghasilan ini. Namun kebanyakn bank akan mensyaratkan penghasilan minimal sebesar UMK yang akan dibuktikan melalui slip gaji Anda.

2. Kepemilikan NPWP

Faktor berikutnya yang menjadi dasar pertimbangan bank dalam menyetujui pengajuan plafon kredit adalah kepemilikan NPWP atau Nomor Pokok Wajib Pajak ini. Banyak orang yang masih mengabaikan kepemilikan NPWP ini.

Padahal NPWP memiliki banyak peran penting termasuk dengan kemudahan pengajuan kredit oleh bank. Selain itu, NPWP juga dapat menjadi bukti jejak pembayaran pajak, sehingga hal ini akan menjadi patokan bank dalam memenuhi pengajuan kredit KPR Anda.

3. Rekening Bank yang Mengajukan

Rekening bank Anda selaku pihak yang mengajukan harus benar-benar bersih. Dalam hal ini tidak merupakan rekening daftar blacklist atau rekening yang datanya tidak sama dengan lembar pengajuan yang nantinya akan Anda isi.

Pada saat mengisi form atau lembar pengajuan, teliti lagi jika data yang Anda isikan sudah sesuai dan sama dengan yang terdapat dalam buku rekening tabungan. Sehingga akan terjadi sinkronisasi data yang sama dan akan memudahkan pihak bank dalam menyetujui plafon kredit yang Anda ajukan.

4. Skor Kredit Tertentu

Faktor tambahan lainnya yang membuat bank akan menyetujui pengajuan pinjaman Anda adalah skor kredit pada kartu kredit yang Anda miliki. Dalam kartu kredit tentunya akan tercantum riwayat kredit beserta cicilan yang dimiliki.

Jika pada riwayat kartu kredit yang Anda miliki tidak terdapat masalah atau keterlambatan membayar cicilan maka pihak bank juga akan mempercayai Anda dengan memberikan plafon KPR yang akan diberikan untuk pembiayaan rumah Anda nantinya.

Tips Memilih Plafon KPR

Tips Memilih Plafon KPR

Telah diuraikan sebelumnya, jika plafon kredit adalah besaran pinjaman pembiayaan rumah yang dipengaruhi oleh penghasilan dan faktor lainnya. Maka dari itu, selain mengetahui faktor penentu plafon KPR oleh bank Anda juga harus mengetahui tips memilih dan menentukan plafon kredit ini.

1. Mengetahui Kemampuan

Mengajukan kredit apa pun tentunya terdapat beberapa konsekuensinya. Sehingga sebelum memutuskan untuk mengajukan pembiayaan KPR, terlebih dahulu Anda harus mengetahui kemampuan Anda dalam mempertanggung jawabkan kewajiban yang nantinya akan dijalani.

Jumlah cicilan dan batas waktu adalah hal yang harus dipatuhi setelah menerima persetujuan KPR dari pihak bank. Jika Anda memiliki penghasilan tetap yang cukup besar maka Anda tidak perlu khawatir lagi tentang pembayaran KPR. Anda hanya perlu membayarnya tepat waktu dan tidak terlambat.

2. Menetapkan Besaran DP yang Harus Dibayar

Besaran nominal plafon KPR yang akan Anda dapat setelah mengajukan adalah tergantung pada DP atau pembayaran di muka yang sebelumnya telah dibayarkan. Jika DP yang dibayarkan lumayan besar, maka nilai plafon juga akan menyesuaikan dengan sisa nominal yang belum terbayar.

Nominal yang belum terbayar atau nominal selain DP ini nantinya akan menjadi cicilan yang harus dibayarkan sesuai dengan periode waktunya. Maka dari itu, Anda juga harus menyesuaikan besaran DP sesuai dengan batas kemampuan diri sendiri.

3. Pertimbangan Lama Tenor Pinjaman

Tenor pembayaran harus menjadi bahan pertimbangan Anda. Lama durasi atau pembayaran cicilan yang tepat akan membuat Anda tidak kesulitan dalam melakukan kewajiban dalam membayar cicilannya. Selain itu, tenor juga mempengaruhi jumlah cicilan yang harus dibayarkan.

Jika tenor lebih singkat, maka nominal yang harus dibayarkan pada setiap cicilannya adalah cukup besar. Namun hal ini akan memberikan manfaat atau keuntungan yang lain, seperti pengurangan secara signifikan pada total bunga selama tenor KPR serta suku bunga yang didapatkan akan lebih baik.

4. Mengajukan ke Beberapa Bank Sekaligus

Sebelum mengajukan plafon KPR, alangkah lebih baiknya jika Anda sudah mencari tahu mengenai informasi bank yang dapat menerima pengajuan KPR yang Anda inginkan. Jika sudah mengetahui persyaratan serta informasi yang cukup, Anda dapat segera memilih.

Selain itu, jangan pernah ragu untuk mengajukan plafon KPR ke beberapa bank sekaligus. Hal ini dimaksudkan agar Anda dapat membandingkan dan menilai sendiri suku bunga termurah beserta ketersediaan bank dalam menyetujui pengajuan plafon KPR Anda nantinya.

Mendapatkan rumah impian memang harus dilakukan dengan beberapa usaha, termasuk dengan mengajukan plafon kredit atau KPR. Namun sebelum mengajukan KPR, Anda juga harus memahami dengan jelas apa saja hal yang berkaitan dengan sistem KPR.

Setelah mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan plafon kredit di atas, Anda dapat lebih siap lagi dalam persiapan sebelum mengajukan KPR. Secara ringkas, plafon kredit adalah sesuatu yang penting karena merupakan besaran nominal dari pihak bank setelah menyetujui pengajuan kredit KPR yang dilakukan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *