Meski alat ukur multimeter mungkin sudah tak terlalu asing bagi sebagian orang, tapi tidak menutup kemungkinan masih ada sebagian orang yang belum tahu bagaimana cara menggunakan multimeter yang benar. Sebab, alat ukur ini memiliki berbagai fungsi berbeda tergantung jenisnya.
Multimeter dapat dibagi menjadi 2 jenis yang berbeda, yaitu multimeter analog dan multimeter digital. Tidak hanya memiliki perbedaan dari segi bentuknya saja, tapi kedua jenis multimeter ini juga memiliki perbedaan pada tingkat akurasinya. Tingkat akurasi multimeter digital dikatakan lebih tinggi dan bagus.
Hal ini terjadi karena multimeter digital sudah jauh lebih modern dan canggih dibanding multimeter analog. Meski begitu, hal ini tidak membuat multimeter analog sudah tidak bisa dipakai untuk mengukur suatu arus listrik maupun tegangan listrik. Lantas, bagaimana cara memakai alat ukur ini yang benar?
Cara Menggunakan Multimeter Berdasarkan Jenisnya
Orang-orang mungkin mengira multimeter hanya bisa dipakai untuk mengukur tegangan arus listrik bolak-balik saja, tapi sebenarnya alat ukur ini juga bisa dipakai untuk mengukur tegangan arus listrik searah. Tidak hanya itu, multimeter juga bisa digunakan untuk berbagai fungsi lainnya.
Mulai dari mengukur kuat arus, mengukur hambatan, mengecek baterai HP, mengukur frekuensi sinyal, hingga mengukur kapasitansi dari suatu kapasitor tertentu menjadi fungsi dari alat ukur ini. Untuk itu, orang-orang harus tahu bagaimana cara menggunakan alat ukur multimeter berdasarkan jenisnya:
1. Cara Menggunakan Multimeter Analog
Jika dibandingkan dengan multimeter digital tingkat akurasi multimeter analog memang jauh lebih rendah. Namun, harga dari multimeter ini cenderung lebih murah dibanding multimeter digital, sehingga masih ada banyak orang yang suka menggunakannya.
Salah satu kelebihan dari multimeter analog adalah tampilannya lebih sederhana dan dapat dipahami oleh orang awam sekalipun. Selain itu, multimeter analog juga bisa digunakan dengan cara yang mudah, yaitu:
- Sebelum mengukur suatu arus, tegangan, kapasitansi, atau hal-hal seperti ini lainnya, pastikan jarum penunjuk berada di angka nol. Apabila jarum penunjuk belum tepat, putar penala mekaniknya.
- Setelah itu, putar saklar selektor ke arah besaran yang akan diukur menggunakan alat tersebut. Sebagai contoh, Anda hendak mengukur arus DC, maka arahkan ke DC mA.
- Apabila Anda hendak mengukur suatu resistansi tertentu, maka arahkan saklar selektor ke skala ohm. Sebelum itu, pastikan jarum berada di angka nol dengan menggabungkan probe positif dan negatif.
- Kemudian, untuk mengukur besaran DC Anda perlu memastikan bahwa kutub positif dan negatif pada alat ukur ini tidak terbalik, karena jika tidak maka alat ukur akan lebih mudah rusak.
2. Cara Menggunakan Multimeter Digital
Jika kelebihan multimeter analog adalah tampilannya lebih sederhana dan mudah dipahami oleh orang awam sekalipun, untuk kelebihan dari multimeter digital adalah tingkat akurasinya cenderung lebih tinggi. Hal ini yang membuat orang-orang tertarik untuk menggunakannya.
Umumnya, multimeter digital akan digunakan pada saat proses pengukuran yang membutuhkan kecermatan tinggi. Sebab, tambahan satuan alat ukur ini lebih teliti dan opsi pengukurannya pun lebih banyak. Lalu, bagaimana cara menggunakan multimeter digital?
- Pertama-tama, putar saklar selektornya terlebih dahulu yang terdapat pada posisi skala.
- Kemudian, hubungkan probe ke komponen yang akan diukur dengan menggunakan alat ini.
- Jika sudah, catat angka yang tertera pada multimeter digital agar tidak lupa dengan hasilnya.
