Di bidang elektronik dan teknik, salah satu komponen bernama rheostat memiliki peran cukup penting dalam mengatur aliran listrik serta pengendali daya. Mungkin sebagian orang pernah mendengar nama komponen satu ini, tapi masih belum paham bagaimana cara kerjanya.
Oleh sebab itu, artikel ini akan mencoba mengulas lebih dalam mengenai komponen krusial satu ini beserta jenis dan cara kerjanya dalam dunia elektronika. Pemahaman ini penting untuk membantu Anda mengetahui sistem kontrol arus listrik secara lebih kompleks. Yuk simak pembahasan berikut!
Pengertian Rheostat
Rheostat adalah sebuah jenis resistor variabel. Saat ditempatkan dalam rangkaian listrik, komponen ini bisa dipakai untuk mengatur serta mengontrol jumlah aliran arus yang melewati sekitarnya.
Komponen ini menjalankannya dengan memvariasikan resistansi dalam rangkaian, tanpa menunggu pasokan listrik. Komponen ini menjadi salah satu jenis resistor variabel elektromekanis yang paling umum.
Hal ini memungkinkan pengguna untuk memvariasikan nilai resistansi ohmiknya dengan cara manual ketika diperlukan. Jenis resistor variabel lainnya yaitu potensiometer. Meskipun kedua komponen ini cukup mirip dalam fungsi dan bentuk, namun keduanya bekerja dengan cara berbeda.
Perbedaan utamanya yaitu potensiometer bekerja sebagai pembagi potensial atau biasa disebut dengan pembagi tegangan. Dalam praktiknya, potensiometer berperan sebagai dua resistor yang dihubungkan secara seri, membagi tegangan, serta menciptakan nilai tegangan baru.
Potensiometer merupakan komponen tiga terminal, yang mana kedua terminal ada di bagian kedua ujungnya, sedangkan terminal lain terhubung ke wiper yang mana fungsinya mengatur resistansi dengan cara menggerakkan sepanjang jalur kawat melingkar.
Sedangkan rheostat merupakan resistor variabel dua terminal yang biasanya mengatur arus, bukan tegangan dan sering dipakai untuk mengendalikan arus yang lebih tinggi.
Fungsi Rheostat
Kegunaan dari rheostat yaitu untuk mengendalikan dan mengubah aliran arus listrik dalam suatu rangkaian atau sirkuit. Komponen ini juga bisa dipakai untuk mengontrol intensitas cahaya, mengontrol kecepatan motor, mengontrol kipas angin listrik, dan lainnya.
Pada dasarnya, fungsinya dijadikan sebagai acuan untuk membuat suatu rangkaian yang mana rangkaian tersebut belum ditentukan besarnya hambatan terhadap arus listrik yang mengalir. Dengan begitu bisa menghasilkan rangkaian yang sempurna.
Langkah selanjutnya yaitu mengganti hambatan dengan resistor yang nilainya sudah ditentukan. Selain itu, dungsinya juga sebagai alat kontrol daya, yang dipakai untuk mengendalikan intensitas cahaya, kecepatan motor, oven, dan pemanas.
Namun, sekarang tidak lagi dipakai untuk fungsi tersebut, karena memiliki efisiensi rendah. Untuk itu digantikan dengan switching electronic pada aplikasi power control. Karena digunakan sebagai resistensi variabel, maka alat ini sering dipakai dalam penyetelan serta kalibrasi pada sirkuit.
Jenis Rheostat
Ada beberapa jenis rheostat yang perlu Anda ketahui, meskipun semua pada dasarnya melakukan hal yang sama. Na,un tata letak serta pemakaian idealnya berbeda. Adapun beberapa jenis diantaranya sebagai berikut.
1. Rheostat Linier
Jenis ini merupakan resistor variabel dua terminal yang mana wiper atau kontak geser dipasang di kumparan kawat yang mengalir dalam garis lurus di sepanjang silinder isolasi. Operasi mekanisnya mengambil bentuk penggeser dua arah. Banyak yang menyebutnya dengan reostat geser.
Memindahkan wiper ke satu arah bisa memperpanjang perjalanan listrik melewati resistor, dengan memaksanya untuk melalui lebih banyak kumparan kawat. Hal ini karena posisi wiper yang bisa mengurangi aliran arus.
Memindahkannya ke arah berlawanan bisa memperpendek jalur, meningkatkan arus, dan menurunkan resistansi. Jenis komponen ini sering dipakai di laboratorium, terutama untuk menjalankan arus berbeda di seluruh rangkaian serta memeriksa stabilitas.
