Cara kerja pembangkit listrik tenaga air harus kalian ketahui karena hal ini sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari. Berikut penjelasan mengenai pembangkit listrik tenaga air yang perlu diketahui.
Pembangkit listrik dapat diaktif dengan berbagai sumber energi, seperti energi terbarukan (tenaga angin, tenaga surya) dan energi tak terbarukan (bahan bakar fosil).
Sedangkan pembangkit listrik merupakan bagian dari alat industri yang dipakai untuk memproduksi serta membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber. Salah satu contohnya adalah PLTA atau Pembangkit Listrik Tenaga Air.
Cara kerja pembangkit ini tentunya menggunakan kekuatan air. Dengan demikian, pembangkit ini sangat bergantung pada pasokan air yang ada di PLTA.
Lalu bagaimana cara kerja pembangkit listrik tenaga air? Berikut penjelasan secara lengkap mengenai jenis pembangkit ini, yang sudah Ilmuteknik rangkum dalam penjelasan berikut ini.
Mengenal Pembangkit Listrik Tenaga Air
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan salah satu jenis pembangkit listrik yang umum digunakan.
PLTA, yang merupakan singkatan dari Pembangkit Listrik Tenaga Air, mengambil keuntungan dari sumber energi air atau hydropower untuk menghasilkan daya listrik.
Prinsip kerja PLTA melibatkan pembangunan bendungan sebagai wadah untuk menampung air. Air yang terkumpul dalam bendungan kemudian dialirkan melalui pipa menuju turbin.
Proses ini memanfaatkan tekanan air yang dihasilkan oleh ketinggian air dalam bendungan untuk menggerakkan turbin.
Semakin besar aliran air yang melewati turbin, semakin besar pula energi yang dihasilkan. Keberhasilan PLTA dalam menghasilkan energi bergantung pada ketersediaan pasokan air yang memadai.
Oleh karena itu, pembangunan PLTA umumnya dilakukan di lokasi-lokasi yang memiliki sumber air yang cukup besar dan stabil, seperti bendungan, waduk, atau sungai dengan aliran air yang cukup deras.
Penerapan PLTA menjadi pilihan yang umum terutama di daerah-daerah yang memiliki sumber air yang melimpah.
Dengan memanfaatkan kekuatan air sebagai sumber energi, PLTA tidak hanya menghasilkan listrik secara efisien tetapi juga bersifat ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca.
Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air
Prinsip dasar cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) melibatkan konversi energi air menjadi energi listrik.
Proses ini dimulai dengan memanfaatkan air sebagai sumber utama yang digunakan untuk menggerakkan turbin.
Gerakan air akan menimbulkan perputaran turbin, yang kemudian akan menghasilkan energi mekanik.
Energi mekanik yang dihasilkan dari perputaran turbin akan diubah menjadi energi listrik melalui sebuah perangkat yang disebut generator.
Generator memiliki peran kunci dalam mengubah energi mekanik menjadi energi listrik yang dapat digunakan.
Selanjutnya, energi listrik yang dihasilkan akan diteruskan ke power supply listrik dan terhubung melalui kabel.
Kabel tersebut umumnya dibentangkan dan ditopang oleh struktur seperti sutet untuk mendistribusikan listrik ke berbagai daerah atau ke rumah penduduk.
Proses distribusi ini memastikan bahwa listrik yang dihasilkan oleh PLTA dapat mencapai konsumen dengan efisien.
Tidak hanya menghasilkan energi listrik, PLTA juga mempertimbangkan dampak positif terhadap lingkungan.
Air yang telah melewati turbin tidak hanya diarahkan ke distribusi listrik, tetapi juga disalurkan kembali ke sungai.
Hal ini memberikan manfaat ekstra kepada masyarakat setempat yang dapat memanfaatkan air sungai sebagai sumber kehidupan.
Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Air
Cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) melibatkan beberapa komponen kunci yang bekerja bersama untuk menghasilkan energi listrik yang efektif.
Berikut adalah beberapa komponen utama yang mendukung operasional PLTA:
1. Bendungan
Bendungan merupakan komponen kunci dalam PLTA yang memiliki peran sentral. Fungsinya meliputi penampungan air dalam jumlah besar untuk memastikan pasokan yang cukup dan stabil untuk turbin.
Selain itu, bendungan juga berfungsi sebagai pengendali banjir, menambah nilai tambahnya sebagai infrastruktur perlindungan lingkungan.
2. Komponen Pipa
Pipa berperan dalam menyalurkan dan mengarahkan air ke cerobong turbin. Pipa pusat dipasang pada bak penenang minimal dengan ukuran 10 cm, dan ujungnya diarahkan ke cerobong turbin untuk memberikan aliran air yang terkendali.
3. Turbin
Turbin memiliki fungsi utama untuk mendorong dan memutar baling-baling yang digantikan oleh aliran air, memungkinkan konversi energi potensial dari gaya jatuh air menjadi energi kinetik. Tanpa turbin, PLTA tidak dapat beroperasi secara efektif.
4. Generator
Generator terhubung dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga perputaran baling-baling turbin juga memutar kumparan magnet di dalam generator.
Proses ini memanfaatkan energi mekanik dari turbin untuk menghasilkan arus listrik AC melalui pergerakan elektron di dalamnya.
5. Jalur Transmisi
Jalur transmisi berfungsi sebagai saluran untuk mengalirkan arus listrik yang dihasilkan oleh PLTA ke rumah-rumah atau industri.
Sebelum dikonsumsi, tegangan listrik diturunkan melalui transformator step-down untuk memastikan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Itulah penjelasan mengenai cara kerja pembangkit listrik tenaga air. Bagaimana, sekarang kamu sudah tahu kan, cara kerja pembangkit tenaga air? Semoga informasi ini menambah wawasan kita.