Cara Menggunakan Alat Multimeter untuk Berbagai Pengukuran
Cara menggunakan alat ukur multimeter tidak hanya bisa dibedakan menurut jenisnya masing-masing, tapi juga bisa dibedakan menurut fungsinya, seperti untuk mengukur tegangan, kuat arus, dan lain sebagainya. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menggunakan alat multimeter:
1. Cara Mengukur Tegangan Menggunakan Multimeter
Salah satu fungsi dari alat ukur multimeter adalah untuk mengukur tegangan AC. Bahkan, alat ini juga bisa dipakai untuk mengukur suatu tegangan yang nilai di dalamnya belum diketahui. Untuk melakukan hal tersebut, pastikan kisaran tertingginya dipilih terlebih dahulu agar alatnya tidak rusak.
Apabila tegangan yang diukur lebih besar dari dugaan, maka hal ini dapat membuat multimeter lebih cepat rusak. Maka dari itu, ukur tegangan tersebut dengan menggunakan cara di bawah ini:
- Atur meteran untuk menggunakan rentang tertinggi pada tegangan AC. Mulailah dari rentang tertinggi menuju ke rentang terendah.
- Setelah itu, pasang kabel pengukuran dengan memasukkan probe hitam pada jack yang bertuliskan “COM”. Jika sudah, masukkan probe berwarna merah ke bagian “V”.
- Tinjau skala tegangan dan lihat apakah ada beberapa skala volt dengan nilai maksimum yang berbeda. Sebab, nilai maksimum harus sesuai dengan rentang yang dipilih sebelumnya.
- Lakukan uji tegangan listrik dari sebuah stop kontak dengan memasukkan probe hitam ke salah satu lubang stop kontak dan probe merah pada lubang lainnya.
- Cabut kabel pengukuran dengan memutar saklar selektor ke rentang terendah.
- Kemudian, hubungkan lagi kabel seperti sebelumnya dan usahakan tidak memegang kedua probe yang ada.
2. Cara Mengukur Arus Listrik Menggunakan Multimeter
Multimeter tidak hanya bisa dipakai untuk mengukur suatu tegangan listrik saja, tapi juga bisa dipakai untuk mengukur arus listrik pada suatu komponen tertentu. Cara menggunakan multimeter untuk mengukur arus listrik berbeda dengan cara sebelumnya dan langkah-langkahnya adalah:
- Pertama-tama, pastikan Anda sudah mengukur tegangan awalnya terlebih dahulu.
- Kemudian, atur alat ukur multimeter pada mode ampere AC atau DC tertinggi. Sebab, multimeter harus diatur pada mode yang sama seperti tegangan agar hasilnya tidak nol.
- Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, pertimbangkan untuk menggunakan amperemeter jepit.
- Setelah itu, masukkan probe hitam ke jack yang bertuliskan “COM” dan probe merah pada jack “A”.
- Matikan listrik pada sirkuit dan buka bagian sirkuit yang akan diukur. Jangan lupa untuk menghubungkan meteran secara seri, agar rangkaian dapat tertutup dengan baik.
- Perhatikan apakah arus mengalir dari arah positif ke negatif, lalu atur rentang pengukurannya ke nilai tertinggi.
- Nyalakan alat ukur multimeter dan turunkan rentang pengukuran arus untuk hasil yang lebih akurat.
3. Cara Mengukur Resistor Menggunakan Multimeter
Cara terakhir yang akan kami bahas adalah untuk mengukur resistansi dari sebuah resistor. Cara untuk mengetahui resistansi dari sebuah resistor ini juga bisa dilakukan dengan mudah, yaitu:
- Atur posisi saklar selektor ke satuan ohm, karena komponen yang akan diukur adalah resistor.
- Kemudian, pilih skala yang sesuai dengan perkiraan ohm dari komponen yang akan diukur.
- Hubungkan probe ke komponen resistor tersebut dan pastikan tidak ada polaritas saat hal ini dilakukan.
- Baca hasil pengukuran di display multimeter dan catat hasil tersebut agar tidak salah mengingatnya.
Karena saat perhitungan resistor menggunakan multimeter tidak boleh ada polaritas, jadi Anda bisa menghubungkan probe tersebut secara terbalik.
Dengan melihat penjelasan yang ada di atas dapat dipastikan bahwa cara menggunakan multimeter bisa dibedakan menurut jenis dan fungsinya masing-masing. Maka dari itu, Anda harus memastikan jenis multimeter yang akan dipakai dan jenis pengukuran yang akan dilakukan.