2. Rheostat Putar
Jenis ini cara kerjanya mirip dengan jenis linierm namun kumparan kawat resistif disusun berbentuk U atau tapal kuda, dan penghapus kontak dikontrol lewat tombol atau knop putar. Pada dasarnya prinsip pengoperasiannya hampir sama.
Pada komponen jenis ini, memutar tombol putar ke salah satu tarikan bisa menarik wiper maju mundur pada sekitar kumparan kawat yang bersentuhan langsung dengannya. Hal ini bisa memperpendek atau memperpanjang kabel resistif yang ada di antara terminal tetap dan terminal geser.
Arus dipengaruhi dalam hubungan terbalik dengan panjang kawat yang terbuka. Jalur yang lebih pendek akan memberikan resistansi lebih rendah sehingga arus yang melewatinya lebih tinggi.
Sedangkan jalur yang lebih panjang akan memberikan resistansi lebih tinggi, sehingga arus yang melewatinya lebih rendah.
3. Rheostat Ohmit
Jenis ini lebih disukai karena memiliki desain lilitan kawat yang kuat, desain memiliki banyak poros, serta teknologi lengan yang bisa disesuaikan.
Jenis ini banyak dipakai pada motor berdaya tinggi serta aplikasi kontrol arus, terutama yang membutuhkan kontrol sirkuit. Jenis komponen ini menjadi pilihan serbaguna untuk kontrol sirkuit dalam situasi di mana arus aktif mengalir selama penyesuaian.
4. Rheostat Plug-In
Jenis ini merupakan sakelar rheostat eksternal yang bisa dipasang ke peralatan atau sirkuit tertentu. Tujuannya untuk memberikan peringkat beragam pengaturan daya yang bisa disesuaikan saat fungsi ini tidak terpasang pada sirkuit intinya.
Contoh umumnya seperti kipas angin, lampu, dan blower. Jenis ini sering kali dijual sebagai peredup plug-in meskipun difungsikan selain mengatur sumber cahaya.
Cara Kerja Rheostat
Apabila ingin mengubah jumlah arus yang melewati suatu rangkaian, maka ada dua pilihan. Anda bisa mengubah resistensi dalam rangkaian atau tegangan yang diberikan padanya. Perlu dipahami bahwa rheostat tidak bisa mengubah tegangan secara langsung.
Tegangan yang diberikan tetap konstan dalam komponen dan rangkaian, tidak seperti pada potensiometer. Sebaliknya, komponen ini mengatur arus dan tegangan dengan cara menurunkan atau meningkatkan resistansi.
Cara tepat melakukannya tergantung dari jenis resistor yang dipakai. Komponen yang berbeda mempunyai nilai daya serta resistansi maksimum yang berbeda-beda, yang mana masing-masing dinyatakan dalam Ohm dan Watt.
Contohnya sebuah resistor linear yang mengubah resistansi dengan cara menyeret wiper geser yang bersentuhan dengan kumparan kawat lurus. Untuk pengendalian resistensinya memakai rheostat putar dengan memutar knop atau dial untuk menyapu wiper pada sekitar kawat kumparan berbentuk U.
Mengenai cara kerja dari komponen ini, perlu memperhatikan peran koneksi dan terminal pada resistor:
- Potensiometer memakai tiga terminal, yang mana satunya berada di setiap ujung tetap dan sambungan lainnya di wiper.
- Komponen ini hanya memakai dua terminal akitf, salah satunya ada di ujung tetap, sedangkan terminal lainnya dihubungkan ke wiper.
- Dengan begitu, potensiometer bisa berfungsi sebagai komponen satu ini dengan cara melepaskan salah satu terminal tetap.
Karena komponen ini dihubungkan melalui satu terminal tetap serta satu wiper, panjang aktif anntara kedua sambungan ini bisa diubah saat wiper digerakkan sepanjang kumparan kawat. Oleh sebab itu, jalur yang diambil oleh listrik yang menjembatani sambungan ini menendek atau memanjang.
Sederhananya, penyesuaian panjang mekanis inilah yang menciptakan resistansi variabel dalam rangkaian dan memungkinkan untuk mengontrol atau mengubah aliran arus.
Dengan beragam fungsi dan jenisnya, rheostat menjadi salah satu elemen penting di bidang elektronik yang biasa dimanfaatkan untuk mengatur arus, daya, dan intensitas cahaya dalam berbagai penerapannya.