Fungsi utama rem adalah untuk menghentikan putaran poros, mengatur putaran suatu poros dengan mengurangi atau membatasi putaran dan juga mencegah putaran yang tidak dikehendaki. Efek pengereman secara mekanis diperoleh dengan gesekan, dan secara listrik dengan serbuk magnit, arus putar, fasa yang dibalik, arus searah yang dibalik atau penukaran katup, dll. Dalam perencanaan rem, persyaratan terpenting yang harus dipenuhi adalah besarnya momen pengereman yang harus sesuai dengan yang diperlukan. Disamping itu besarnya energi yang dirubah menjadi panas harus pula diperhatikan, terutama dalam hubungannya dengan bahan gesek yang dipakai. Pemanasan yang berlebihan bukan hanya akan merusak bahan lapisan rem, tetapi juga akan menurunkan koefisien geseknya. Bahan rem harus memenuhi persyaratan keamanan, ketahanan dan dapat mengerem dengan halus. Disamping itu juga harus mempunyai koefisien gesek yang tinggi, keausan kecil, kuat, tidak melukai permukaan drum dan dapat menyerap getaran. Bahan gesek rem yang biasanya dipergunakan adalah ; kayu, asbes, kulit dan ferrodo
Kemampuan rem bergantung pada faktor :
– Koefisien gesek
– Kapasitas radiasi panas rem
– Tekanan diantara bidang-bidang esek
Rem gesekan dapat diklasifikasikan menjadi :
– rem blok (rem sepatu)
– rem drum
– rem sabuk (rem pita)
– rem cakra (rim piringan)
Rem Sepatu (Blook or shoe brake)
Rem sepatu terdiri atas rem sepatu tunggal, yang hanya menggunakan satu blok sepatu, dan rem sepatu ganda yang menggunakan blok sepatu ganda. Blok rem dilengkapi dengan bahan gesek yang bisa diganti bila telah aus. Rem ini bekerja karena gaya tekan pada blok melalui tuas. Hal yang kurang menguntungkan pada rem blok tunggal adalah arah gaya tekan yang hanya satu arah saja, sehingga pada poros terjadi lenturan pada rem blok ganda, lenturan poros tersebut bisa dihindari. Skema rem sepatu yang sederhana, untuk tiga macam posisi titik putar tuas terhadap titik kontak gesek blok..
Rem Pita (Band Brake)
Rem pita pada dasarnya terdiri dari sebuah pita baja yang sisi disebelah dalamnya dilapisi dengan bahan gesek, drum rem dan tuas keuntungannya antara lain. pembuatan dan pemasangannya mudah dan gaya pengereman besar dalam keadaan berhenti. Untuk putaran tinggi rem ini tidak sesuai, karena sukar dikendalikan. Pita rem bisa putus dan membahayakan manusia, maka rem ini tidak dipakai pada alat-alat pengangkut manusia. Penggunaan rem ini biasanya pada derek dan alat pengangkat barang. Gaya rem akan timbul bila pita diikatkan pada drum dengan gaya tarik pada kedua ujung pita tersebut.
Rem drum (internal expanding brake)
Rem drum disebut juga rem tromol, sebenarnya adalah rem sepatu yang bekerja dari dalam. Rem drum mempunyai ciri lapisan rem yang terlindung, dapat menghasilkan gaya rem yang besar untuk ukuran rem yang kecil dan umur lapisan rem cukup panjang. Kelemahannya adalah pancaran panasnya buruk. Gaya rem tergantung pada letak engsel sepatu rem dan silinder hidrolik serta arah putaran roda
REM CAKERA (Band and Block Brake)
Rem cakera disebut pula rem piringan, terdiri atas sebuah cakera dari baja yang dijepit oleh lapisan rem dari kedua sisinya pada waktu pengereman. Rem ini mempunyai sifat-sifat yang baik seperti mudah dikendalikan, pengereman yang stabil, radiasi panas yang baik, dll. Sehingga sangat banyak dipakai untuk roda depan. Adapun kekurangannya adalah umur lapisan yang pendek, serta ukuran silinder rem yang besar pada roda.