Catu Daya Adalah – Pengertian, Klasifikasi, & Komponen

Diposting pada

Catu daya atau yang biasa dikenal dengan sebutan power supply merupakan perangkat wajib yang selalu ada pada setiap peralatan elektronika. Power supply berperan sebagai komponen yang bertugas menyuplai tegangan ke dalam perangkat agar bisa bekerja.

Tanpa adanya power supply maka perangkat elektronika tidak bisa bekerja karena tidak adanya pasokan listrik ke dalam perangkat. Mengingat krusialnya peran power supply dalam memasok energi ke dalam perangkat elektroik, maka komponen ini wajib dipelajari pertama kali saat menekuni dunia elektro.

Pengertian Komponen Catu Daya

Pengertian Komponen Catu Daya

Catu daya adalah komponen keras atau hardware yang fungsinya untuk memasok energi listrik ke perangkat elektronika. Perangkat elektronika yang biasa kita gunakan sehari-hari seperti laptop, radio, komputer, TV dan sebagainya pasti memiliki power supply yang memasok listrik berarus DC.

Khusus untuk perangkat elektronika umumnya memang membutuhkan tegangan DC sehingga power supply tidak hanya bekerja sebagai pemasok listrik melainkan juga mengubah jenis tegangan sebelum dialirkan.

Sebagaimana yang diketahui bahwa jenis tegangan listrik dari sumber PLN berjenis AC atau arus bolak-balik. Sementara jenis tegangan listrik yang bisa diterima oleh perangkat elektronik adalah listrik DC (Direct Current).

Sehingga power supply akan mengubah jenis tegangan listrik AC menjadi DC terlebih dahulu baru dialirkan ke perangkat elektronika. Besar tegangan yang dipasok dari power supply ada beraneka ragam Umumnya sebuah power supply dapat memasok energi berkisar 150 Watt hingga 350 Watt.

Komponen Penyusun Catu Daya

"</a

Komponen power supply terdiri dari beberapa komponen yang saling bekerja untuk mendukung fungsi power supply memasok tegangan ke perangkat elektronika. Nah,  komponen yang ada pada power supply terdiri dari:

1. Dioda

Komponen penting pertama yang ada pada power supply adalah dioda. Komponen diode berperan untuk menyearahkan arus AC yang bolak-balik menjadi arus DC yang searah. Cara kerja diode adalah memblokir gelombang arus AC yang berbentuk setengah-setengah.

Dioda yang dipakai pada komponen power supply berjenis diode bridge yang rangkaiannya berbentuk lingkaran. Di dalam rangkaian diode bridge ini memiliki dua buah input yakni satu buah output dan satu buah ground.

2. Transformator

Komponen power supply berikutnya adalah trafo atau transformator. Trafo adalah komponen power supply yang bekerja dengan mengubah jenis tegangan listrik. Trafo akan mengubah jenis arus listrik bolak-balik AC dari stop kontak menjadi arus listrik searah DC yang cocok untuk peralatan elektronika.

Transformator terbagi menjadi dua macam yaitu trafo step up dan trafo step down. Trafo step up memiliki fungsi untuk menaikkan tegangan sementara trafo step down mempunyai fungsi menurunkan tegangan.

Catu daya pada transformator elektronika menggunakan jenis step down untuk menurunkan tegangan dari sumber PLN sehingga aman bagi perangkat elektronik.

3. Kapasitor

Komponen selanjutnya adalah kapasitor yang berfungsi untuk menyimpan tegangan ketika terhubung ke sumber arus. Apabila kapasitor terputus dari sumber arus maka tegangan yang tersimpan akan menghilang.

Kapasitor juga berfungsi untuk menstabilkan frekuensi gelombang pada power supply sehingga lebih aman untuk digunakan pada perangkat elektronika.

4. IC Voltage Regulator

IC Voltage Regulator merupakan alat yang berfungsi sebagai mikrokontroler, yakni mengontrol arus input AC dan diubah menjadi tegangan berjenis DC sehingga dapat dipakai untuk berbagai perangkat elektronik.

Komponen ini dapat mematangkan tegangan yang nantinya berperan sebagai sumber arus bagi perangkat elektronik. Ketika power supply dihubungkan ke perangkat elektronik maka tegangan yang sudah matang dan stabil akan langsung didistribusikan.

