Fungsi dari resistor untuk kelistrikan perlu diketahui. Jika kamu ingin mengetahui apa saja fungsi resistor, kamu bisa menyimak artikel ini sampai selesai.
Resistor merupakan salah satu komponen yang cukup penting untuk komponen elektronik. Fungsi resistor biasanya berdampingan dengan kapasitor. Dalam elektronika, resistor sering digunakan untuk mengontrol arus.
Resistor ini dibutuhkan untuk mencegah terjadinya korsleting. Fungsi resistor ini memiliki tanggung jawab untuk menghilangkan daya dalam bentuk panas. Pada dasarnya fungsi resistor selalu untuk melawan aliran arus yang melaluinya.
Sehingga resistor ini cukup penting digunakan ketika membangun rangkaian elektronik. Lalu apa saja fungsi dari resistor ini? Nah kali ini Ilmuteknik akan membahasnya dalam penjelasan berikut ini.
Fungsi dari Resistor Adalah?
Resistor merupakan salah satu komponen listrik dengan dua terminal yang bersifat pasif. Fungsinya adalah memberikan hambatan terhadap aliran listrik dalam suatu rangkaian.
Resistor memiliki peran penting dalam dunia elektronika, di mana fungsinya meliputi pengurangan arus, penyesuaian level sinyal, pembagian tegangan, pengaturan elemen aktif, dan penghentian jalur transmisi.
Resistor dapat ditemukan dalam hampir semua jaringan listrik dan sirkuit elektronik. Ukuran resistansi diukur dalam satuan ohm (Ω), yang menunjukkan hambatan saat arus sebesar satu ampere (A) mengalir melalui resistor dengan penurunan tegangan sebesar satu volt (V) pada terminalnya.
Fungsi dasar resistor adalah memberikan hambatan terhadap aliran elektron. Dengan demikian, resistor digunakan untuk mengontrol aliran elektron, memungkinkan pengaturan arus dalam suatu rangkaian.
Prinsip dasar dari fungsi resistor adalah melawan aliran arus yang melewatinya, dan kekuatan hambatan ini disebut sebagai resistansi.
Ketika resistor ditempatkan dalam jalur aliran elektron, elektron banyak yang muncul di ujung satu, yang lebih dekat dengan terminal negatif baterai, sementara ujung lainnya kekurangan elektron.
Hal ini menciptakan perbedaan potensial dan membuat resistor dapat berfungsi sebagai pembagi tegangan. Selain itu, resistor juga menghasilkan panas sebagai produk dari efek termal.
Beberapa fungsi kritis resistor dalam kelistrikan melibatkan pembatasan arus listrik, aplikasi pada peralatan DC yang membutuhkan tingkat akurasi tinggi seperti peralatan pengukur DC, penggunaan sebagai standar dalam memverifikasi keakuratan peralatan pengukur resistansi, pengaturan tegangan keluaran pada sumber daya listrik, dan peran dalam aplikasi daya yang membutuhkan respons frekuensi yang baik, daya tinggi, dan nilai resistansi yang lebih besar dibandingkan resistor kawat terlilit.
Tujuan Penggunaan Resistor
Penggunaan resistor mencakup berbagai tujuan yang esensial dalam bidang elektronika dan teknik listrik. Beberapa fungsi utamanya meliputi pembatasan arus listrik, pembagian tegangan, pembangkitan panas, implementasi sirkuit pencocokan dan pemuatan, kontrol penguatan, serta pengaturan konstanta waktu.
Salah satu peran utama resistor adalah membatasi arus listrik dalam suatu rangkaian. Ini penting untuk mengontrol aliran listrik dan mencegah terjadinya kelebihan arus yang dapat merusak komponen elektronik.
Selain itu, resistor digunakan dalam pembagian tegangan, di mana mereka membantu menyesuaikan level tegangan dalam suatu rangkaian, memastikan bahwa setiap komponen menerima tegangan yang sesuai dengan kebutuhannya.
Resistor juga dapat berfungsi sebagai pembangkit panas. Ketika arus listrik melewati resistor, energi yang hilang dalam bentuk panas dapat dimanfaatkan untuk tujuan tertentu, seperti pengaturan suhu dalam perangkat elektronik atau sistem pemanas.
Selain itu, resistor digunakan dalam sirkuit pencocokan dan pemuatan, memastikan bahwa sinyal atau data yang diteruskan melalui suatu rangkaian sesuai dengan karakteristik yang diinginkan.
Dalam kontrol penguatan, resistor berperan dalam mengatur tingkat penguatan sinyal, yang sangat penting dalam sistem audio atau pengolahan sinyal lainnya.
Resistor juga diterapkan dalam pengaturan konstanta waktu, mempengaruhi kecepatan respons suatu rangkaian terhadap perubahan sinyal atau input.
Resistor tersedia secara komersial dalam berbagai nilai resistansi, mencakup rentang yang sangat luas. Ini memungkinkan pemilihan resistor yang sesuai dengan kebutuhan spesifik suatu aplikasi.
Misalnya, resistor dapat berukuran besar dan digunakan sebagai rem listrik pada kereta api untuk menghilangkan energi kinetik, atau mereka dapat memiliki dimensi yang sangat kecil, kurang dari satu milimeter persegi, untuk diterapkan dalam perangkat elektronik yang membutuhkan komponen yang ringkas dan presisi.
Peringkat Resistor
Resistor hadir dalam berbagai peringkat daya, mulai dari 1/8 W hingga mencapai ratusan watt. Beberapa peringkat daya yang umumnya digunakan meliputi 1/4W (0.25W), 1/2W (0.5W), 1W, 5W, dan 10W. Meskipun terdapat resistor dengan daya lebih tinggi, kebanyakan proyek hanya memerlukan daya yang relatif rendah.
Dalam kebanyakan kasus, lebih ekonomis untuk menggunakan beberapa resistor dengan daya 10W daripada mengandalkan satu unit 50W. Tidak hanya lebih hemat biaya, tetapi juga lebih mudah untuk memperoleh resistor dengan daya yang lebih rendah ini.
Seiring dengan berbagai peringkat daya yang tersedia, penting untuk memahami bahwa menjaga suhu resistor serendah mungkin adalah prinsip yang bijaksana.
Mengoperasikan resistor pada peringkat daya penuhnya untuk jangka waktu yang lama dapat meningkatkan suhu, yang dapat mempengaruhi kinerja dan umur pakai resistor tersebut.
Oleh karena itu, disarankan untuk memilih resistor dengan daya yang cukup untuk menghindari pengoperasian pada batas daya penuhnya.
Resistor lilitan kawat memiliki toleransi terhadap beban berlebihan untuk waktu yang singkat, tetapi disarankan untuk menjaga beban resistor tetap di bawah 250% dari nilai nominalnya untuk mencegah kerusakan atau perubahan karakteristik resistor.
Itulah penjelasan mengenai fungsi dari resistor. Dengan memahami semua fungsi dari resistor, maka wawasan kamu menambah seputar bidang elektronika.