Sistem pencegahan kebakaran dan penanggulangan bahaya kebakaran

Diposting pada

Sistem pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran Pasif

Sistem pencegahan kebakaran dan penanggulangan bahaya kebakaran yang telah dipersiapkan pada rancangan bangunan yang memungkinkan penyelamatan penghuni dengan baik.

Baca juga SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH KEDALAM BANGUNAN

1. Konstruksi bangunan yang tahan api

  • Suatu konstruksi yang mempunyai tingkat kemampuan bertahan terhadap api.
  • Kemampuan bertahan terhadap api tanpa mengalami perubahan bentuk (deformasi) yang berarti, dan mampu mencegah menjalarnya api.

2. Perancangan pintu keluar

  • Harus dapat bertahan dari api minimal 2 jam
  • Dilengkapi dengan 3 engsel
  • Dilengkapi dengan alat penutup otomatis (door closer)
  • Dilengkapi dengan tuas pembuka (handle) yang terletak di luar (kecuali pd lantai dasar) dengan bentuk yang mudah terlihat dan mudah digunakan
  • Terdapat tanda peringatan
  • Dilengkapi bagian transparan dari kaca tahan api dengan luas maks 1 m2 terletak di bagian atas.

Bantu dan support ilmuteknik untuk terus membagikan ilmu-ilmu bermanfaat dengan cara MENGKLIK 1 IKLAN yang menurut kamu menarik.

3. Perancangan koridor dan jalan keluar

  • Dilengkapi dengan tanda “EXIT atau KELUAR” dengan anak panah yang menunjuk arah pintu darurat
  • SNI 03 – 1746 – 2000
    Tata cara perencanaan dan pemasangan sarana jalan ke luar untuk penyelamatan terhadap bahaya kebakaran pada bangunan gedung
  • SNI 03-1735- 2000 
    Tata cara perencanaan akses bangunan dan akses lingkungan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung

4. Kompartemen

  • Rancangan ruang atau komponen bangunan untuk menahan dan membatasi penjalaran api. 
  • Pada bangunan tinggi terutama berupa ruang atau lantai bangunan untuk penampungan sementara.
  •  SNI 03-6571-2001
    Sistem Pengendalian Asap Kebakaran pada Bangunan Gedung

5. Perancangan sistem evakuasi darurat

  • Pengkondisian ruang tangga yang kedap api dan asap, dengan memberi tekanan udara tertentu sehingga panas/asap tidak masuk ke dalam ruang (presureized stair well) secara otomatis saat terjadi kebakaran.
  • Pada bangunan tinggi perlu direncanakan system evakuasi yang dapat melayani 5000 orang dalam waktu kurang dari 30 menit.
  • Penggunaan helipad pada lantai teratas, jendela darurat untuk system kantong peluncur (chute system), merupakan contoh sistem evakuasi modern

6. Pengendalian asap

  • Asap menjalar karena ada perbedaan tekanan yang disebabkan perbedaan suhu antar ruang. Pada bangunan tinggi/modern (orientasi ke dalam ruang) rambatan asap dapat disebabkan timbunan asap yang mencari jalan ke luar, tersedot melalui lubang-lubang vertikal (shaft, lift, tangga, atrium).
  • Asap panas dapat menimbulkan titik api baru, mengganggu kerja springkler, serta menghalangi sistem evakuasi
  • Pemasangan tirai penghalang asap dapat mengendalikan pengaliran asap, tetapi lebih penting adalah merencanakan atau mengarahkan aliran asap ke luar ruangan, diantaranya melalui:
  • Jendela, pintu, dinding/partisi dll yang dapat dibuka ±10% luas lantai
  • Sistem saluran udara otomatis, dapat berupa bagian dari sistem AC dengan peralatan mekanis (blower atau exhaust fan)
  • Ventilasi di atap gedung secara permanent dengan penutup yang dapat di buka tutup dengan peralatan mekanis manual atau otomatis
  • System penyedotan asap melalui saluran kipas udara di atas bangunan.

Sistem pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran Aktif

Sistem pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran yang akan bekerja/digunakan pada saat terjadi kebakaran, meliputi:

  • Peralatan pengideraan/peringatan dini (detector)  SNI 03-3985-2000
  • Hidran dan selang kebakaran
  • Springkler SNI 03-3989- 2000
  • Penyediaan pasokan air

Baca juga Apa itu water spray system pada sebuah bangunan

Sistem pengamanan kebakaran:

  • Sistem pendeteksian (detection system)
  • Sistem Pemadaman (extinguishing system)
  • Sistem pemadaman api:
    • Penguraian: memisahkan atau menjauhkan benda yg mudah terbakar
    • Pendinginan: menyemprotkan air pada benda yg terbakar
    • Isolasi atau lokalisasi: menyemprotkan CO2
    • Blasting effect system: memberi tekanan tinggi / meledakkan

Sistem Pemadaman Api

  • Instalasi pemadam api tetap CO2
    Dengan peralatan:
    • Alat deteksi
    • Panel kontrol
    • Alarm
    • Tabung utama pemadaman CO2
    • Tabung start CO2
  • Instalasi pemadam  tetap Gas Halon 
    • Gas Halon terdiri dari unsur Carbon (C), Fluorine (Fl), Chlorine (Cl), dan Bromide (Br)
  • Instalasi Sprinkler Otomatis
    • Alat semacam nozzle (penyemprot) air dengan pengabutan (fog) dan bekerja secara otomatis

Pemadam Powder (Dry Chemical) Otomatis

  • Serbuk kimia kering untuk memadamkan kebakaran kelas A, B, dan C
  • Menggunakan alat deteksi panas dengan temperatur ruang mencapai 72 C
  • Membutuhkan waktu deteksi 2-3 detik dan waktu memancarkan sekitar 10 detik
  • Dipasang pada ketinggian 2-2,5 m di atas peralatan yang kemungkinan dapat menjadi sumber api
  • Jangkauan pemadaman sekitar 9 m

Baca juga Penyebab Semut Listrik Masuk ke Alat Kelistrikan dan Elektronik

Semoga artikel tentang Sistem pencegahan kebakaran dan penanggulangan bahaya kebakaran ini bermanfaat dan jangan lupa ikuti INSTAGRAM dan FACEBOOK kami dan dapatkan informasi seputar dunia teknik setiap harinya.

Saat ini bekerja sebagai Engineering staff di PT Bali Nusaintan, Bali. Menguasai skill dasar mechanical dan electrical, serta pengetahuan umum tentang teknik sipil dan bangunan. Memiliki website ilmuteknik.id yang membahas pengetahuan dan tips tentang bangunan, kelistrikan serta pengetahuan umum dibidang teknik. Saat ini telah menjangkau pengunjung sabanyak 1000 visitor/day. Telah 6 tahun terjun dalam dunia blogging, menguasai skill copywriting, SEO, dan SEM. Menyediakan jasa link placement, backlink wikipedia, dan penulisan artikel.