Istilah inverter mungkin sudah tidak asing lagi Anda dengar. Namun, sebagian orang masih belum mengetahui fungsi dan cara kerjanya. Rangkaian inverter DC ke AC elektrolit menjadi komponen paling kompleks yang berperan penting dalam sistem tenaga listrik independen.
Inverter merupakan perangkat elektronik yang dipakai untuk mengubah tegangan DC menjadi tegangan AC. Output-nya bisa berupa tegangan AC dalam bentuk gelombang kotak, gelombang sinus, serta sinus modifikasi.
Sumber tegangan input inverter bisa memakai tenaga surya, baterai, ataupun sumber tegangan DC lainnya. Inverter dalam proses konversi dari tegangan DC ke tegangan AC memerlukan suatu penaik tegangan yaitu step up transformer.
Apa Itu Rangkaian Inverter DC ke AC Elektrolit?
Inverter adalah suatu rangkaian elektronik daya yang mempunyai fungsi untuk mengubah tegangan DC (searah) menjadi tegangan AC (bolak-balik). Oleh sebab itulah rangkaian daya ini diberi nama inverter karena mirip dengan fungsinya.
Apabila dilihat dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa inverter merupakan kebalikan dari converter atau biasa dikenal dengan sebutan adaptor. Saat ini terdapat beragam jenis inverter dilihat dari kegunaannya.
Terdapat inverter push-pull yang hanya dapat menghasilkan tegangan AC. Terdapat pula inverter yang dapat menghasilkan tegangan sinus murni tanpa melewati harmonisasi.
Fungsi rangkaian elektronik satu ini yaitu untuk mengubah arus searah (arus DC) menjadi arus listrik dengan tegangan bolak-balik (arus AC). Fungsi lainnya yaitu untuk mengatur dan menstabilkan tegangan pada output listrik yang dihasilkannya.
Fungsi Rangkaian Inverter DC ke AC Elektrolit
Fungsi utama dari inverter yaitu mengubah aliran listrik DC menjadi aliran AC. Konversi dari DC ke AC ini dilakukan dengan memakai perangkat switcing dan transformator.
Inverter biasanya dipakai pada beragam peralatan industri, contohnya mesin cetak, pompa, kipas angin, mesin konstruksi, peralatan pengolahan makanan, dan ban berjalan. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa fungsi dari inverter yang perlu Anda ketahui.
1. Mengubah Tegangan DC Menjadi Tegangan AC
Inverter merupakan pengubah tegangan DC menjadi AC, sehingga biasa dikenal dengan rangkaian inverter DC to AC. Proses ini dilakukan dengan cara mengubah kecepatan pada motor AC. Hal ini dilakukan melalui perubahan frekuensi keluarannya.
2. Kontrol Variabel
Fungsinya sebagai kontrol variabel dapat dilihat dari bidang otomatisasi industri yang secara umum dipasang di dalam proses linear, sehingga parameternya bisa berubah-ubah. Arti linear yaitu bentuknya menyerupai grafik sinus yang membutuhkan putaran.
Jenis-Jenis Rangkaian Inverter DC ke AC
Rangkaian inverter arus tegangan DC ke AC mempunyai beberapa kategori. Masing-masing kategori ini dibedakan menurut jenis gelombang yang dihasilkan dan juga jenis yang umum ditemukan di pasaran.
1. Inverter Menurut Jenis Gelombang yang Dihasilkan
Jika dilihat dari jenis gelombang yang dihasilkan, maka inverter dibagi menjadi 3, yaitu square sine wave, pure sine wave, dan modified sine wave. Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada bagian berikut.
a. Square Sine Wave Inverter
Sesuai dengan namanya, jenis inverter ini memiliki gelombang sinyal berbentuk kotak. Sinyal berbentuk kotak ini tidak cocok dipakai untuk beban coil dan tidak cocok untuk beberapa jenis trafo tertentu. Inverter ini juga bisa disebut dengan push-pull inverter.
b. Modified Sine Wave Inverter
Jenis inverter ini memiliki gelombang hasil modifikasi dari square sine wave atau gelombang kotak. Berbeda dengan jenis inverter sebelumnya, jenis ini dapat digunakan untuk beban coil, tapi kekurangannya yaitu hasilnya jadi tidak maksimal.
Selai itu, jenis gelombang ini juga cenderung dapat menyebabkan pemborosan daya untuk skala yang lebih tinggi. Jenis rangkaian yang memiliki karakteristik felombang modifikasi juga tidak diperkenankan untuk dipakai pada alat elektronik yang sensitif, seperti peralatan audio.
c. Pure Sine Wave Inverter
Jenis inverter selanjutnya jika dilihat dari karakteristik gelombang yang dihasilkan yaitu pure sine wave inverter. Ini merupakan jenis dengan output terbaik dibanding jenis lainnya.
Banyak peralatan elektronik yang ada di pasaran dirancang supaya dapat bekerja optimal dengan sumber daya AC dalam bentuk pure sine wave. Jenis inverter ini bekerja maksimal di semua perangkat elektronik karena gelombang yang dihasilkan murni selayaknya gelombang yang dihasilkan PLN.
Kelebihan inverter jenis ini yaitu efisiensi daya yang cukup tinggi karena konsumsi dayanya sedikit. Selain itu juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan daya pribadi. Tapi, dari beberapa kelebihan yang ditawarkan tersebut, terdapat kelemahan, salah satunya yaitu harga relatif lebih mahal.
2. Inverter Menurut Jenis Paling Umum di Pasaran
Jika dilihat dari jenis yang umum ditemukan di pasaran, rangkaian inverter DC ke AC elektrolit ini contohnya seperti solar inverter, variable speed drive, interruptible power supply, dan portable inverter. Berikut pembahasan lengkapnya.
a. Interruptible Power Supply
Jenis inverter satu ini merupakan gabungan dari inverter dengan rectifier dan stabilizer yang mana fungsinya untuk mengubah arus listrik searah (arus DC) menjadi arus listrik bolak-balik (arus AC). Sedangkan rectifier memiliki fungsi kebalikannya.
Dengan begitu, peran rectifier yaitu mengisi tegangan ke dalam baterai. Sebaliknya, inverter yang memiliki peran untuk mengembalikan ke arus PLN. Kemudian, stabilizer yang berperan untuk menstabilkan tegangan dalam rectifier lalu membuat baterai dapat terisi pada tegangan optimal.
b. Portable/Car Inverter
Rangkaian inverter DC ke AC lainnya yang umum ditemukan di pasaran yaitu portable inverter. Ketika Anda suak mengisi baterai laptop atau ponsel di mobil, maka yang dipakai yaitu tegangan arus AC yang terdapat di dalamnya.
Meskipun jenis ini cukup banyak digunakan, tapi ada beberapa kekurangan yang dimiliki. Inverter ini mempunyai daya yang kecil, yaitu tidak lebih dari 200 Watt, karena sumber dayanya diambil dari aki mobil.
Untuk itu, saat dipakai secara bersamaan dengan daya yang digunakan untuk menjalankan mobil, resikonya yaitu menjadikan aki cepat rusak karena harus dibagi arus listriknya.
c. Solar Inverter
Inverter jenis ini biasa dipakai untuk mengubah arus listrik yang memiliki tegangan DC dari solar cell atau dari aki untuk dijadikan arus listrik bertegangan AC. Saat ini, jenis solar inverter juga sudah dilengkapi dengan baterai charger supaya dapat dipakai sekaligus untuk mengisi daya baterai.
d. Variable Speed Drive (VSD)
Jenis ini merupakan gabungan dari inverter dengan rectifier sebagaimana pada interruptible power supply. Yang membedakan yaitu pada VSD tidak dilengkapi dengan baterai yang sebagaimana terdapat pada jenis inverter interruptible power supply.
Konversi yang dilakukan untuk jenis inverter ini yaitu untuk kebutuhan digitzing. Frekuensi tegangan DC untuk jenis inverter ini nantinya dapat disesuaikan, lalu dikonversi lagi menjadi arus listrik tegangan AC.
Fungsi ini umumnya dapat dijumpai di beberapa perangkat elektronik berjenis induksi, contohnya pada motor listrik.
Rangkaian inverter DC ke AC elektrolit merupakan salah satu komponen elektronik yang memiliki manfaat besar, sehingga peralatan elektronik bisa digunakan maksimal. Dengan begitu, beragam keperluan juga akan dengan mudah terpenuhi meskipun hanya dengan memakai perangkat elektronik.