Ada begitu banyak istilah-istilah yang berkaitan dengan dunia elektronika. Salah satunya adalah solenoida. Secara singkat istilah ini dapat didefinisikan sebagai sejenis alat yang bisa bekerja dengan gaya elektromagnetik.
Biasanya alat kelistrikan ini akan digunakan untuk membuat energi listrik yang diterima akan diubah menjadi energi gerak. Jadi, saat alat ini mendapatkan aliran dari arus lsitrik nantinya akan menimbulkan gaya elektromagnetik pada komponen tersebut.
Nantinya gaya elektromagnetik yang ada pada suatu perangkat akan menarik maupun memberikan dorongan logam yang ada pada kumparan. Proses inilah yang pada akhirnya dihasilkan oleh energi gerak.
Mengenal Komponen Kelistrikan Solenoida
Istilah kelistrikan yang juga lebih simpel disebut dengan solenoid ini merupakan semacam komponen elektronika yang masih masuk ke dalam golongan transduser. Kegunaan dari alat kelistrikan ini tidak lain adalah untuk melakukan perubahan suatu bentuk energi menjadi bentuk energi yang lainnya.
Komponen kelistrikan satu ini dibuat dari logam maupun kawat yang sudah digulung-gulung. Nantinya gulungan kawat tersebut akan dibuat membentuk semacam gulungan. Gulungan logam inilah yang akan membentuk kumparan dan akan dililitkan pada tabung dalam bentuk silinder.
Dalam solenoida mengalir arus yang tetap. Kemudian, lilitan kawatnya nantinya akan memiliki sifat konduktif. Lalu, untuk melakukan perbesaran medan magnet yang dihasilkan, maka koil harus segera diisi serta dililitkan dengan batang besi berbentuk silinder.
Alat kelistrikan ini nantinya akan memiliki besi silinder yang dililit oleh konduktor bentuk panjang secara bergulung-gulung. Tentu Anda sudah bisa membayangkan seperti apa bentuknya. Kegunaan dari komponen ini tidak lain agar nantinya kumparan bisa menghasilkan induksi magnetik.
Jadi, apabila dijelaskan secara umum maka fungsi dari komponen elektronika ini tidak lain adalah untuk membuat energi listrik yang masuk pada perangkat dan melakukan pengubahan menjadi energi gerak yang baik.
Kegunaan Komponen Kelistrikan Solenoida
Pada umumnya kegunaan dari solenoid tidak lain adalah untuk membuat energi listrik yang masuk pada suatu perangkat berubah menjadi energi gerak. Kemudian, untuk melakukan pengubahan tersebut solenoid membutuhkan prinsip kerja elektromagnetik.
Prinsip kerja ini ada pada solenoid. Nah, di dalam solenoid terdapat aktuator ferro magnetik atau plunger. Jadi, alurnya adalah ketika teraliri oleh arus listrik, maka bagian plunger tersebut akan mulai bergerak dengan cara memberikan dorongan maupun memberikan tarikan tertentu.
Dengan demikian, maka nantinya energi listrik yang mengalir ke dalam suatu komponen akan segera diproses menjadi enegri gerak. Sebetulnya untuk mengetahui detail fungsi solenoid adalah dengan mengenal macam-macamnya terlebih dahulu.
Macam-Macam Komponen Kelistrikan Solenoida
Hampir tiap-tiap alat kelistrikan memiliki jenisnya masing-masing. Tanpa terkecuali solenoid AC. Alat yang berguna untuk membuat energi listrik menjadi energi gerak ini dengan memanfaat prinsip kerja elektromagnetik ini rupanya terdiri dari beberapa jenis.
Salah satu jenis komponen listrik ini adalah LEMA atau Linear Electro Mechanical Actuator. Sistem kerja komponen listrik solenoid ini bergerak secara linear. Nah, selain LEMA tentunya masih ada beberapa macam solenoid.
1. LEMA (Linear Electro Mechanical Actuator)
Salah satu jenis komponen listrik pengubah energi listrik menjadi energi gerak solenoid adalah LEMA. Alat ini kerap juga disebut sebagai solenoid linear. LEMA mempunyai plunger yang bekerja serta bergerak secara searah atau linear.
Jadi, pada LEMA plunger yang ada pada perangkat akan memberikan hasil gerakan mendorong serta gerakkan menarik. Karena bergeraknya secara searah, maka keduanya sama-sama mempunyai susunan yang serupa.
