Pemakaian antena parabola untuk menangkap sinyal siaran merupakan hal yang wajib dimiliki. Namun, sebelum pemakaiannya, perlu mengetahui antena parabola yang cocok dengan peruntukannya. Untuk itu Anda perlu mengenal jenis-jenis antena parabola sebelum mulai menggunakannya.
Pada dasarnya, anntena parabola merupakan sejenis antena TV yang bentuknya berupa piringan untuk menangkap sinyal dari banyak sumber atau transponder. Idealnya, jika antena parabola semakin besar, maka akan semakin mudah dalam menangkap sinyal.
Antena parabola memang menjadi hal yang harus dimiliki, karena saat ini sudah banyak hiburan lokal ataupun internasional yang dapat ditampilkan. Saat ini juga sudah semakin meningkat pemakaian televisi berbasis satelit.
Mengenal Antena Parabola
Antena parabola yaitu antena yang mempunyai daya jangkau cukup luas. Alat ini sering dipakai daam komunikasi televisi, radio, dan data. Bentuknya berupa piringan yang melengkung dan memang ide awalnya berasal dari cara kerja optik.
Fungsi antena parabola yang utama yaitu menangkap sinyal (downlink) lalu memancarkan kembali sinyal tersebut (uplink). Sinyal itu berupa gelombang elektromagnetik atau RF (Radio Frequency).
Panjang gelombang elektromagnetik yang ada dalam frekuensi ini cukup pendek, sehingga memungkinkan antena parabola memiliki ukuran yang masih masuk akal. Hal ini mengingat banyaknya permintaan yang diinginkan pengguna dalam menerima atau memancarkan sinyal.
Antena parabola dipakai untuk mentransmisikan sinyal tv, sinyal telepon, sinyal radio, tautan WAN/LAN nirkabel untuk komunikasi data, komunikasi pesawat luar angkasa, serta komunikasi satelit.
Antena parabola memiliki ukuran paling besar yang terletak di Erdfunkstelle, Jerman dan menjadi fasilitas terbesar bagi satelit komunikasi dunia.
Jenis-Jenis Antena Parabola
Di beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah pengguna layanan TV parabola (berbasis satelit). Hal ini menyebabkan semakin banyaknya pilihan siaran lokal maupun internasional yang dapat disaksikan melalui parabola.
Namun, tidak semua orang paham mengenai jenis-jenis antena parabola. Padahal, antena jenis ini berbeda dengan receivernya. Sebelum membeli serta menggunakannya, pastikan Anda paham jenis-jenisnya lebih dahulu. Berikut 3 jenis antena parabola yang perlu Anda ketahui.
1. Antena Parabola Jaring (Mesh)
Antena jenis ini cukup umum dipakai di Indonesia. Ukuran yang cukup mudah diperoleh di pasaran yaitu 6 feet dan 8 feet dan untuk ukuran yang cukup besar misal 10, 12, 14, hingga 22 feet hanya beberapa saja yang memilikinya.
Parabola jenis ini umumnya disandingkan dengan LNB C-Band dan Transponder yang terdiri atas 4 figit dan sering dipakai oleh beberapa provider tv, baik yang gratis ataupun yang berbayar.
Jika ukuran parabola semakin besar, maka akan besar pula persentase sinyal yang bisa diperoleh. Khusus bagi wilayah di Indonesia, satelit palapa dan telkom3s yang ada di titik 113e dan 118 3 memakai transponder jenis ini.
Itu sebabnya di wilayah Indonesia banyak ditemui rumah-rumah yang penduduknya memakai antena parabola jenis ini. harga antena parabola jenis ini sekitar Rp400.000 dan Anda sudah dapat memiliki antena parabola jaring untuk menikmati berbagai siaran tv nasional.
2. Antena Parabola Solid
Antena parabola solid sebenarnya cocok jika disandingkan dengan LNC C-Band, S-Band, dan KU-Band. Namun, pemakaian parabola solid lebih sering disandingkan dengan LNB Ku-Band karena LNB KU-Band cukup peka dengan parabola solid.
Parabola jenis ini hanya sedikit digunakan dibanding parabola jaring oleh masyarakar. Hal ini dikarenaan harganya yang jauh lebih mahal serta dalam pemakaiannya juga lebih sulit.