5. Sekring

Sekring memainkan peranan penting dalam kinerja power supply karena berfungsi untuk mengamankan perangkat elektronika ketika terjadi lonjakan arus secara mendadak dari sumber arus utama. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa arus yang berasal dari listrik PLN tidak bisa diprediksi besar dan kecilnya.

Apabila terjadi lonjakan arus dalam jumlah besar secara tiba-tiba hal tersebut akan sangat membahayakan perangkat elektronik bahkan bisa menyebabkan konsleting listrik atau perangkat terbakar. Dengan adanya sekring, maka daya pada jalur input akan diputuskan secara otomatis ketika terjadi lonjakan arus.

6. Saklar

Saklar adalah komponen yang biasanya ditempatkan pada power supply meskipun bersifat optional saja. Fungsi dari saklar adalah untuk memutuskan dan menghubungkan aliran daya dari alat menuju perangkat elektronik. Pada power supply, saklar berperan sebagai tombol On dan Off.

Mengingat keberadaan saklar tidaklah utama dan opsional saja, maka tanpa adanya saklar pun power supply masih bisa bekerja.

7. Lampu Indikator

Komponen lampu indikator tidak bersifat wajib atau opsional saja sehingga tidak semua piranti power supply memasang komponen satu ini. Lampu indikator hanya sekedar pelengkap agar power supply dapat menunjukkan kepada penggunanya bahwa piranti sedang bekerja atau mati.

Jenis-Jenis Power Supply

Jenis-Jenis Power Supply

Power supply terdiri dari beberapa jenis yang dikelompokkan berdasarkan fungsi, konversi dan bentuknya. Di bawah ini adalah klasifikasi power supply yang banyak digunakan di pasaran:

1. Power Supply Berdasarkan Bentuknya

Jika dilihat dari bentuknya, power supply dibedakan ke dalam beberapa jenis sebagai berikut:

  • Power Supply Internal

Power supply internal merupakan perangkat elektronik yang pemasangannya terhubung langsung ke bagian motherboard. Sehingga power supply internal tidak berdiri sendiri dan didesain menyatu dengan motherboard perangkat elektronik.

  • Power Supply Eksternal

Power supply eksternal merupakan power supply yang didesain terpisah dari motherboard perangkat elektronik. Letak power supply jenis satu ini berdiri sendiri atau terpisah sehingga bisa digunakan untuk banyak perangkat elektronik lainnya.

2. Power Supply Berdasarkan Konversi

Jika dilihat berdasarkan cara power supply melakukan konversi energinya, catu daya dibagi menjadi dua jenis sebagai berikut:

  • Power Supply Linier

Power supply linier adalah perangkat listrik pemasok energi yang dikoneksikan langsung ke bagian inputnya. Jenis power supply linier adalah jenis pemasok daya paling terkenal dan banyak dipakai di masyarakat.

  • Power Supply Switching

Switching power supply merupakan jenis pemasok daya yang dirangkai tanpa menggunakan komponen transformator. Fungsi penyearah aliran listrik menggunakan komponen diode penyearah.

  • Power Supply Berdasarkan Fungsinya

Jika dilihat dari fungsinya, power supply dibedakan ke dalam 3 klasifikasi sebagai berikut:

  • Regulated Power Supply

Jenis power supply pertama ini mempunyai kontrol yang sangat baik terhadap arus listrik dan tegangan sehingga power supply bisa bekerja aman meski terjadi perubahan signifikan.

  • Unregulated Power Supply

Jenis power supply kedua ini adalah kebalikan dari regulated power supply, yakni tegangan dan arus listrik akan ikut berubah apabila terjadi perubahan dari sumber tegangan.

  • Adjustable Power Supply

Power supply jenis ketiga memiliki keunggulan dari segi fiturnya yang dapat mengatur besar tegangan serta arus listrik outputnya.

Power supply memiliki fungsi yang sangat penting untuk memasok tegangan listrik ke dalam perangkat elektronika dengan mengubah jenis tegangannya terlebih dahulu dari tegangan AC menjadi DC. Catu daya terdiri dari beberapa komponen penyusun seperti transformator, diode, kapasitor, sekring dan lainnya.