Adapun yang menjadi pembedanya tidak lain hanya arah pegas serta desain plunger itu sendiri. Arah pegas serta desain plunger akan menjadi penentunya yaitu kemana arah gerakan yang hendaknya dihasilkan.
2. Rotary Solenoida
Selain LEMA, rupanya juga dikenal jenis rotary dari solenoid. Persis seperti namanya, komponen kelistrikan ini akan bergerak secara memutar atau merotasi. Gerakan memutar seperti ini sangatlah bervariasi.
Nantinya ada yang akan menghasilkan gerakan memutar secara searah serta ada pula yang memutar dengan posisi yang berlawanan yakni searah dengan jarum jam. Saat melakukan rotasi tentunya ada gerakan yang berlangsung dalam berbagai sudut.
Mulai dari 25o, 35 o, 45 o, 60 o hingga tentunya mencapai 90o. Jadi, dapat dikatakan bahwa gerakan dari komponen kelistrikan ini amat bervariasi. Maka pengguna seharusnya sudah tidak heran dengan pergerakan ini.
Contoh Pengaplikasian Solenoida Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Komponen kelistrikan satu ini tentunya kerap dijumpai pada berbagai macam perangkat elektronik yang digunakan setiiap hari. Apalagi perangkat kelistrikan yang digunakan dengan menggunakan prinsip kerja elektromagnetik.
Tidak jarang pula di sekolah-sekolah muncul pertanyaan mengenai solenoid. Untuk contoh soalnya Anda bisa melihatnya melalui contoh soal solenoida Brainly. Nantinya selain bisa menjumpai soal-soal terkait, And ajuga akan menemukan jawaban dan pembahasannya.
1. Kunci Pintu Elektronik
Salah satu perangkat elektronik yang menggunakan solenoid ialah kunci pintu elektronik. Jadi, cara kerja solenoid pada kunci pintu elektronik ialah dengan memberikan aliran arus listrik ke dalam rangkaian sehingga nantinya akan memicu gaya elektromagnetik.
Kemudian, gaya elektromagnetik seperti inilah yang nantinya akan menggerakkan logam pada perangkat. Setelah itu, kunci pada pintu elektronik tersebut akan membuka serta menutup secara otomatis.
2. Bel Listrik
Rangkaian bel listrik tentunya membutuhkan solenoid untuk alat kerjanya. Bel listrik tentunya sangat umum dijumpai pada lembaga-lembaga maupun sekolah. Fungsi utamanya tentu saja sebagai pengingat pergantian waktu maupun waktu jam pelajaran.
Bel listrik dapat dibunyikan dengan saklar. Solenoid yang bekerja pada bel listrik akan mengubah energi listrik yang diterima oleh bel. Saat energi listrik mengalir pada rangkaian, maka bagian lempengan besi lentur akan tertarik. Inilah yang memicu bel berbunyi.
3. Pesawat Telepon
Selain bel listrik, rupanya pesawat telepon juga menggunakan komponen kelistrikan solenoid. Pada perangkat komunikasi satu ini, setidaknya terdapat dua macam komponen utama yakni speaker dan tentu saja mikrofon.
Saat Anda berbicara maka suara akan tertangkap oleh mikrofon. Lalu, suara tersebut akan menciptakan diafragma menjadi bergetar. Gelombang kelistrikan yang masuk serta tertangkap mikrofon, nantinya akan dikirimkan pada si penerima telepon.
4. Detektor Logam
Lalu, detektor logam juga menggunakan komponen kelistrikan solenoid. Alat ini berguna untuk mendeteksi kandungan logam dalam benda maupun lokasi tertentu. Sebagai contoh, detektor logam yang digunakan untuk mentetahui kadar logam pada suatu benda.
Cara kerjanya sangat mudah dipahami. Jadi, saat kumparan sudah mulai teraliri listrik, maka reaksi akan segera muncul berupa gaya elektromagnetik. Kemudian, alarm akan secara otomatis mengeluarkan bunti saat membaca kandungan logam pada suatu benda.
Solenoida merupakan komponen kelistrikan yang sangat umum digunakan pada berbagai macam perangkat elektronika untuk keperluan sehari-hari. Beberapa contohnya ialah detektor logam, pesawat telepon, bel listrik hingga kunci pintu elektronika.
Kegunaan dari solenoid sendiri tidak lain adalah untuk mengubah energi listrik menjadi energi gerak dengan memanfaatkan prinsip kerja elektromagnetik. Nah, tentunya Anda juga sudah pernah menggunakan komponen kelistrikan ini untuk kebutuhan sehari-hari, bukan?