ILMUTEKNIK.ID – Sistem pendingin biasanya digunakan untuk menyejukkan suhu udara di ruangan dan sebagai pengawet makanan. Prinsip kerja sistem pendingin ini dapat kita lihat pada AC dan kulkas yang ada di rumah kita.
Berikut ini akan kami jelaskan mengenai prinsip kerja sistem pendingin.
Aporator yang terkadang disebut dengan cooling unit, chilling unit, atau freezing unit, biasanya diletakkan didalam ruang makanan bagian atas (food compartement) dan dapat pula diperluas sampai menutupi seluruh bagian atas lemari (cabinet) bahkan ada juga yang mempunyai pintu tersendiri. Evaporator menyerap panas dari dalam ruangan lebih cepat daripada panas yang masuk melalui dinding, dari makanan, dan dari sumber yang lain.
Karena panas selalu mengalir dari benda yang lebih hangat ke yang lebih dingin, panas dari makanan dan cairan daiam lemari akan mengalir ke evaporator. Jadi, pada sistem pendingin ini evaporator berfungsi untuk menurunkan suhu makanan dan cairan yang disimpan.
Baca Juga >> KOMPONEN-KOMPONEN DASAR SISTEM PENDINGIN
Evaporator dipertahankan pada suhu yang lebih dingin dari ruangan yang didinginkan sehingga dapat menyerap panas. Hal ini menyebabkan turunnya udara dingin yang lebih dan memaksa udara panas untuk menjadi naik. Aksi ini menimbulkan gerakan udara. Karena itu panas dibawa ke oleh sirkulasi udara alami, dengan cara konveksi. Sirkulasi sistem pendingin ini dapat pula diperkuat dengan kipas.
Unit condensing tersusun dari sebuah kompresor, sebuah motor listrik untuk kompresor, kondensor landasan untuk rnenyangga komponen itu, dan Pada unit konveksi dipaksakan terdapat kipas kondensor yang digerakkan oleh motor terpisah. Dalam suatu sistem kedap udara (hermetically sealed system) motor dihubungkan dengan kompressor dan keduanya ditutup dalam sebuah sungkup baja (steel dome) dengan pengisian minyak yang tetap.
Dua buah tabung disambung pada evaporator dan biasanya masuk dalam ruangan lemari melewati sebuah lubang yang terletak pada dinding belakang. Sebuah tabung sebagai saluran pengisap (suction line) mengalirkan uap zat pendingin dari evaporator ke kompresor. Pipa yang lain adalah saluran cairan yang mengalirkan cairan zat pendingin dari kondensor ke epavorator. Gas dingin yang dihisap mendinginkan cairan zat pendingin yang panas sebelum evaporator, sehingga menaikkan efisiensi sistem pendingin.
Ujung pipa kapiler yang dihubungkan pada muara saluran keluar kondensor bertekanan tinggi. Jika diperhatikan kembali saluran itu ke arah kołnpresor, akan terlihat bahwa tekanan tinggi itu pada kondensor, saluran pembuangan kompresor, dan semua jalan ke arah kutub pembuangan dari pompa kompresor sampai pipa kapiler disebut high side karena berada di bawah tekanan tinggi,
Bagian dalam evaporator bertekanan rendah sebab uap diisap keluar oleh pompa. Tekanan rendah ini juga terdapat pada saluran pengisap (suction line) dalam sungkup kondensor (condensor dome) dan sampai pada kutub pemasukan pompa kompresor. Bagian dari sistem pendingin yang berada antara muara pipa kapiler dengan katup pemasukan pompa, dalam suatu jalur yang melalui evaporator disebut Iow side karena berada di bawah tekanan rendah.
Pada sisi tekanan tinggi disebut head pressure dan pada sisi tekanan rendah disebut suction pressure atau back pressure. Didapatkan cairan dan gas dalam tekanan rendah demikian juga dalam bagian tekanan tinggi. Jadi, tidak benar jika dikatakan salah satu Sisi hanya berisi gas atau cairan saja. Namun yang membedakan kedua bagian itu, bukan masalah gas atau cairannya, tetapi tekanannya. Pipa kapiler mempunyai tekanan tinggi pada satu ujung dan tekanan rendah pada ujung yang lain pada waktu kompresor bekerja. Perbedaan tekanan dan diameter dalann pipa menentukan kecepatan aliran cairan pendingin dari tekanan tinggi dan tekanan rendah.
Tabung kapiler juga melayani ”pengosongan beban” pada saat bagian tekanan tinggi dan saat kompresor tidak bekerja. sehingga menjadikan tekanan antara bagian tekanan tinggi dan tekanan rendah seimbang. Hal ini memudahkan startnya motor kompresor sebab kedua bagian mengisap dan membuang dengan tekanan sama, sehingga lebih kecil kopel gerak (star kopel) yang diperlukan. Motor kompresor tipe split phasa lebih mudah pemakaiannya daripada menggunakan tipe kapasitor yang lebih rumit dan mempunyai karakteristik kopel awal gerak yang lebih tinggi. Oleh karena itu, para teknisi harus memiliki pengetahuan yang mendetail mengenai komponen-komponen sistem pendingin khususnya pada lemari pendingin.
Baca Juga >> KOMPONEN-KOMPONEN DASAR SISTEM PENDINGIN
Terima kasih, sekarang ilmu teknik anda sudah bertambah mengenai prinsip kerja sistem pendingin.