Buat kalian yang sering menjelajahi internet, pasti sering mendengar istilah HTTP dan HTTPS. Lalu, apa itu HTTP dan HTTPS? dan apa bedanya HTTP dan HTTPS? Simak artikel ini sampai selesai.
Saat ini, hampir seluruh website pasti disarankan untuk menggunakan protokol HTTPS. Perbedaan yang paling terlihat dari kedua protokol ini adalah Adanya huruf “S” pada HTTPS yang merupakan singkatan dari “secure”.
Hal ini mengartikan bahwa HTTPS merupakan versi lebih aman dari HTTP, mekipun pada dasarnya keduanya memiliki fungsi yang kurang lebih sama.
Supaya lebih jelas, kali ini Ilmuteknik akan menjelaskan kepada kalian apa saja perbedaan dari HTTP dan HTTPS. Simak penjelasan berikut ini, ya!
Bedanya HTTP dan HTTPS
Hypertext Transfer Protocol (HTTP) adalah protokol jaringan aplikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi antara server dan client.
Server dalam konteks ini merujuk pada jenis web server yang merupakan suatu entitas fisik dalam jaringan komputer dengan kapasitas penyimpanan data berskala besar.
Di sisi lain, peran sebagai client dipegang oleh web browser, yang memungkinkan akses, penerimaan, dan tampilan konten web melalui browser tersebut.
Dalam evolusinya, Hypertext Transfer Protocol Secure (HTTPS) muncul sebagai pengembangan dari versi sebelumnya, yakni HTTP.
Keunggulan utama HTTPS terletak pada peningkatan tingkat keamanan, memberikan rasa aman kepada pengguna saat mengakses berbagai konten web. Protokol ini dikembangkan secara langsung oleh perusahaan teknologi informasi, Netscape Communication Corp.
Meskipun kedua protokol ini hanya berbeda pada satu huruf belakang saja, namun ternyata manfaat buat client dalam menjelajah dunia maya cukup berbeda antara HTTP dan HTTPS.
Perbedaan tersebut hanya melalui pengembangan sistem keamanan pada sistem protokol jaringan. Nah supaya lebih jelas lagi, berikut perbedaan menonjol dari kedua protokol yang perlu diketahui.
1. Keamanan Data yang Lebih Tinggi
Protokol HTTP memiliki kelemahan utama, yaitu kurangnya jaminan keamanan dalam pertukaran data antara client dan server. Inilah yang membuka peluang terjadinya berbagai isu keamanan, seperti serangan oleh peretas data. Risiko kebocoran data ke pihak yang tidak sah menjadi tinggi dalam lingkungan yang menggunakan protokol HTTP.
Di sisi lain, HTTPS muncul sebagai solusi yang lebih aman dengan menyediakan fasilitas keamanan untuk data yang ditransmisikan, menjadikannya pilihan utama bagi para pengembang web.
HTTPS menggunakan protokol keamanan kolaboratif yang mencakup beberapa prosedur untuk melindungi data yang sedang ditransmisikan. Berikut adalah tiga prosedur utama yang diterapkan oleh HTTPS untuk menjamin keamanan data:
1. Autentikasi Server
Autentikasi server memberikan keyakinan kepada client bahwa data yang diakses berasal dari server yang dituju. Proses ini sering melibatkan validasi menggunakan nama pengguna dan kata sandi. Jika proses validasi mengalami kegagalan, server secara otomatis menolak respon dari client tersebut.
2. Kerahasiaan Data
HTTPS menggunakan enkripsi data untuk memastikan bahwa informasi yang dikirim dari server ke client tidak dapat dipahami oleh pihak ketiga yang tidak berkepentingan.
Metode enkripsi ini melibatkan langkah-langkah yang sulit dipahami dan memerlukan kunci khusus untuk dekripsi. Dengan demikian, hanya client yang dapat memahami dan mengakses data tersebut.
3. Integritas Data
Proses validasi Message Authentication Code (MAC) digunakan untuk memastikan bahwa data yang ditransmisikan oleh client tetap utuh dan tidak dapat diubah oleh pihak lain.
MAC memerlukan pesan dan kunci rahasia yang hanya diketahui oleh pengirim dan penerima pesan. Proses ini menjamin bahwa penerima pesan menggunakan kunci rahasia yang sama dengan pengirim pesan, memastikan integritas data.
2. Penggunaan SSL
Pada dasarnya, protokol komunikasi antara client dan server selalu mengikuti konsep Hypertext Transfer Protocol (HTTP). Namun, untuk meningkatkan tingkat keamanan, web developer dapat mengimplementasikan protokol Hypertext Transfer Protocol Secure (HTTPS), yang memerlukan sertifikat SSL (Secure Socket Layers).
Ada enam jenis sertifikat SSL yang dapat dibeli oleh pengembang web, dan penggunaannya akan tercermin dalam adanya ikon gembok yang muncul pada bilah alamat URL situs web.
Penggunaan sertifikat SSL dalam implementasi HTTPS memiliki manfaat signifikan dalam memberikan kepercayaan kepada pengunjung bahwa website tersebut aman untuk digunakan, terutama dalam kegiatan yang melibatkan pertukaran informasi sensitif atau transaksi online.
Tampilan gembok pada URL menjadi tanda visual yang memberikan keyakinan kepada pengguna terkait tingkat keamanan situs web tersebut.
3. Penggunaan Port
Perbedaan selanjutnya dapat diamati dalam konteks penggunaan port dalam komunikasi antara perangkat. Istilah port pada dasarnya merujuk pada soket atau saluran komunikasi, walaupun istilah soket mungkin kurang tepat untuk menggambarkan port secara keseluruhan.
Port, dalam konteks ini, merujuk pada port logika yang tidak terlihat atau terasa secara fisik tetapi memainkan peran krusial dalam menghubungkan perangkat melalui berbagai protokol atau media komunikasi lainnya.
Port logika memiliki berbagai jenis dan fungsi yang beragam. Jika diurutkan dari 0 hingga 1000, setiap nomor port memiliki fungsi khusus dalam mendukung konektivitas antar perangkat melalui protokol atau media tertentu.
Contohnya, pada protokol HTTP, port yang umumnya digunakan adalah port jenis 80. Port ini berfungsi sebagai saluran koneksi standar antara web server dan client.
Sebaliknya, untuk mengakses HTTPS yang melibatkan lapisan keamanan SSL, diperlukan penggunaan port 443 sebagai jalur konektivitasnya.
Itulah penjelasan mengenai perbedaan dari kedua protokol HTTP dan HTTPS. Semoga informasi ini bermanfaat dan menambah wawasan kalian mengenai duni internet.