Ketika membangun sebuah jaringan, pasti diharuskan unruk memperhatikan topologi jaringan yang nantinya akan dipakai. Hal ini dikarenakan bisa mempengaruhi kualitas jaringan nantinya. Terdapat banyak jenis topologi yang dapat dipakai, salah satunya yaitu topologi tree (topologi pohon).
Jenis topologi ini banyak digunakan, karena metode pembangunan jaringannya menghubungkan dua macam topologi berbeda.
Pada artikel ini akan dibahas mengenai beragam aspek mengenai topologi pohon, mulai dari struktur dasar, keunggulan, kelemahan, hingga cara kerjanya dalam konteks jaringan komunikasi modern. Simak uraian lengkapnya berikut ini!
Pengertian Topologi Tree
Topologi tree adalah sebuah metode pembangunan jaringan yang mana proses pengembangannya dilakukan melalui penggabungan dua macam topologi yang berbeda, yaitu topologi bus dan star.
Metode ini merupakan penggabungan beberapa topologi bus dan topologi star yang memiliki peran sebagai tulang punggung (backbone).
Nama lain topologi tree yaitu topologi pohon, karena memiliki susunan yang menyerupai kerangka pohon. Bagian dahan diibaratkan dengan jaringan yang lebih besar dibanding ranting. Hal ini menunjukkan bahwa topologi jaringan pohon mempunyai beberapa nide atau tingkatan jaringan.
Fungsi utama topologi pohon yaitu mengatur trafik data dalam suatu jaringan. Setidaknya, ada dua hub yang dipakai untuk menyambungkan beberapa perangkat komputer, yaitu active dan passive hub.
Active hub memiliki fungsi dalam meneruskan sinyal antar perangkat. Sedangkan passive hub memiliki fungsi sebagai repeater.
Pada jaringan komputer, topologi pohon memiliki manfaat untuk mendukung penambahan jaringan berskala besar.
Topologi ini membagi semua jaringan perangkat supaya pengelolannya menjadi lebih sederhana dan praktis. Dengan begitu, manajemen data serta identifikasi kerusakan bisa dilakukan sangat mudah.
Ciri-Ciri Topologi Tree
Seperti yang sudah dibahas sebelunya bahwa topologi pohon adalah gabungan dari dua topologi, yaitu star dan busi bus. Gabungan kedua topologi ini menjadikan topologi pohon mempunyai karakteristik tersendiri. Berikut beberapa karakteristik topologi pohon yang perlu diketahui:
- Memiliki tingkatan jaringan
- Memiliki backbone yang berfungsi sebagai simpul utama untuk menyambung jaringan
- Komunikasi data dilakukan lewat hub atau pusat kendali
- Ada dua hub yang fungsinya sebagai data di jaringan dan pusat kendali
Apabila menemukan topologi dengan karakteristik tersebut, maka dapat dipastikan bahwa itu termasuk jenis topologi pohon. Yang menjadi karakteristik utamanya yaitu backbone yang memiliki fungsi sebagai sampul untuk menghubungkan hub yang ada dalam topologi dan diteruskan hingga ke tujuan akhir.
Cara Kerja Topologi Tree
Topologi tree memiliki cara kerja yang dapat dianalogikan dengan sebuah pohon yang memiliki banyak cabang dan terdapat beberapa tingkatan untuk membentuk suatu jaringan. Tiap perangkat nantinya bisa dikelompokkan menjadi pusat komunikasi yang akan langsung dihubungkan satu sama lain.
Untuk lebih jelasnya, berikut uraian detail mengenai cara kerja topologi pohon:
- Perangkat komputer diklasifikasikan dengan sebuah hub seperti pada topologi star.
- Supaya koneksi dapat terjadi, maka selanjutnya perangkat komputer yang telah diklasifikasikan tersebut akan dihubungkan satu sama lain memakai topologi bus degan kabel utamanya yaitu backbone.
- Lalu, data akan dikirim melalui kelompok jaringan pertama hingga nantinya melalui hub dan data tersebut akan tersambung dengan kelompok jaringan selanjutnya.
Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa jenis topologi pohon memiliki fungsi untuk mengembangkan jaringan dalam skala besar.
Kelebihan Topologi Tree
Topologi pohon mempunyai beragam kelebihan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan. Dengan mengetahui berbagai kelebihan yang dimiliki, maka Anda bisa terbantu untuk memilih topologi jaringan. Berikut beberapa kelebihan yang dimiliki jaringan pohon.
