Informasi mengenai listrik DC dan AC ternyata menjadi info yang sangat penting terutama bagi Anda dimana bekerja dalam bidang kelistrikan. Sebab dengan kedua jenis arus itulah akan menjadi penentu sejumlah perangkat listrik.
Listrik sendiri sudah sejak lama dikenal sebagai sumber daya dari semua perangkat elektronik yang terdapat di rumah ataupun tempat umum. Sedangkan arus listrik sendiri merupakan suatu aliran yang dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial dari listrik.
Dari adanya beda potensial itulah nantinya bisa menimbulkan adanya tegangan listrik. Secara umum, arus listrik dibagi menjadi dua jenis yaitu ac dan dc. Untuk memahami lebih lanjut mengenai arus tersebut, maka penting agar mengetahui bagaimana perbedaannya berikut ini dengan baik.
Pengertian Listrik DC dan AC
Untuk membedakannya, maka Anda perlu mengetahui pengertian ac dan dc terlebih dahulu. Sebab tidak sedikit dari Anda mungkin masih belum paham pengertian dari keduanya sehingga akan kesulitan ketika akan diminta untuk menjelaskannya.
Berikut ini perbedaan arus listrik DC dan AC berdasarkan dengan pengertiannya terlebih dahulu.
Arus Listrik DC
Untuk arus listrik DC atau direct current adalah jenis arus listrik searah. Arus listrik dc disebut arus listrik searah karena awalnya aliran arus pada listrik ini akan mengalir dari ujung positif ke ujung yang negatif.
Aliran-aliran itulah nantinya akan menimbulkan adanya lubang bermuatan positif akan terlihat menuju ke negatif. Secara umum, keberadaan dari arus DC inilah sering digunakan untuk keperluan beban elektronika.
Karena PLN biasanya hanya memproduksi arus listrik AC, maka peralatan elektronik yang memanfaatkan keberadaan arus tersebut harus menggunakan adaptor terlebih dahulu untuk merubahnya.
Arus Listrik AC
listrik ac ini adalah jenis arus yang tidak mengalir secara searah alias bolak-balik. Hal tersebut bukan tanpa alasan karena keberadaannya ternyata mempunyai nilai dan arah yang selalu mengalami perubahan dan membentuk suatu gelombang.
Gelombang tersebut bernama sinusoida. Di dalam arus listrik inilah, terdapat istilah frekuensi dimana besarnya frekuensi itulah akan berbeda-beda di setiap negara. Sebut saja di Indonesia, maka arus listrik AC yang sudah ditetapkan oleh PLN memiliki frekuensi sekitar 50 Hertz.
Sedangkan untuk tegangan standar arus bolak balik 1 fasa di Indonesia adalah sebesar 220 volt. Dibandingkan dengan DC, maka contoh penggunaan dari arus AC ternyata jauh lebih banyak. Bahkan Anda bisa menjumpainya di hampir semua peralatan rumah tangga.
Perbedaan Sejarah
Setelah memahami bagaimana perbedaan arus AC dan DC melalui pengertiannya, maka berikutnya Anda perlu memahami melalui sejarahnya. Sebab ternyata kedua jenis arus inilah memiliki perbedaan yang cukup signifikan dari sejarahnya.
Arus DC
Keberadaan dari arus direct current inilah pertama kali diciptakan oleh seorang fisikawan Amerika Serikat, Thomas Alva Edison pada abad ke-19. Selain itu, Thomas sendiri merupakan seseorang yang tergolong sangat aktif dalam mematenkan setiap penemuannya tersebut.
Arus DC yang diciptakan olehnya itulah memiliki prinsip dengan memanfaatkan adanya tegangan rendah. Tetapi keberadaan arus inilah mempunyai kelemahan yakni terdapat aliran listrik yang terbuang selama proses pendistribusian.
Tetapi penemuan tersebut juga mempunyai keunggulan yakni dilihat dari segi keamanannya. Apabila terkena sengatan arus tersebut, maka tidak akan menimbulkan reaksi apapun.
Arus AC
Sedangkan sejarah arus listrik AC sendiri ditemukan pada abad ke-19 oleh Fisikawan bernama Nikola Tesla. Saat itu, Nikola sendiri masih bekerja di perusahaan Westinghouse dan menjadi pesaing dari Edison penemu arus DC.
