Anda pasti sadar betul bahwa listrik menjadi salah satu kebutuhan utama yang diperlukan oleh orang-orang. Keberadaan arus listrik harus dilengkapi dengan teknologi keamanan yang mumpuni, salah satunya adalah komponen sekring.
Dengan menggunakan komponen tersebut, maka aliran listrik yang digunakan dalam rumah ataupun gedung-gedung besar akan tetap aman dan berjalan lancar. Dengan demikian, ketika sewaktu-waktu terjadi kesalahan dalam arus listrik, maka sekring akan menyelesaikan permasalahan tersebut secara otomatis.
Definisi Sekring
Sekring atau disebut juga dengan nama lain fuse merupakan komponen yang digunakan sebagai sistem keamanan pada rangkaian elektronika atau listrik. Bentuk fuse sendiri adalah kawat pendek yang tipis meleleh dan putus saat dialiri listrik berlebih pada perangkat elektronik.
Nah, ketika fuse terputus maka arus listrik tidak akan mengalir ke sirkuit elektronik secara otomatis. Hal tersebut adalah salah satu bentuk keamanan yang dijamin oleh adanya komponen fuse di rumah maupun di gedung-gedung besar, sehingga keberadaannya adalah hal penting.
Guna menghindari adanya kerusakan pada komponen-komponen yang terdapat pada rangkaian elektronika, terdapat proses backup yang akan mengatasinya. Fungsi hal tersebut tentu saja untuk melindungi elektronik dengan arus pendek atau berlebihan.
Fuse atau sekring juga disebut sebagai proteksi listrik yang mana difungsikan untuk melindungi apabila terjadi kesalahan pada arus listrik. Sedangkan bentuk dari fuse atau backup yang paling banyak dijumpai adalah berbentuk tabung dan pisau.
Backup yang berbentuk seperti tabung dapat Anda jumpai pada alat-alat listrik, sedangkan yang berbentuk seperti pisau (blade: seringkali ditemui di bidang otomatis alias mobil. Sekring memiliki nilai masing-masing dan hal tersebut akan dilampirkan pada lap atau cetak di terminal sekring.
Nilai sekring adalah sebagai berikut:
- Amp arus (A)
- Pasangan Milian (mA)
- Tefangan dalam volt (V)
- Milivolt (mV) dilambangakn dengan huruf F apabila berada di dalam rangkaian elektronik atau listrik.
Jenis-Jenis Sekring
Sekring Pisau atau Baji
Sekring pisau atau baji begitulah orang-orang menyebutnya, merupakan salah satu sekring atau fuse yang paling umum digunakan di kehidupan sehari-hari. Sekring ini berbentuk datar dan terbuat dari bahan dasar seperti logam, sehingga cukup kokoh.
Fuse pisau dapat dikatakan lebih kompak dan juga memiliki rumah tanpa warna alias transparan. Jenis satu ini memiliki warna yang khas dengan tujuan agar lebih mudah dikenali oleh para penggunanya.
Tidak hanya itu saja, sekring jenis ini memiliki keunggulan yang tidak bisa disamaratakan dengan jenis lainnya, yakni sebagai berikut ini:
- Tidak mudah pecah bahkan masuk kategori sulit dipecahkan dan tahan akan benturan (pembakaran)
- Resistansi tinggi terhadap arus intermiten
Kartrid Sekring / Kaca
Katrid atau sekring kaca merupakan jenis sekring yang berada di ujung logam penutup tabung kaca, kemudian diberi nomor sebagai penanda kapasitas sekring. Jenis ini juga diidentifikasi menurut kapasitasnya masing-masing, sehingga akan berbeda-beda per kapasitas.
Fungsi Sekring
Seperti yang dikatakan sebelumnya, sekring alias fuse merupakan komponen dalam kelistrikan yang dirancang khusus untuk menghindari serta melindungi kerusakan akibat arus listrik berlebih. Namun jika dijelaskan secara rinci, maka fungsi komponen ini dapat Anda lihat pada pembahasan berikut:
1. Melindungi Peralatan Elektronik
Fungsi utama dari komponen satu ini adalah untuk melindungi seluruh peralatan elektronik dan perangkat lainnya, tentu saja dari kerusakan yang diakibatkan dari arus listrik berlebih. Jika arus listrik melebihi kapasitas atau batas aman yang ditentukan, maka secara otomatis sekring akan terputus.