Hanya para tracker satelit yang seing memakai parabola solid untuk memburu sinyal satelit yang Out of Beam serta sulit dijinakkan. Parabola solid juga memiliki beragam ukuran, seperti 4 feet, 6 feet, dan 8 feet yang sering ditemukan di pasaran.
3. Antena Parabola Mini
Jenis antena parabola ini sering dipakai di berbagai provider pay tv. Untuk wilayah Indonesia, terdapat Indovision, Top tv, Vision, Orange tv, serta ada beberapa provider pay tv yang lain yang memakai jenis antena parabola ini.
Antena parabola ini lebih kompatibel dengan LNB KU-Band serta S-Band. Sedangkan jika disandingkan dengan LNB C-Band hampir tidak memungkinkan, kecuali untuk jenis transponder yang persentase sinyalnya benar-benar banyak.
Hal ini dikarenakan ukuran antena parabolanya cukup kecil, sedangkan rata-rata persentase sinyal C-Band minimal ada di kisaran 50% lebih. Itu yang menjadi kendala utama yang mengakibatkan antena parabola jenis ini hampir tidak pernah dipakai dengan LNB C-Bank.
Selain untuk memperoleh sinyal dari siaran pay tv, jenis parabola ini juga sering dipakai oleh tracker satelit untuk menangkap sinyal satelit dari provider tv di luar negeri yang siarannya dapat dinikmati dengan gratis.
Salah satu contohnya yaitu Satelit Thaicom5 yang dimiliki oleh pemerintah Thailand dan ada di titik 78,5 0E. Satelit ini memiliki ratusan siaran yang menarik dan dapat dinikmati secara gratis dengan menggunakan dish ex pay tv.
Cara Kerja Antena Parabola
Prinsip kerja dari antena parabola yaitu memantulkan frekuensi radio yang sudah diterima kemudian menuju ke titik fokus yang sudah dipasang dengan sebuah alat yang bisa menerima frekuensi radio.
Alat ini disebut dengan LNB (Low Noise Block). Bentuknya berupa piringan bulat cekung, yang mana berlaku hukum pantulan, yaitu sinyal yang datang dengan arah sejajar akan dipantul menuju ke tengah melewati titik fokus.
Sebaliknya, sinyal yang datang melewati titik fokus akan dipantulkan secara sejajar. Hal ini yang menjadikan parabola mampu menangkap sinyal secara kuat.
Oleh sebab itu, meskipun satelit ada jauh di luar bumi, parabola masih mampu mentransmisikan sinyal serta memantulkannya kembali dengan akurat, walaupun sinyal yang didapat cukup lemah.
Konsekuensi dari prinsip kerja antena parabola ada pada ketepatan posisi LNB. Apabila LNB posisinya bergeser sedikit dari titik fokus, maka menyebabkan kekuatan sinyal yang diterima dari satelit akan berkurang.
Namun, kelebihannya yaitu, bentuk antena parabola yang bulat cekung menjadikannya lebih fokus dalam menangkap sinyal, sehingga adanya gangguan dari frekuensi yang lain bisa teratasi.
Selain itu, karena memakai satelit, antena parabola bisa dipakai dimanapun, bahkan hingga di pelosok desa yang belum terjangkau siaran tv. Hal ini turut berperan dalam pemerataan pembangunan.
Kelebihan dan Kelemahan
Kelebihan antena parabola yaitu kualitas audio serta video jadi lebih baik apabila dipakai untuk menerima siaran tv satelit.
Bentuk antena parabola yang menyerupai piringan juga menjadikan transmisi lebih mudah diterima. Sangat cocok untuk digunakan menangkap gelombang dari tempat yang jauh dengan pusat transmisi.
Sedangkan kelemahan dari antena parabola yaitu harganya yang relatif mahal untuk segala peralatan yang diperlukan. Antena ini tidak dapat langsung membagi saluran apabila dalam satu rumah mempunyai dua atau lebih perangkat tv.
Semua tv dalam suatu rumah akan menyarkan jenis program yang sama, karena tidak terdapat pembagian transmisi. Untuk melakukannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti tuner digital supaya bisa membagi transmisi.
Itulah jenis-jenis antena parabola yang wajib Anda ketahui sebelum mulai menggunakannya, supaya bisa disesuaikan dengan peruntukannya. Pemakaian internet parabola memang membawa beragam keuntungan, namun Anda juga perlu mempertimbangkan beberapa kelemahan yang dimilikinya.