9 Tahap Tahap Proses Pengaspalan Jalan dan Fungsi Aspal

Diposting pada

Jalan adalah sarana transportasi, dengan adanya jalan maka dapat mendukung berbagai kegiatan dan kebutuhan dalam kepentingan mobilitas hingga mampu mencapai kebutuhan ekonomi dan non ekonomi. Semakin majunya zaman, jalan dibuat dengan lebih modern sehingga bisa lebih memudahkan manusia untuk aktivitas mobilitas.

Contohnya seperti dengan membuat aspal jalanan. Dalam pembuatannya ada tahap tahap proses pengaspalan jalan yang perlu dilakukan. Jika ingin mengetahui lebih lanjut seputar proses pembuatan aspal pada jalanan, maka tak ada salahnya untuk simak ulasan lengkapnya berikut ini. Langsung saja ke ulasan pertama terlebih dahulu!

Pengertian Jalan Aspal

Jalanan yang diaspal

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya jika jalan merupakan sarana transportasi yang dapat membuat mobilitas manusia semakin mudah. Misal Anda ke pasar, maka bisa melewati jalanan ke pasar yang telah disediakan untuk memudahkan ke tempat bernama pasar.

Nah di zaman sekarang jalan sudah dibuat lebih modern seperti dengan menggunakan aspal. Aspal merupakan bahan material perekat dengan warna hitam terbuat dari unsur utamanya yaitu bitumen diperoleh dari residu hasil pengilangan minyak bumi yang memiliki fungsi sebagai pengikat agregat dalam pembuatan jalan.

Aspal memiliki sifat yang cocok dijadikan sebagai perekat jalan, beberapa sifatnya adalah pekat, lalu tahan terhadap pelapukan yang disebabkan oleh cuaca, dan tahan terhadap air.

Tak hanya itu saja, sifat lainnya adalah visco-elastis dan tergantung dari waktu pembebanan. Ini berarti aspal dapat mencair pada temperatur tertentu dan akan kembali padat jika temperatur turun. Dalam pengaspalan tentunya harus diperhitungkan secara matang.

Lalu apakah pengaspalan pada jalanan penting? Dengan pengaspalan maka jalan akan lebih mulus sehingga pengguna jalan akan lebih mudah dan cepat untuk mencapai tempat tujuan. Resiko berkendara di jalanan yang berlubang atau belum diaspal juga lebih tinggi, seperti resiko kecelakaan lalulintas dan sebagainya. Tapi perlu diketahui juga jika seiring berjalannya waktu aspal bisa rusak. Untuk itu perlu perawatan terhadap jalanan yang sesuai standar.

Selain itu, agar aspal awet, jelas pengaspalan jalan tidak boleh asal-asalan. Ada perhitungan dalam tahap tahap proses pengaspalan jalan. Nah, berikut akan dijelaskan seputar proses lapisan aspal jalan.

Tahap Tahap Proses Pengaspalan Jalan

Mengaspal jalanan tak bisa dilakukan secara singkat satu atau dua hari saja. Sebab seperti disebutkan sebelumnya jika ada berbagai tahapan dalam proses aspal jalan.

Langsung saja inilah beberapa prosesnya.

1. Pemetaan

Pertama adalah pemetaan. Proses ini meliputi pengukuran jalan, lalu mencari informasi seputar kondisi tanah yang akan diaspal, serta menentukan seputar koordinat jalan.

Tahap awal ini penting dilakukan guna dapat menentukan meterial dan seberapa banyak meterial pengaspalan yang nantinya digunakan.

2. Clearing

Tahapan setelah pemetaan adalah Clearing. Tahapan Clearing meliputi membentuk rancangan jalan, meminimalisir jalanan yang lunak, dan melakukan pembersihan sampah di sekitar jalanan.

Fungsi dari Clearing ini adalah untuk memperlancar proses pengaspalan, dan membuat aspal menjadi lebih awet atau tahan lama.

3. Stripping

Stripping adalah proses timbunan yang dilakukan jika memang diperlukan. Dalam Stripping nantinya tanah akan dipotong untuk mendapatkan bentuk elevasi jalan sesuai keinginan. Elevasi dilakukan dengan menggunakan alat ukur bernama theodolite.

4. Pemadatan Tanah

Jika tanah sudah dipotong lalu ditimbun, maka selanjutnya ke proses pemadatan tanah. Proses ini dilakukan dengan tanah urug atau tanah lainnya yang bebas dari sampah dan rumput. Selanjutnya jalan akan dikeraskan dengan menggunakan alat berat seperti buldozer atau bisa juga dengan vibrator roller.

