Perlu diketahui bahwa pemakaian transformator atau biasa disebut dengan trafo sudah umum diterapkan pada berbagai peralatan rumah tangga. Salah satu contohnya yaitu transformator mesin cuci untuk menurunkan level tegangan sesuai dengan kebutuhan.
Transformator menjadi salah satu alat kelistrikan yang bisa mengubah atau memindahkan energi listrik dari suatu rangkaian listrik ke rangkaian yang lainnya dengan menggunakan prinsik induksi elektromagnetik.
Trafo ini dimanfaatkan secara luas dalam bidang tenaga listrik ataupun elektronika. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai penggunaan trafo mesin cuci, alangkah baiknya pahami apa itu trafo, fungsi, prinsip kerja serta jenis-jenisnya.
Apa Itu Transformator?
Terdapat beragam jenis perangkat elektronik yang biasa dijumpai, salah satunya yang paling sering dipakai yaitu transformator. Transformator merupakan peralatan listrik yang bisa mengubah energi listrik menjadi bentuk yang lainnya.
Tegangan listrik yang dihasilkan dari transformator ditentukan berdasarkan kebutuhan energi listrik. Secara umum, transformator bentuknya seperti kumparan kawat yang dililitkan ke suatu inti besi. Selain itu, ada dua jenis kumparan, yakni kumparan primer dan juga kumparan sekunder.
Kumparan primer ini merupakan lilitan di satu sisi inti besi menjadi akses masuknya arus listrik. Sedangkan kumparan sekunder merupakan lilitan di satu sisi lainnya dari inti besi serta menjadi jalan keluar masuknya arus listrik.
Fungsi Transformator
Transformator bisa dipakai untuk menurunkan atau menaikkan level tegangan arus AC yang cukup berguna dalam membantu sistem transmisi tenaga listrik.
Transformator berfungsi untuk mengubah besaran listrik dalam suatu rangkaian. Besaran utama yang dirubah oleh transfarmator yaitu tegangan. Trafo ini berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan listrik.
Pada trafo step up memiliki fungsi untuk menaikkan tegangan, sedangkan pada trafo step down berfungsi dalam menurunkan tegangan listrik.
Saat proses transmisi daya listrik, dengan tegangan yang cukup tinggi akan diperoleh arus yang lebih rendah. Dengan begitu bisa menekan kerugian daya yang terjadi dalam proses transmisi. Oleh sebab itu, trafo banyak dipakai untuk memperoleh efisiensi yang lebih tinggi.
Prinsip Transformator
Trafo tidak hanya bekerja mengalirkan tegangan dengan arus AC. Pada transformator bekerja memakai prinsip induksi elektromagnetic yang konstruksinya memakai konduktor atau kawat penghantar yang dililitkan sampai menimbulkan fluks magnet di dekat kawat penghantar tersebut saat dialiri listrik.
Transformator mengubah taraf tegangan listrik, artinya yaitu menjadikan tegangan listrik yang keluar melalui ransformatir bisa berubah menjadi tinggi atau rendah dari tegangan yang masuk menuju trafo.
Dalam suatu transformator ada dua atau lebih kumparan yang membungkus inti dan umumnya terbuat dari besi. Kumparan ini terkoneksi secara magnetik melewati jalur yang mempunyai reluktansi rendah, tetapi terpisah secara elektrik.
Ketika kumparan pertama dihubungkan dengan arus AC, maka bisa menimbulkan medan magnet di sekitarnya. Kuatnya medan magnet ini tergantung dari besar arus listrik yang mengalir. Jika arus listrik besar, maka medan magnetnya juga semakin besar.
Gaya gerak listrik pada kumparan kedua akan diinduksi oleh fluktuasi medan magnet yang ada di sekitar kumparan pertama. Oleh sebab itu, akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan pertama ke kumparan kedua yang menimbulkan arus tegangan listrik, baik tinggi menjadi rendah atau sebaliknya.
Inti dari sebuah trafo secara umum yaitu kumpulan dari beberapa lempeng besi yang ditempel berlapis-lapis. Fungsinya yaitu untuk mempermudah jalannya fluks magnet serta mengurangi panas yang diakibatkan oleh arus listrik pada kumparan.
Jenis Transformator
Trafo mempunyai beragam jenis serta fungsi yang berbeda-beda. Berikut beberapa jenis trafo beserta fungsinya yang perlu Anda ketahui.