Ide mengenai penemuan arus listrik tersebut akhirnya diterima dan dipertunjukkan di Expo Fair pada tahun 1893 silam di Chicago. Tidak hanya itu saja, bahkan Tesla juga bisa membuktikan bahwa arus AC tersebut jauh lebih baik dibandingkan DC.
Hal tersebut bukan tanpa alasan karena AC dirancang dengan biaya yang jauh lebih terjangkau dan hemat. Karena di dalamnya hanya akan menggunakan satu buah generator saja. Hal tersebut menyebabkan proses transmisi arus listrik AC hanya butuh kabel listrik kecil saja.
Kelebihan dan Kekurangan Arus Listrik DC dan AC
Antara arus listrik ac dan dc inilah ternyata juga mempunyai sejumlah kelebihan dan kekurangan masing-masing. Walaupun demikian, keduanya sama-sama mempunyai peran yang sangat penting dalam dunia kelistrikan nantinya.
Untuk memahami kelebihan dan kekurangan antara arus DC dan AC itulah, maka Anda perlu mengetahui penjelasannya dibawah ini.
Arus DC
Yang namanya sebuah benda buatan dari manusia, tentu tidak bisa dilepaskan dari namanya kelebihan dan kekurangan bukan? Adapun arus listrik tipe DC inilah mempunyai kelebihan yang perlu diketahui diantaranya adalah:
- Bisa ditemukan hampir di setiap benda elektronik di rumah seperti remote dan sejenisnya. Selain itu, dapat disimpan dalam bentuk baterai dan aki
- Arus listrik DC dapat diisi ulang sehingga akan memberikan kemudahan ketika akan membawa dan menyimpannya dalam waktu lama.
Walaupun menawarkan kelebihan diatas, tetapi kekurangannya adalah arus tersebut hanya dapat dimanfaatkan pada daya rendah sehingga tidak akan bekerja di daya tinggi.
Arus AC
Setelah mengetahui kelebihan dari arus DC di atas, berikutnya adalah arus AC ini dimana menawarkan sejumlah kelebihan diantaranya adalah:
- Biasanya digunakan untuk menyalurkan listrik ke tempat jauh. Hal tersebut karena kerugian yang dimiliki jauh lebih kecil dibandingkan dengan arus DC. Listrik yang disalurkan tersebut menggunakan voltage tinggi dan diatur dari trafo sehingga bisa menjadi pilihan tepat untuk menyalurkan listrik ke tempat jauh
- Sangat mudah untuk didapatkan karena menggunakan generator, berbeda dengan DC yang sulit ditemukan.
Sedangkan untuk kekurangan jenis arus tersebut adalah tidak dapat disimpan dalam jangka waktu lama dan juga tidak bisa dipindahkan apabila terdapat kebutuhan mendadak.
Contoh Pemanfaatan
Keberadaan dari arus listrik DC dan AC juga mempunyai perbedaan pada penggunaannya. Terlebih lagi karena pola yang dihadirkan berbeda, maka sudah pasti penggunaannya juga akan berbeda. Berikut ini contoh pemanfaatan dari kedua arus tersebut lebih rinci.
Arus DC
Dalam kehidupan sehari-hari, keberadaan dari arus inilah ternyata sangat mudah untuk ditemukan. Berikut ini beberapa contoh penggunaan dari arus DC tersebut.
- Digunakan pada lampu LED karena penggunaan lampu ini lebih cocok menggunakan arus searah
- Untuk komputer
- Digunakan pada baterai sehingga dapat menjadi cadangan energi.
Arus AC
Arus bolak balik atau tidak searah ini merupakan kebalikan dari DC dimana perubahan arusnya tidak mempunyai perubahan waktu. Selain dengan DC, AC inipun juga sudah banyak digunakan untuk berbagai macam hal diantaranya adalah:
- Untuk menghidupkan peralatan rumah tangga seperti mesin cuci, kulkas dan lainnya
- Digunakan untuk menggerakkan dan menghidupkan sejumlah mesin pabrik
- Digunakan pada lampu-lampu yang berada di jalan raya.
Walaupun terlihat sama, tetapi ternyata kedua arus listrik diatas mempunyai sejumlah perbedaan yang perlu diketahui. Terlebih lagi penggunaan dari listrik DC dan AC juga sangat luas sekaligus berbeda-beda mulai dari untuk peralatan rumah tangga hingga fasilitas umum.