1. Mempunyai Jaringan Cukup Besar
Jika dibandingkan dengan jaringan lain, maka jenis jaringan topologi pohon lebih besar. Untuk topologi jenis lainnya, misal topologi star atau topologi ring tidak cocok dipakai di skala jaringan yang besar.
Sedangkan topologi pohon dapat dipakai untuk jaringan dengan skala yang lebih besar karena dapat membagi seluruh jaringan dengan baik dan jauh lebih gampang untuk diatur.
2. Mempunyai Keterbatasan Titik
Topologi jenis ini mempunyai keterbatasan yang dilakukan di sebuah titik koneksi atau keterbatasan lalu lintas siaran. Hal ini menjadikan topologi pohon mampu mengatasi beberaoa keterbatasan yang ada di topologi star yang diinduksi untuk topologi bus.
Selain itu, topologi pohon juga telah menyediakan cukup ruang supaya dapat berekspansi di dalam jaringan untuk masa yang akan datang.
3. Mempunyai Akses Segera
Kelebihan lainnya yaitu mempunyai akses segera dalam hubungan atau jaringan. Jaringan seperti ini yang memungkinkan beberapa perangkat dihubungkan dengan hub pusat.
4. Mempunyai Manajemen Data yang Baik
Topologi pohon mempunyai manajemen data yang cukup baik serta mudah untuk melakukan pengembangannya, sehingga jaringannya juga semakin luas. Selain itu, dalam mendeteksi adanya kesalahan atau kerusakan dapat dilakukan dengan sangat mudah.
Kekurangan Topologi Tree
Selain memiliki beragam kelebihan, topologi pohon juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya sebagai berikut.
1. Ketergantungan pada Root Node (Simpul Akar)
Topologi pohon sangat tergantung dari keandalan dan keberadaan simpul akar. Apabila simpul akar mengalami kegagalan atau gangguan, maka semua jaringan yang terhubung dengan simpul akar tersebut akan terputus. Ini menjadi resiko utama topologi pohon.
2. Pengembangannya Cukup Sulit
Menambahkan atau memperluas simpul ke pohon yang telah ada dapat menjadi hal yang cukup rumit dilakukan. Anda harus memastikan bahwa simpul yang akan ditambahkan tersebut tersambung dengan simpul yang tepat.
Selain itu, perlu perencanaan pengembangan pohon dengan sangat hati-hati supaya tidak mengganggu operasional yang terjadi.
3. Kompleksitas Pengelolaan
Semakin besar dan kompleks suatu jaringan pohon, maka akan semakin sulit pengelolaannya. Untuk itu, diperlukan pemantauan yang cermat, penanganan masalah yang baik, serta pengaturan konfigurasi yang akurat agar kinerja dan keandalan jaringan tetap terjaga.
4. Terbatas dalam Skalabilitas Horizontal
Topologi pohon kurang fleksibel untuk penambahan simpul secara horizontal. Hal ini dikarenakan tiap cabang harus berasal dari simpul akar. Dengan begitu, dibutuhkan perubahan besar dalam struktur apabila ingin menambah cabang baru.
5. Overhead Jaringan
Topologi pohon dapat mempunyai overhead jaringan yang tinggi, khususnya apabila terdapat banyak cabang atau simpul. Hal ini dapat menyebabkan latensi tambahan serta penggunaan bandwidth tidak efisien untuk beberapa kasus.
6. Biaya Mahal
Biaya topologi tree cukup mahal karena diperlukan banyak hub dan kabel yang menjadikan topologi pohon berpotensi mengalami pembengkakan anggaran. Belum lagi jika terdapat komputer pada tingkat tertinggi yang mengalami masalah, maka secara otomatis komputer bawahnya akan ikut terdampak.
Perawatannya juga perlu biaya besar, karena perancangan yang terdapat di node cukup banyak. Jadi, hanya perusahaan sajalah yang memakai topologi jaringan ini.
7. Bisa Melumpuhkan Semua Jaringan
Jika terjadi kegagalan utama di data kabel trunk atau di hub pusat, maka semua jaringan dapat melengkung. Padahal semua jaringan ini mempunyai ketergantungan pada satu hub pusat. Inilah yang menjadi titik kerentanan topologi pohon.
Topologi tree atau topologi pohon memiliki sistem jaringan berbentuk kerangka pohon. Jenis topologi ini sering dipakai pada jaringan komputer berskala besar, karena memiliki beragam kelebihan dalam kemudahan proses manajemen data, pengembangan struktur jaringan, dan identifikasi kerusakan.