1. Trafo Step Up
Jenis trafo ini dipakai dalam beberapa rangkaian pembangkit tegangan di perangkat elektronik, seperti trafo inverter TV, trafo inverter monitor LCD, dan lainnya.
Fungsi trafo jenis ini yaitu untuk menaikkan tegangan serta bisa dipakai dalam proses menaikkan tegangan AC.
2. Trafo Step Down
Trafo jenis ini merupakan kebalikan dari trafo step up. Fungsinya yaitu untuk menurunkan tegangan listrik. Jenis trafo ini biasa ditemukan di beberapa toko elektronik, contohnya trafo 1A, 2A, 3A, dan lainnya.
Anda bisa menjumpai trafo step down pada speaker aktif, power amplifier, tv, dan lainnya. Hampir semua jenis peralatan listrik dalam rumah tangga memakai trafo step down.
3. Trafo Isolasi
Mirip dengan namanya, trafo ini berfungsi dalam mengisolasi tegangan input serta output. Untuk trafo isolasi, jumlah lilitan primer dan sekunder sama, karena prinsip kerja trafo ini hanya dipakai untuk mengisolasi tegangan tanpa perlu menaikkan atau menurunkan tegangannya.
Trafo jenis ini sering dipakai dalam rangkaian inverter, yaitu rangkaian yang berfungsi mengubah tegangan DC menjadi AC dengan besar tegangan sama.
4. Trafo CT dan Non CT
Jenis trafo CT untuk membuat rangkaian power supply simetris dengan gelombang penuh seperti yang dipakai untuk amplifier sekarang ini yang menggunakan kutub positif, negatif, dan netral.
Kebalikan trafo CT yaitu trafo non CT yang berfungsi untuk power supply non simetris, yaitu power supply yang hanya memiliki kutub positif dan negatif saja. Jenis trafo CT yang membuat lebih mudah jika ingin membuat power supply.
5. Trafo Daya
Jenis ini merupakan trafo berukuran besar. Fungsi umumnya digunakan dalam aplikasi transfer daya tinggi mencapai 33 kilo volt.
Trafo daya juga sering digunakan di stasiun pembangkit listrik atau gardu transmisi. Umumnya trafo ini mempunyai tingkat insulasi yang tinggi.
6. Trafo Distribusi
Trafo ini berfungsi mendistribusikan energi listrik dari pembangkit listrik di perumahan ataupun kawasan industri.
7. Trafo PLN
Jenis ini cukup banyak dijumpai dan fungsinya untuk menurunkan daya, menaikkan daya, dan lainnya. Pemakaian trafo jenis ini tentu sangat dibutuhkan oleh penyedia listrik terbesar yang ada di Indonesia ini.
8. Trafo Arus
Fungsi trafo ini yaitu mengubah arus primer yang memiliki nilai arus cukup besar. Umumnya antara puluhan hingga ribuan ampere, menjadi arus sekunder dengan nilai rendah, yaitu 1 A atau 5A, sesuai yang dibutuhkan.
Penggunaan Transformator Mesin Cuci
Seperti yang telah kita ketahui bahwa pemakaian trafo berukuran besar serta bertegangan tinggi banyak ditemui di jalanan perkotaan ataupun pusat perumahan yang mana kegunaan trafo ini sebagai pengkonversi tegangan tinggi ke tegangan lebih rendah, lalu disalurkan ke konsumen.
Namun, tahukah Anda jika di dalam rumah juga ada beberapa penerapan trafo yang digunakan pada peralatan rumah tangga. Peralatan berukuran besar mungkin masih memakai tegangan suplai domestik yaitu 220 V, contohnya seperti transformator mesin cuci, tv, dan kipas angin.
Namun, untuk jenis peralatan dengan ukuran kecil biasanya memakai suplai tegangan rendahm yaitu antara 5 – 20 Volt untuk kebutuhan pengisian baterai, contohnya seperti ponsel, iPod, dan laptop.
Untuk itu, perangkat elektronik tersebut mempunyai trafo kecil yang digunakan menurunkan level tegangan domestik supaya disesuaikan dengan kebutuhan suplai tegangan peralatan.
Ternyata trafo juga bisa diterapkan di beberapa peralatan rumah tangga. Salah satu contonhnya yaitu transformator mesin cuci pada umumnya memiliki fungsi untuk menurunkan tegangan listrik. Trafo jenis ini banyak dipakai di berbagai perangkat elektronik.