Apa perbedaan arus AC dan DC? Jika kamu ingin mengetahui apa saja perbedaan arus AC dan arus DC, silahkan simak artikel ini sampai selesai.
Arus listrik dibedakan menjadi dua jenis yaitu Direct Alternating Current (AC) dan Direct Current (DC).
Kedua jenis arus tersebut memiliki perbedaan dasar dalam mengalirkan energi dari sumber ke beban. AC merupakan sumber arus listrik bolak-balik, sedangkan DC adalah sumber arus searah.
Lalu apa saja perbedaan arus AC dan DC pada sebuah motor? Kali ini, Ilmuteknik akan menjelaskan kepada kamu apa saja perbedaannya.
Perbedaan Arus AC dan DC
Berikut adalah penjelasan mengenai pengertian serta perbedaan dari kedua arus tersebut. Simak penjelasannya berikut ini sampai selesai.
Pengertian Arus DC
Sebelum membahas perbedaan antara arus AC (Arus Bolak-balik) dan DC (Arus searah), penting untuk memahami definisi masing-masing sumber arus listrik ini.
Sebagaimana dijelaskan dalam buku “Pembelajaran Konsep Listrik dan Magnet” oleh Dr. Saiman, arus listrik DC merupakan jenis arus yang hanya mengalir dalam satu arah, yakni dari kutub positif ke kutub negatif.
Karakteristik utama dari arus ini adalah alirannya yang tetap dan konsisten sepanjang waktu.
Dalam kehidupan sehari-hari, arus DC digunakan untuk berbagai keperluan. Contohnya, arus ini diterapkan pada baterai untuk perangkat seperti senter, jam dinding, kalkulator, dan berbagai alat ukur listrik lainnya.
Pada bentuk akumulator atau aki, arus DC berperan sebagai sumber tenaga pada sistem lampu kendaraan bermotor, sepeda motor, dan aplikasi lainnya.
Beberapa ciri khas dari arus DC meliputi:
1. Nilai Arus Konstan
Arus listrik DC memiliki nilai yang tetap atau konstan terhadap perubahan waktu. Artinya, jumlah arus yang mengalir tidak berubah sepanjang sirkuit.
2. Polaritas Tetap
Polaritas arus DC selalu tetap pada masing-masing terminalnya. Ini berarti arus tersebut selalu mengalir dari kutub positif ke kutub negatif tanpa mengalami perubahan arah.
3. Bentuk Gelombang Mendatar
Arus DC memiliki bentuk gelombang yang mendatar, menunjukkan bahwa arus tersebut mengalir dalam satu arah tanpa osilasi atau perubahan arah secara berkala.
Pengertian Arus AC
Berbeda dengan arus searah (DC), arus bolak-balik (AC) adalah jenis arus listrik yang mengalir bolak-balik, baik dalam arah maupun besarnya.
Karakteristik utama arus AC adalah perubahan arah aliran listriknya secara teratur, membuatnya memiliki kutub positif dan negatif yang tidak tetap karena arusnya mengalir bergantian di antara kedua ujungnya.
Contoh-contoh arus listrik AC meliputi dinamo, generator listrik, dan sumber listrik umum seperti PLN.
Listrik yang disalurkan oleh PLN memiliki frekuensi sekitar 60 Hz, yang berarti dalam satu detik, arusnya mengalir bolak-balik sebanyak 60 kali.
Arus AC dari PLN digunakan untuk menghidupkan berbagai peralatan rumah tangga, seperti mesin cuci, kipas angin, dan setrika.
Berikut adalah ciri-ciri arus AC, sebagaimana diuraikan dalam jurnal “Analisis Karakteristik Listrik Arus Searah dan Arus Bolak-Balik” karya Samuel Gideon dan Koko Pratama Saragih:
1. Nilai Arus Berubah-ubah
Arus listrik AC memiliki nilai yang berubah-ubah atau tidak konstan sepanjang waktu. Ini berbeda dengan arus searah yang memiliki nilai yang tetap.
2. Polaritas yang Berubah-ubah
Polaritas arus AC selalu berubah-ubah pada masing-masing terminalnya. Kutub positif dan negatif tidak tetap karena arus ini secara terus-menerus mengalir bolak-balik.
3. Gelombang Sinusoidal
Arus AC memiliki bentuk gelombang yang bersifat sinusoidal, yang berarti alirannya naik dan turun secara teratur seperti gelombang sinus. Bentuk gelombang ini membedakan arus AC dari arus DC yang memiliki bentuk gelombang mendatar.
Perbedaan Arus AC dan DC pada Motor
Perlu kamu ketahui, arus AC dan DC pada sebuah motor memiliki karakteristik yang berbeda. Berikut beberapa perbedaan arus AC dan DC pada sebuah motor.
Motor dengan Sistem Kelistrikan AC
Mengacu pada informasi dari laman Suzuki, sistem kelistrikan AC pada sepeda motor dirancang dengan menggunakan poros engkol sebagai sumber daya utama.
Dalam konsep ini, energi listrik yang diperlukan untuk berbagai komponen mengikuti putaran mesin. Salah satu contoh implementasinya adalah pada lampu depan, di mana listrik disalurkan langsung oleh spul.
Spul ini, yang merupakan bagian dari sistem kelistrikan, dipicu oleh putaran poros engkol. Perlu dicatat bahwa besarnya arus yang diperlukan dapat diatur oleh kiprok, sehingga bohlam lampu tetap teraliri daya dan tidak mengalami pemutusan.
Sebagai informasi tambahan, lampu pada sepeda motor dengan sistem arus AC baru akan menyala setelah mesin dihidupkan. Intensitas cahaya lampu akan bergantung pada kecepatan putaran mesin.
Keunikan dari sistem arus AC ini dapat dilihat dari variasi kecerahan lampu tergantung pada putaran mesin.
Jika mesin berputar dengan kecepatan rendah, lampu mungkin menyala dengan kecerahan yang redup atau bahkan mati.
Sebaliknya, pada putaran mesin yang lebih cepat, intensitas cahaya lampu akan meningkat, menciptakan pencahayaan yang lebih terang.
Motor dengan Sistem Kelistrikan DC
Berbeda dengan sistem AC, sistem kelistrikan DC pada sepeda motor mengandalkan pasokan langsung dari aki ke semua komponen motor sebelum mesin kendaraan dihidupkan.
Akibatnya, lampu depan pada sepeda motor dengan sistem kelistrikan DC secara otomatis menyala dengan kecerahan penuh begitu kunci kontak diputar ke posisi ON.
Cahaya lampu tersebut mencapai intensitas maksimal bahkan tanpa adanya putaran mesin. Keunikan sistem kelistrikan DC terletak pada ketidakberpengaruhannya terhadap kecerahan lampu oleh perubahan putaran mesin.
Meskipun mesin tidak berputar, atau berputar dengan kecepatan rendah, cahaya lampu tetap terang dan stabil.
Seiring perkembangan zaman, sepeda motor modern umumnya dilengkapi dengan lampu LED. Jenis lampu ini memiliki kebutuhan akan kelistrikan yang stabil untuk berfungsi dengan optimal.
Oleh karena itu, banyak sepeda motor saat ini mengadopsi sistem kelistrikan DC guna memberikan daya listrik yang stabil dan dapat diandalkan untuk mendukung penggunaan lampu LED dan komponen elektronik lainnya.
Itulah penjelasan mengenai perbedaan arus AC dan DC pada sebuah sepeda motor. Dengan memahami penjelasan diatas, maka kamu kamu bisa dengan mudah mengetahui perbedaannya.