Terputusnya kabel sekring biasanya dikarenakan melelehnya kawat yang ada di dalamnya, sehingga aliran listrik juga akan terputus saat itu juga. Dengan begitu, sekring akan mencegah kerusakan pada peralatan yang terhubung langsung ke dalam sirkuit tersebut.
Tentu saja hal tersebut membuat kehadirannya sangat penting, karena mampu mencegah terjadinya kerusakan besar seperti kebakaran maupun kerusakan pada peralatan elektronik yang mahal.
2. Melindungi Kabel Listrik dan Sirkuit
Tidak hanya melindungi peralatan elektronik saja, kehadiran sekring juga memiliki fungsi untuk melindungi kabel listrik dan sirkuit dari arus berlebih. Nah, ketika arus sudah melebihi kapasitas atau batas amannya yang dapat ditangani oleh kabel atau sirkuit tertentu, sekring akan terputus.
Hal tersebut terjadi guna mencegah terjadinya pemanasan yang bersifat berlebihan serta potensi kebakaran yang disebabkan oleh beban berlebih pada kabel maupun komponen sirkuit. Dengan begitu, maka kehadiran sekring sangat membantu dalam menjaga keselamatan serta integritas seluruh sistem listrik.
Prinsip Operasi Sekring
Tindakan perlindungan yang paling umum dalam sistem kelistrikan adalah istilah panjang untuk menyebut komponen sekring. Nah, sebuah sekring atau link fleksibel akan terpasang ke sirkuit, sehingga ketika arus melebihi beban secara otomatis sekring akan meledak atau terputus.
Prinsip kerjanya adalah dengan melelehkan sekring atau elemen di dalamnya yakni kawar dan membuka sirkuit untuk mencegah terjadinya kerusakan pada komponen lain karena adanya arus berlebih.
Anda perlu mengetahui bahwa ukuran elemen pada logam yang ada di sekring memiliki nilai masing-masing dan tentu saja berbeda-beda. Maka dari itu, ingatlah bahwa kelebihan arus menyebabkan kelebihan panas kemudian panas akan merusak sirkuit.
Faktor Kerusakan Sekring
Terdapat hal-hal yang menjadi faktor kerusakan pada sekring, sehingga kalau bisa sangat dihindari sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti sekring terputus. Lantas, apa saja faktor-faktornya? Silahkan cek di bawah ini:
- Kelebihan muatan
- Arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian ternyata lebih besar dibandingkan dengan kapasitas maksimum sekring
- Hubungan arus pendek
- Hubungan arus pendek mengalir menuju sekring namun melebihi kapasitas cadangan yang ada
- Ukur fuse menggunakan multimeter digital
Catatan: fuse memiliki kemasan berbentuk kaca atau plastik transparan, sehingga Anda dapat melihat keterangan di sana apakah kabel halus dengan sekring dalam keadaan terputus.
Cara Mengukur Sekring
Mengukur sekring atau fuse bisa dilakukan dengan menggunakan multimeter digital, sehingga dapat menentukan apakah komponen ini masih bisa digunakan alias normal atau malah sebaliknya alias terputus. Maka dari itu, untuk mengukur sekring silahkan ikuti step by step yang ada di bawah ini:
- Silahkan atur posisi saklar pada multimeter ke posisi hambatan alias “Ohm”.
- Jika sudah, langsung sambungkan probe multimeter ke setiap sekring atau setiap terminal sekring sesuai kebutuhan masing-masing.
- Setelah itu, apabila posisi probe merah dan hitam tidak relevan maka dipastikan sekring tidak memiliki polaritas.
- Anda perlu memastikan pembacaan multimeter layar adalah “0” Ohm, yang mana kondisi ini menandakan bahwa sekring dalam kondisi baik atau normal.
- Apabila yang tampil pada multimeter menunjukkan keterangan “Infinity”, maka sudah pasti sekring dinyatakan rusak / gagal / putus.
Apabila sekring dinyatakan putus atau rusak, maka Anda perlu segera melakukan pergantian dengan spesifikasi yang sama. Pasalnya, apabila spesifikasinya berbeda, maka fungsi sekring tidak akan bekerja sebagaimana mestinya dan tidak maksimal.
Sekring merupakan komponen penting dalam sistem kelistrikan karena fungsinya adalah untuk melindu ngi peralatan elektronika apabila terjadi arus berlebih, sehingga tidak ada kerusakan atau bahkan kebakaran. Sudah memasang sekring di rumah?