5. Pelapisan Bawah

Tahap tahap proses pengaspalan selanjutnya adalah pelapisan bawah atau disebut juga dengan istilah sub base course. Pelapisan bawah merupakan proses untuk melapisi tanah yang sebelumnya telah dipadatkan. Dalam proses ini akan diberikan meterial pondasi bawah.

Meterial pondasi bisa menggunakan batu kali (limestone). Pelapisan bawah menjadi salah satu tahapan yang krusial, sebab lapisan akan berfungsi sebagai peresapan air, memperkuat jalan, dan mengurangi lapisan pada bagian atasnya.

6. Pondasi Atas

Selanjutnya adalah membuat pondasi atau lapisan atas. Lapisan atas dibuat guna mendapatkan daya dukung beban dari jalan. Selain itu fungsi lainnya adalah sebagai bantalan terhadap lapisan permukaan jalanan.

Secara umum pembuatan lapisan atas ini sama seperti membuat lapisan bawah. Prosesnya yaitu dengan menghamparkan meterial. Untuk meterial yang digunakan adalah campuran batu pecah dengan abu batu. Perbandingan campuran tersebut adalah 70:30.

Setelah hamparan dari materialnya sudah rata, lapisan tersebut kemudian akan disiram coat dengan kompresor.

Nantinya lapisan material terkena oleh pengaruh cuaca dan akan mengikat agregat atau meterial sebelumnya, sehingga memberikan daya ikat antar lapis pondasi dengan campuran aspal. Dalam proses penyiraman prime coat perlu sambil meratakan tanah dengan menggunakan tire roller.

7. Hotmix

Hotmix adalah proses pelapisan jalan dengan menggunakan aspal jenja ATB (Asphalt Treadted Base). Untuk melakukan proses pelapisan, perlu dilakukan pembersihan terlebih dahulu dari debu dengan menggunakan air compressor.

Selanjutnya ATB akan direkark menggunakan aspal hotmix. Dalam prosesnya ini dinamakan dengan cor tack coat.

8. Pengaspalan

Pengaspalan merupakan tahapan inti dari mengaspal jalanan. Pada tahapan ini akan dilakukan penghamparan permukaan lapisan aspal hotmix, lalu dipadatkan menggunakan tandem roller.

9. Finishing

Terakhir adalah finishing. Penggunaan alat penumatic roller dibutuhkan dalam tahapan finishing. Alat tersebut digunakan untuk pemadatan dan meratakan jalan.

Dalam mengaspal jalan ada berbagai hal detail perlu diperhatikan sehingga hasilnya pun akan lebih memuaskan dan pastikan sesuai prosedur dalam tahapan mengaspal. Selain itu, pilihlah kontraktor pengaspalan jalan yang berpengalaman.

Fungsi Aspal Jalan

Tak hanya membuat jalan menjadi lebih mulus sehingga mudah digunakan sebagai sarana transportasi, dan mempercepat proses transportasi ke tempat tujuan, tapi ada juga berbagai fungsi aspal.

Ya, ada berbagai fungsi lainnya yang membuat aspal jalan sangat penting untuk dilakukan. Langsung saja inilah beberapa fungsinya yang perlu Anda ketahui.

  • Memiliki fungsi sebagai pengikat batu-batuan agar tidak lepas dari permukaan jalanan, baik yang disebabkan oleh beban lalulintas atau karena genangan air.
  • Selanjutnya memiliki fungsi untuk bahan pelapis pada jalan dan sebagian bahan pengikat dari agregat
  • Aspal juga memiliki fungsi untuk bahan yang dapat mengisi ruang kosong di antara susunan agregat kasar, halus, dan folder.
  • Dapat melindungi dari pantulan sinar matahari atau cahaya, sebab aspal bewarna hitam. Warna hitam tidak akan memantul sinar. Perlu diketahui jika pantulan sinar pun dapat membahayakan pengguna jalan sebab pantulan dapat menghalangi pandangan pengguna jalan.

Penutup

Aspal adalah material perekat dengan warna hitam atau coklat tua, yang unsur utamanya adalah bitumen. Bitumen diperoleh dari residu minyak bumi, aspal memiliki fungsi untuk pengikat agregat dalam pembuatan jalan.

Ada berbagai tahap tahap proses pengaspalan jalan, tahap tersebut adalah pemetaan, Clearing, stripping, lalu pemadatan tanah, pelapisan bawah, pondasi atas, hotmix, pengaspalan, dan finishing.