Mengenal Boiler Berbahan Bakar Minyak

Diposting pada

Boiler berbahan bakar minyak adalah jenis boiler yang menggunakan minyak sebagai bahan bakarnya dalam melakukan proses pembakaran. Boiler berbahan bakar minyak terdiri dari beberapa bagian penting seperti nozel burner, kompresor udara, sistem atomisasi udara, perpipaan oli, sistem katup pengukur oli, penyalaan api dan lain-lain.

Baca juga Pengertian Boiler Sootblower Beserta Fungsinya

Seperti pada boiler berbahan bakar gas, ketika kontrol NOx (nitrogen oksida) adalah aspek dari sistem pembakaran, umumnya mungkin ada kontrol burner NOx kecil atau pembakaran bertahap. Perawatan dan prosedur yang tepat berdasarkan saran dari pembuat boiler penting untuk proses pembakaran yang efektif dan bebas risiko.

Di bawah ini adalah beberapa hal khusus yang harus dipertimbangkan dan berkaitan boiler berbahan bakar minyak:

  • Pantau katup kontrol tekanan dan pompa oli sehingga peralatan ini dapat mendistribusikan oli ke nozel burner pada tekanan yang tepat. Lakukan pemeriksaan tekanan ini setiap hari.
  • Sirkulasi oli harus berjalan lancar. Setiap penurunan suhu oli atau di luar harus diperiksa untuk memastikan sirkulasi oli berjalan dengan baik.
  • Variasi nyala boiler berbahan bakar minyak harus diawasi dan suhu minyak harus dipertahankan. Perbedaan suhu oli biasanya merupakan efek dari kontrol suhu yang tidak berfungsi atau perangkat pemanas yang tidak bersih.
  • Nozel burner harus dapat menyalakan api dengan efektif. Akumulasi jelaga pasti akan terjadi pada boiler berbahan bakar minyak. Kerusakan pada kualitas nyala api merupakan indikator bahwa nozel harus dibilas.
  • Mirip dengan boiler berbahan bakar gas, boiler ini memiliki lebih dari satu burner harus memiliki pola yang tepat untuk menggunakan burner ini untuk mendapatkan efisiensi yang optimal dimana kondisi beban tidak memerlukan aplikasi semua burner secara terus menerus.
  • Pembakaran minyak membutuhkan sistem atomisasi yang umumnya uap atau udara. Variasi tekanan atomisasi dapat dengan mudah menyebabkan jelaga. Sehingga menyebabkan penurunan efisiensi boiler. Alasan di balik hilangnya tekanan tersebut umumnya dapat disebabkan oleh nosel oli yang tidak bersih atau masalah pada kompresor udara atau regulator.

Perbedaan tekanan akan mempengaruhi kemampuan minyak untuk membakar dan mengatomisasi secara tepat. Efeknya terdiri dari akumulasi minyak dan jelaga di tungku boiler, faktor pembakaran yang kaya bahan bakar dapat membuat biaya tinggi dalam pengoperasian boiler dan menurunkan efisiensi boiler.

Jangan lupa Ikuti INSTAGRAM dan FACEBOOK kami di ILMU TEKNIK dan dapatkan informasi seputar dunia teknik setiap harinya.

Saat ini bekerja sebagai Engineering staff di PT Bali Nusaintan, Bali. Menguasai skill dasar mechanical dan electrical, serta pengetahuan umum tentang teknik sipil dan bangunan. Memiliki website ilmuteknik.id yang membahas pengetahuan dan tips tentang bangunan, kelistrikan serta pengetahuan umum dibidang teknik. Saat ini telah menjangkau pengunjung sabanyak 1000 visitor/day. Telah 6 tahun terjun dalam dunia blogging, menguasai skill copywriting, SEO, dan SEM. Menyediakan jasa link placement, backlink wikipedia, dan penulisan artikel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *